Mantan Direktur BI Dituntut 6 Tahun Penjara

TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Direktur Satu Unit Pengawasan Bank (UPB) III Bank Indonesia, Heru Supraptono dituntut hukuman enam tahun penjara. Heru menjadi terdakwa dalam kasus korupsi dan penyalahgunaan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sebesar Rp 6,36 triliun. Jaksa Penuntut Umum, Baringin Sihombing membacakan tuntutannya dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (10/2) siang. Dalam persidangan yang dipimpin Hakim Ketua Rukmini SH tersebut, jaksa juga mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa. Hal-hal yang memberatkan, antara lain terdakwa memberikan keterangan yang berbelit-belit, tidak mengaku bersalah, dan pemerintah harus menanggung beban melalui APBN. Sementara hal-hal yang meringankan, selama persidangan terdakwa berlaku sopan, belum pernah dihukum, dan jasanya sebagai dosen dan guru besar di Universitas Padjadjaran masih diperlukan untuk meningkatkan intelektual. Menurut Jaksa Baringin, perbuatan terdakwa yang mengucurkan dana BLBI ke 22 bank bermasalah tanpa proses kliring, terbukti sebagai tindak pidana korupsi. Selain tuntutan penjara, terdakwa juga dikenakan denda sebesar Rp 20 juta subsider 3 bulan penjara dan mengganti kerugian negara sebesar Rp 6,36 triliun. Jaksa juga menuntut harta kekayaan terdakwa dirampas untuk negara. Antara lain, pertama, sebidang tanah dan rumah di Jakarta. Ditambah lagi satu unit sedan Mercedes Benz C200 dan sebuah Jeep Syangyong Barang bukti tersebut sepatutnya dirampas untuk negara, karena berdasarkan keterangan terdakwa kepada penasihat hukum, dia pernah menerima bingkisan yang tidak pernah dikembalikan, kata Jaksa Baringin. (Sam CahyadiTempo News Room)