TEMPO Interaktif, SURAKARTA - Kepala Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional Suyatno mengatakan saat ini koleksi perpustakaan nasional mencapai 4 juta eksemplar. Koleksi tersebut terdiri dari karya tulis, karya cetak, rekaman, dan jurnal online.
“Koleksi tertua tahun 1778,” kata Suyatno kepada wartawan, di sela-sela pembukaan kegiatan Renaissance Budaya Nusantara I di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Selasa (8/6) siang. Perpustakaan disebutnya menjadi sentra untuk pendidikan, pelestarian, dan rekreasi ilmu.
Koleksi yang ada berupa bermacam-macam ilmu pengetahuan manusia, dan terdiri dari berbagai media dan huruf. “Ada huruf Jawa, Sunda, dan Batak,” katanya. Medianya sendiri, selain di kertas modern seperti yang ada selama ini, ada pula naskah kuno yang ditulis di tulang binatang, kulit binatang, daun lontar, dan sebagainya.
Untuk melestarikan koleksi naskah, utamanya naskah kuno, pihaknya mulai melakukan digitalisasi naskah. Saat ini dari sekitar 10.200 eksemplar naskah kuno, 3.500 diantaranya sudah didigitalisasi. “Memang belum bisa semuanya. Harus bertahap karena keterbatasan tenaga, waktu, teknologi, dan biaya,” ucapnya.
Jika sudah berbentuk digital, maka naskah kuno akan lebih aman dan terpelihara karena masyarakat yang ingin membaca tinggal melihat ke situs resmi perpustaan nasional. Situs juga dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. “Tidak perlu datang ke perpustakaan nasional,” lanjutnya.
UKKY PRIMARTANTYO