Banjir Merata di Wilayah Jakarta

TEMPO Interaktif, Jakarta:Banjir di Jakarta, Rabu (30/1), merata di seluruh wilayah Jakarta, bahkan sampai Bekasi dan Tangerang. Tempo News Room, yang memantau lewat helikopter dengan rombongan Kapolri Jend. Pol. Dai Bachtiar, melihat setidaknya ada sekitar 21 titik banjir yang memiliki ketinggian lebih dari dua meter. Di Jakarta Pusat, dua titik yang paling parah terletak di sepanjang bantaran sungai Ciliwung, tepatnya di Manggarai dan Tanah Abang. Di stasiun Manggarai, ketinggian air mencapai kaca jendela sebuah kereta yang sedang diparkir di stasiun. Air luapan sungai Ciliwung tersebut meluas ke perumahan penduduk di sekitar sungai. Sejumlah rumah yang tidak bertingkat, tinggal gentengnya saja yang tampak. Sebagian besar masyarakat mengungsi di rumah-rumah yang bertingkat. Hal yang sama juga terjadi di bantaran Kali Cideng, pecahan Sungai Ciliwung, di Tanah Abang. Di Jakarta Selatan, genangan air yang cukup dalam terjadi di kompleks perumahan Polri, Pondok Karya, Pejaten, Sekolah Polwan, dan Pamulang. Di Jakarta Barat, banjir bandang melanda kawasan perumahan elit di Jelambar. Di daerah ini, tampak mobil-mobil sedan yang tenggelam dibiarkan di jalanan. Banjir juga terjadi di sepanjang jalan Daan Mogot. Bahkan, sebuah pool taksi Dian di kawasan Daan Mogot terendam dan puluhan armada taksi Dian tenggelam. Di kawasan ini, penduduk yang menjadi korban banjir mengungsi di kamp-kamp yang didirikan di sepanjang rel kereta menuju Rangkas Bitung. Kebetulan, rel kereta ini posisinya lebih tinggi sehingga tidak ikut terendam air. Di bawah jembatan layang Grogol, juga terdapat genangan yang cukup dalam. Air menutup seluruh halaman Universitas Trisakti yang letaknya tak jauh dari jembatan layang itu. Akibatnya, arus kendaraan menuju Jalan Gatot Subroto terhambat. Di daerah Jakarta Utara, terlihat genangan air yang cukup dalam dan luas yaitu di Sunter. Di sini banjir diperparah oleh air laut yang sedang pasang. Sejumlah rumah yang hanya satu lantai terendam air. Banjir juga terjadi di Cilincing dan Plumpang. Di Jakarta Timur, banjir melanda daerah Otto Iskandardinata, Kebon Nanas, Cawang, Cililitan, Kramatjati, Ciracas, Kampung Rambutan, dan kawasan rumah susun Pulomas. Di Kebon Nanas, air setinggi kira-kira 3 meter menutup gedung Bappedal, Dispenda DKI, dan Polantas Polres Jakarta Timur. Di terminal Kampung Rambutan, air menggenangi kawasan sekitar terminal. Meski demikian, terminal ini masih bisa digunakan. Sejumlah bus masih beroperasi. Sedangkan di sisi kiri-kanan jalan tol menuju terminal Kampung Rambutan, tampak rumah-rumah penduduk sudah tenggelam. Di bawah jembatan layang Cawang-Tanjung Priok, terdapat genangan air cukup dalam. Hanya bus-bus besar dan truk yang bisa melewati jalan ini, itu pun harus perlahan. Ini menyebabkan antrean kendaraan yang akan keluar dari jalan tol terus memanjang. Kemacetan di jalan tol ini terjadi sampai mendekati Pancoran. Banjir juga terjadi di perumahan penduduk di kawasan Cengkareng. Namun di jalan tol menuju bandara tidak ada genangan karena air telah disedot. Sehingga arus kendaraan menuju bandara bisa lancar. Sebagian besar, banjir dikarenakan sungai sudah tidak mampu lagi menampung air. Akibatnya, air meluap ke kawasan sekitar sungai, termasuk perumahan. Sampah-sampah yang hanyut dalam banjir, tampak nyangkut di beberapa tempat. Sehingga terjadi penumpukan sampah di titik-titik tertentu. (Retno Sulistyowati-Tempo News Room)