TEMPO.CO, Surabaya - Sekitar 100 awak bus rute pantai utara (Pantura) Surabaya - Semarang yang telah tujuh hari mogok di Terminal Tambak Osowilangun berunjukrasa ke kantor Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Senin sore, 7 Mei 2012. Mereka mendesak agar untuk sementara waktu wali kota mengembalikan trayek mereka ke jalur semula, yakni masuk Terminal Purabaya, Bungurasih, Sidoarjo.
Koordinator sopir, Iswahyudi, menilai keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat yang mengharuskan bus rute Surabaya - Semarang masuk Tambak Osowilangun terhitung 1 Mei 2012 terlalu tergesa-gesa. Sebab sarana dan prasarana di Terminal Tambak Osowilangun belum siap. "Kami minta dikembalikan lagi ke Purabaya sampai infrastruktur Tambak Osowilangun siap menampung kami," kata Iswahyudi.
Menurut Iswahyudi, Terminal Tambak Osowilangun terlalu sempit untuk menampung semua armada bus Surabaya - Semarang yang berjumlah sekitar 500 unit. Selain itu, fasilitas istirahat sopir dan toilet dianggap kurang memadai. "Kami hanya diberi air satu timba untuk mandi dan buang air besar, karena di terminal tersebut memang sulit air bersih. Kami harus bayar Rp 3 ribu per timba," ujar Iswahyudi.
Namun keinginan awak bus menemui Risma gagal karena Risma sedang di luar kantor. Pengujukrasa hanya ditemui oleh Asisten II, M. Taswin. Tapi keinginan Taswin mengajak para awak bus berdialog ditolak mentah-mentah. "Kami ingin bicara sendiri dengan wali kota," ucap Iswahyudi sembari mengancam akan terus mogok bila tuntutannya tidak ditanggapi.
Di tempat terpisah, Risma mengatakan keinginan awak bus rute pantai utara Jawa tersebut sulit dikabulkan karena sudah ada keputusan dari Ditjen Perhubungan Darat. Menurutnya, memindahkan trayek bus-bus itu ke Tambak Osowilangun sudah dipikirkan matang. "Secara teori sudah benar," kata Risma seusai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Surabaya.
Mengenai keberatan sopir bahwa fasilitas terminal kurang memadai, Risma menyatakan bahwa pembenahan akan dilakukan sambil jalan. Di antaranya dengan membongkar bangunan gedung di sisi utara terminal yang mangkrak. "Pokoknya bus-busnya harus ke sana dulu, biar terminalnya rame," tutur Risma.
KUKUH S WIBOWO