TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengatakan Megawati Soekarnoputri akan mengawasi proses fit and proper test para anggota Fraksi PDIP di DPR. Adapun proses ini untuk melihat kapasitas dan kemampuan dari kader partai banteng yang menjadi anggota dewan.
"Tes itu akan melihat ukuran IQ, EQ, personality, fighting spirit dari para anggota dewan itu," kata Hasto dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 29 Oktober 2024. Elite partai banteng ini turut menyebut bahwa kebijakan dari proses uji kelayakan dan kepatutan itu termasuk bagian dari proses pelembagaan partai untuk kemajuan.
Bahkan Hasto mencontohkan negara Singapura yang menjadi negara maju walaupun tidak memiliki sumber daya alam melimpah seperti Indonesia. Kunci dari kemajuan Singapura ini, disebut Hasto berkaitan dengan kualitas pendidikan, meritokrasi atau penempatan jabatan strategis, dan hukum berkeadilan.
"Maka di partai kami juga mengadopsi jalan pelembagaan dengan kedisiplinan itu. Termasuk dalam mengusung pemimpin di dalam Pilkada," ucap Hasto dalam pemaparannya saat Safari Politik di Jawa Timur. "Kekuasaaan bisa mengubah seseorang. Awalnya tampak sederhana, tapi ternyata aslinya belakangan berbeda."
Hasto menilai, dalam berpolitik hendaknya tidak boleh diisi oleh kebohongan. Politik harus diisi oleh sosok pemimpin yang berkarakter. Adapun sosok yang dianggap bagus dalam bidang politik, diklaim Hasto adalah Tri Rismaharini yang kini menjadi calon gubernur Jawa Timur.
"Kalau Buk Risma berbeda. Ia menjadi Wali Kota Surabaya dua periode sampai kemudian menjadi Menteri Sosial, ia tak pernah berubah. Tetap sosok yang bergerak cepat bila membela wong cilik," ujar Hasto, sembari menyebut, "Ibu Megawati menyatakan bahwa sikap partai politik ke depan tidak ringan. Sekarang hukum vs hukum. Hukum yang mengandung kekuasaan keadilan melawan hukum yang dimanipulasi."
Pilihan editor: Jalanan Ring Road Utara Yogyakarta Ditutup 3 Jam saat Ribuan Santri Gelar Aksi Solidaritas Kasus Penusukan