“Ada 65,2 persen konstituen PKS yang memilih RK-Suswono,” ujar Adi dalam rilis survei pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Sementara basis pendukung PKS yang memilih Pramono Anung-Rano Karno hanya sebesar 24,6 persen. Sedangkan pemilih PKS yang memilih pasangan independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana, sebesar 4,4 persen.
Hal serupa juga terjadi pada basis pemilih Gerindra, Nasdem, Golkar, PKB, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mayoritas memilih RK-Suswono. Praktis, pasangan Pramono-Rano hanya mendapat dukungan terbanyak dari basis pemilih partai yang mengusungnya, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Ada 72,5 persen basis pemilih PDIP yang memilih Pramono-Rano; 21,0 persen konstituen PDIP memilih RK-Suswono; dan 1,5 persen memilih Dharma-Kun,” tutur Adi.
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Setidaknya ada 1.200 penduduk Jakarta berusia minimal 17 tahun menjadi responden dalam survei ini.
Data responden diambil melalui metode wawancara tatap muka, dengan menggunakan kuesioner oleh surveyor. Pengambilan data dilakukan pada 21-25 Oktober 2024. Adapun survei ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan toleransi kesalahan mencapai 2,8 persen.
Dalam riset opini publik perihal peta elektoral ini, Parameter Politik Indonesia mencari latar belakang basis calon pemilih. Pada kategori pilihan partai politik, lembaga ini menaruh berbagai partai untuk melihat besarannya, di antaranya ialah PKS, PDIP, Gerindra, Nasdem, Golkar, PKB, PAN, PSI, Demokrat, hingga PPP.
NOVALI PANJI NUGROHO | ANTARA
Pilihan editor: Hasto Beberkan Strategi PDIP Menangkan Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024