Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Karier dan Pendidikan Stella Christie, Ilmuwan Kognitif di Kabinet Prabowo

image-gnews
Calon Wakil Menteri Wamen Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Stella Christie (tengah) berdampingan dengan calon Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh E. Hermawati (kanan) dan calon Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk (kiri) sebelum pelantikan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Presiden Prabowo Subianto melantik 56 wakil menteri Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Calon Wakil Menteri Wamen Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Stella Christie (tengah) berdampingan dengan calon Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh E. Hermawati (kanan) dan calon Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk (kiri) sebelum pelantikan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Presiden Prabowo Subianto melantik 56 wakil menteri Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Stella Christie baru-baru ini menjadi sorotan publik, terutama bagi civitas akademika INSTIKI, setelah diumumkan bahwa dirinya terpilih sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 di kabinet Prabowo.  Siapakah sebenarnya sosok Stella Christie, bagaimana rekam jejaknya di dunia pendidikan?

Stella Christie adalah seorang ilmuwan kognitif yang berasal dari Medan, Sumatera Utara. Ia mengenyam pendidikan tinggi mulai dari sarjana di Harvard University pada tahun 2004 dengan predikat magna cum laude dan Highest Honors. Pendidikan S2 dan S3 ia lanjutkan di bidang psikologi kognitif dari Northwestern University pada tahun 2010.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Stella Christie menjadi profesor di Universitas Tsinghua, Beijing, Tiongkok, dan memegang peran penting sebagai Research Chair di Tsinghua Laboratory of Brain and Intelligence serta Direktur Child Cognition Center. Selain itu, ia aktif dalam berbagai organisasi ilmiah internasional, termasuk Cognitive Science Society, yang menunjukkan keterlibatannya dalam perkembangan penelitian kognitif di dunia.

Di Indonesia, Stella berperan sebagai penasihat kebijakan pendidikan dan sains, menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan di tanah air. Karyanya yang berfokus pada perkembangan kognitif telah memberikan kontribusi signifikan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat global.

Riwayat pendidikan Stella Christie dimulai di Jakarta. Jenjang SD, SMP, dan SMA ia tempuh di Santa Ursula Jakarta, ia menerima beasiswa bergengsi, seperti Beasiswa ASEAN dari Pemerintah Singapura dan United World College, yang membawanya melanjutkan studi ke Red Cross Nordic United World College di Norwegia.

Pada tahun 1999, Stella mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan studi di Harvard University, di sana, ia menamatkan pendidikan sarjana sebelum melanjutkan studi doktoral di Northwestern University. Penelitiannya tentang perkembangan kognitif menjadi fondasi bagi kariernya sebagai ilmuwan terkemuka di bidang ini.

Setelah menyelesaikan studi doktoralnya, Stella menjalani program postdoktoral di University of British Columbia, Kanada, kemudian bekerja sebagai assistant professor di Swarthmore College, Amerika Serikat, sebelum diangkat menjadi Tenured Associate Professor pada 2018. Karier akademiknya terus berkembang hingga akhirnya ia menerima tawaran untuk menjadi profesor di Tsinghua University, Beijing.

Dengan pencapaian dan dedikasi yang luar biasa di bidang akademik, Stella Christie telah menjadi salah satu ilmuwan Indonesia yang dihormati. Prestasinya tidak hanya diakui di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional. Kegigihan Stella dalam menimba ilmu serta kontribusinya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk civitas akademika INSTIKI tempat ia 

Perjalanan akademis Stella menunjukkan betapa pentingnya pendidikan dan penelitian dalam memajukan bangsa. Semangat inovasi dan komitmennya terhadap ilmu pengetahuan dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Melalui prestasi dan dedikasinya, Stella Christie menjadi contoh nyata pendidikan berkualitas dan dedikasi yang tinggi dapat membuka jalan menuju pencapaian yang luar biasa, baik di tingkat nasional maupun internasional.

ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | MEYLINDA DWI PUSPITA 

Pilihan Editor: Soal Gibran Jadi Alasan PDIP Tak Gabung Kabinet Prabowo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

ICW Minta Prabowo-Gibran Tak Tutup Mata terhadap Korupsi di Sektor Pendidikan

5 jam lalu

Peneliti ICW, Almas Sjafrina (Dok.istimewa)
ICW Minta Prabowo-Gibran Tak Tutup Mata terhadap Korupsi di Sektor Pendidikan

ICW meminta Prabowo-Gibran untuk tidak tutup mata terhadap korupsi di sektor pendidikan.


