TEMPO Interaktif, Samarinda - Sekitar 300 ekor ayam buras mati mendadak terjangkit flu burung atau avian infuenza hingga Rabu (26/1). Dinas Peternakan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menyatakan ayam dari tiga wilayah kelurahan dinyatakan positif terjangkit flu burung.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Ikan, Drh. Jumyanti, mengungkapkan, kasus terbaru ditemukan di Kelurahan Tanah Merah. Sedikitnya 36 ekor ayam mati mendadak karena flu burung.
"Ini belum kejadian luar biasa tapi waspada," kata Jumyanti, saat penyuluhan kepada warga menyangkut flu burung, Rabu (26/1).
Tiga kelurahan yang terjangkit masing-masing Kelurahan Mugirejo, Kelurahan Sambutan, dan Kelurahan Tanah Merah. Selain penyuluhan, Dinas Peternakan juga membagikan desinfektan kepada warga yang tinggal di sekitar ditemukan flu burung.
Di Kelurahan Mugirejo, sedikitnya lebih dari 100 ekor ayam yang mati mendadak. Dari rapid sample oleh DInas Peternakan kematian ayam dikarenakan virus AI.
Muslim, warga Mugirejo RT 13, mengaku 100 ayamnya mati dalam jangka waktu dua pekan. Kematiannya tidak wajar. Karena seluruh badan ayam membiru.
Ketua Desa Siaga Mugirejo itu mengaku cemas. Pasalnya di hari pertama, sebanyak 30 ekor ayamnya mati. Disusul kemudian kematian ayamnya yang lain. "Saya laporkan ke Dinas agar diperiksa," kata Muslim.
Tak hanya dirinya, ayam milik tetangganya di Mugirejo juga mengalami kematian yang sama. Ciri-ciri matinya ayam pun sama.
Muslim mengaku, seluruh ayamnya yang mati tidak ada yang dikonsumsi. Ia mengubur bangkai tersebut.
FIRMAN HIDAYAT