TEMPO Interaktif, Pontianak - Polisi antihuru-hara dan tentara di Pontianak, Kalimantan Barat, hingga Jumat (4/9) masih berjaga-jaga di pusat kota. Beredar isu akan terjadi kerusuhan etnis yang disulut perkelahian dua pemuda.
Peristiwanya bermula dipicu oleh Apeng, 35 tahun, etnis Tionghoa melarang Andi, 16 tahun, memarkir motornya di depan toko, Kamis (3/9) malam. Keduanya sempat adu mulut dan berbuntut pada pemukulan terhadap Andi, dari etnis Melayu.
Pemukulan ini tak diterima oleh warga sehingga mereka berkumpul di depan toko minuman milik Apeng untuk minta pertanggungjawaban.
Kejadian ini berhembus ke mana-mana serta beredar isu akan terjadi kerusuhan massal antara etnis Tonghoa dan Melayu.
Untuk menjaga keributan tidak merebak, Kepala Kepolisian Kota Besar Pontianak Komisaris Besar Asep Syahruddin langsung memimpin pengamanan dibantu TNI.
"Pelaku dan korban sudah diamankan polisi," kata juru bicara Kepolisian Daerah Kalimanta Barat AKBP Suhadi SW, Jumat (4/9).