INFO NASIONAL – Stroke umumnya diasosiasikan dengan penyakit usia lanjut, namun kini semakin banyak kasus stroke ditemukan pada usia muda. Perubahan gaya hidup dan faktor kesehatan berperan besar dalam peningkatan kasus stroke di usia produktif.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) kota Singkawang (pafipcsingkawang.org) menilai, penting untuk memahami faktor-faktor risiko yang menyebabkan stroke pada usia muda agar dapat melakukan pencegahan sejak dini. Adapun beberapa alasan mengapa stroke semakin banyak ditemukan pada orang muda adalah sebagai berikut:
Pola Makan Tidak Sehat
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, garam, dan gula yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi dan kolesterol tinggi. Kedua kondisi ini adalah faktor risiko utama stroke. Sayangnya, banyak orang muda yang tidak memperhatikan asupan makanan mereka, sehingga risiko stroke meningkat.
Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang semakin sedentari atau kurang bergerak juga berkontribusi pada peningkatan risiko stroke. Banyak anak muda yang menghabiskan waktu di depan komputer atau gadget tanpa melakukan olahraga yang cukup. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes, yang semuanya merupakan faktor risiko stroke.
Stres Berlebihan
Tekanan pekerjaan, studi, dan masalah pribadi sering kali menyebabkan stres berlebihan pada orang muda. Stres kronis dapat memicu peningkatan tekanan darah dan merusak pembuluh darah di otak, sehingga meningkatkan risiko stroke. Mengelola stres dengan baik melalui relaksasi, olahraga, atau hobi dapat membantu menurunkan risiko ini.
Penggunaan Obat-Obatan Terlarang dan Merokok
Merokok dan penggunaan narkoba seperti kokain dan amfetamin dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, yang kemudian meningkatkan risiko stroke. Di kalangan muda, penggunaan zat-zat berbahaya ini menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya kasus stroke.
Riwayat Keluarga dan Genetika
Beberapa orang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular yang meningkatkan risiko mereka terkena stroke di usia muda. Faktor genetik memang tidak bisa dihindari, tetapi orang dengan riwayat keluarga stroke harus lebih waspada dan menjaga pola hidup sehat.
Mencegah stroke pada usia muda memerlukan perubahan gaya hidup, seperti menjaga pola makan, rajin berolahraga, dan menghindari stres. Dengan tindakan pencegahan yang tepat, risiko stroke dapat ditekan, dan kesehatan jangka panjang dapat terjaga. (*)