Kericuhan sudah terasa ketika sidang dimulai setelah dilakukan skorsing khususnya perdebatan dalam Bab XX pasal 58 yang menyatakan masalah batasan umur bagi calon ketua diberlakukan pada Kongres kali ini atau diberlakukan pada kongres ke-15 yang akan datang.
.
Pasal peralihan ini merupakan lanjutan dari pasal 20 yang menyatakan calon ketua Ansor maksimal berusia 40 tahun. Dalam pembahasan pasal 20 sendiri sidang sempat deadlock dan hingga dini hari kemarin akhirnya pembahasan ditunda.
Memanasnya pembahasan sangat berlasan, mengingat beberapa calon ketua saat ini sudah berusia di atas 40 tahun. Dari pantauan Tempo, kericuhan bermula ketika beberapa perwakilan melakukan interupsi. "Logikanya keputusan ya harus diberlakukan sejak keputusan diambil, kalau lima tahun yang akan datang ya nanti dibahas lagi," kata perwakilan Ansordari dari Papua, Khudlori.
.
Hanya saja, interupsi ini langsung disanggah oleh Rumono, perwakilan asal Sumatera. "Ini masalah krusial Bung, karenanya diberlakukan lima tahun lagi saja," kata Rumono.
.
Saat Rumono bicara inilah, Kudlori langsung emosi dan mengacung-acungkan tangan. Pria kekar ini juga langsung menghampiri Rumono sambil mengajak berkelahi. Merasa ditantang, Rumono juga mengacungkan tangan.
Untungnya puluhan Banser yang ada diruangan langsung memisahkan mereka. Puluhan peserta Kongres juga langsung berdiri untuk memisahkan mereka. Dan baru saja mereka akan berdamai, seorang peserta terlihat membanting kursi sehingga suasana sempat memanas lagi.
.
Keributan baru mereda setelah pimpinan sidang langsung memimpin membacakan sholawat bersama-sama. Hanya saja keributan masih saja sering terualang."Kita lanjutkan saja, nanti masih ada pleno, ini kan masih sidang komisi, yang merasa tidak mendapat komisi jangan bikin resek," kata seorang peserta menginterupsi.
.
Sidang pun akhirnya memutuskan bahwa rekomendasi masalah batasan usia akan kembali dibahas saat pleno dilakukan malam nanti.
.
Fatkhurrohman Taufiq