TEMPO Interaktif, Tasikmalaya - Puluhan hektare tanaman padi siap panen di Desa Deudeul, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terancam puso akibat serangan hama tikus sejak dua pekan terakhir. Serangan hama ini terus meluas hingga ke wilayah sekitarnya.
Omon, 65 tahun, petani asal Cimanik, Senin (10/5), mengatakan serangan hama tikus ini berlangsung cukup cepat dan serentak. Jumlahnya bisa mencapai ratusan tikus dalam sekali serangan. Biasanya kejadian berlangung pada malam hari di lokasi-lokasi lahan yang siap panen.
“Serangannya cukup cepat,”ujar Omon. “Akhirnya saya memanen padi sisanya walaupun rugi besar,”.
Untuk menyiasati serangan hama tikus ini, tak jarang para petani melakukan panen lebih dini dari waktu yang telah ditentukan. Sedangkan beberapa lahan sisa serangan hama tikus dengan kerugian yang cukup besar akhirnya dibiarkan petani.
Akibat serangan hama tikus ini, kata Omon, hasil panen yang diterima petani jauh berkurang. Bila biasanya ia mampu memanen gabah hingga 5 ton, namun setelah serangan hasil panen gabahnya hanya 1 ton saja. “Jelas sangat berkurang,”ujarnya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Deudeul Abdul Mugni mengatakan serangan hama tikus di wilayah Deudeul setidaknya sudah tiga kali berlangsung selama musim tanam tahun ini. “Tiga musim panen terakhir sering menjadi target serangan tikus,” ujarnya.
Lembaganya berharap pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian bisa segera turun tangan untuk membantu para petani dengan membasmi hama tikus tersebut sehingga kerugian yang diterima petani bisa ditanggulangi.
Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, lokasi serangan hama tikus di Desa Deudeul kali ini, yakni di blok Cimanik sekitar 20 hektare, blok Cibiru sekitar 5 hektare, blok Selabaya seluas 5 hektare, blok Situ seluas 5 hektare serta blok Turun Datar seluas 10 hektare.
JAYADI SUPRIADIN