Wajah Baru di Kabinet Merah Putih, Stella Christie: Ilmuwan Kognitif yang Kini Pegang Wamendiktisaintek

6 jam lalu

Wakil Menteri Wamen Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Stella Christie (tengah) berdampingan dengan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh E. Hermawati (kanan) dan Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk (kiri) sebelum pelantikan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin 21 Oktober 2024. ANTARA/Sigid Kurniawan
Wajah Baru di Kabinet Merah Putih, Stella Christie: Ilmuwan Kognitif yang Kini Pegang Wamendiktisaintek

Stella Christie lahir di Medan pada 11 Januari 1979 dan besar di Jakarta. Ia merupakan seorang profesor dan peneliti di Tsinghua University, Beijing.


Cara Mengetahui WhatsApp Disadap serta Dampak Bibit Siklon 96W dan 98B di Top 3 Tekno

6 jam lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Cara Mengetahui WhatsApp Disadap serta Dampak Bibit Siklon 96W dan 98B di Top 3 Tekno

Topik tentang cara mengetahui apakah WhatsApp Anda disadap atau tidak menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


KIKA Ingatkan PR Tiga Kementerian di Sektor Pendidikan, Mencakup Isu Obral Gelar dan Plagiarisme

13 jam lalu

Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, menyalami tamu dalam acara serah terima jabatan (sertijab) Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
KIKA Ingatkan PR Tiga Kementerian di Sektor Pendidikan, Mencakup Isu Obral Gelar dan Plagiarisme

Ketiga kementerian pecahan Kemendikbudristek didesak untuk menyelesaikan masalah yang menghantui dunia pendidikan


3 Hal tentang Stella Christie Wamendiktisaintek

15 jam lalu

Calon Wakil Menteri Wamen Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Stella Christie (tengah) berdampingan dengan calon Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh E. Hermawati (kanan) dan calon Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk (kiri) sebelum pelantikan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Presiden Prabowo Subianto melantik 56 wakil menteri Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
3 Hal tentang Stella Christie Wamendiktisaintek

Stella Christie merupakan ilmuwan di bidang sains kognitif


JPPI Ungkap 5 Hal yang Harus Dibenahi Prabowo-Gibran di Sektor Pendidikan

16 jam lalu

Juru bicara Koalisi Pendidikan Jakarta dan Indonesia yang Berkeadilan (KOPAJA) Ubaid Matraji, saat melakukan orasi di depan massa aksi JALAN SANTAI KAMPANYE #SEKOLAH BEBAS BIAYA, di kawasan CFD Bundaran HI, pada Minggu, 7 Juli 2024. Foto: TEMPO/ Mochamad Firly Fajrian
JPPI Ungkap 5 Hal yang Harus Dibenahi Prabowo-Gibran di Sektor Pendidikan

JPPI memberikan lima catatan di sektor pendidikan untuk peebaikan pada pemerintahan Prabowo-Gibran


Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

18 jam lalu

(Dari kiri) Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantro Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, dan Eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim dalam acara serah terima jabatan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta Selatan, Senin, 21 Oktober 2024. Tempo/Martin Yogi Pardamean
Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

Pembagian Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian dinilai logis, namun ada tantangannya bila tidak dikelola dengan baik.


Sumber Kekayaan Stella Christie, Guru Besar Tsinghua University yang jadi Wamendiktisaintek

1 hari lalu

Prof. Stella Christie dari Tsinghua University yang juga merupakan ahli psikologi kognitif kelas dunia berkesempatan menyampaikan pidato ilmiahnya menjelaskan tentang bagaimana para lulusan bersiap menghadapi era gempuran manusia versus kecerdasan buatan (AI)/Istimewa
Sumber Kekayaan Stella Christie, Guru Besar Tsinghua University yang jadi Wamendiktisaintek

Mengintip sumber kekayaan Wamendiktisaintek Prabowo-Gibran, guru besar Tsinghua University, Stella Christie.


Dipecah Jadi Tiga Kementerian, Ini Susunan Kabinet Prabowo-Gibran Bidang Pendidikan

2 hari lalu

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Prabowo mengatakan Indonesia harus bisa memproduksi kebutuhan pangannya sendiri atau swasembada pangan saat menyampaikan pidato perdananya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Dipecah Jadi Tiga Kementerian, Ini Susunan Kabinet Prabowo-Gibran Bidang Pendidikan

Dalam kabinet Merah Putih, Prabowo-Gibran memecah urusan pendidikan menjadi tiga kementerian.


Kebijakan Selama Era Jokowi Dinilai Belum Mampu Dongkrak Kualitas Pendidikan

3 hari lalu

Ilustrasi kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Kebijakan Selama Era Jokowi Dinilai Belum Mampu Dongkrak Kualitas Pendidikan

Sejumlah kebijakan pendidikan yang dicetuskan selama pemerintahan Jokowi belum mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia