TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto menjadi sorotan publik setelah ia mengundang beberapa tokoh di kediamannya pada Senin 14 Oktober 2024.
Prabowo mengundung 49 orang pada Senin, dan lebih dari 50 tokoh lainya keesokan hari. Mereka digadang-gadang akan memenuhi formasi kementerian di kabinet Prabowo-Gibran yang akan menjabat 2024-2029.
Dalam jajaran nama tersebut muncul nama mantan Bupati Batang, Wihaji yang turut menghadiri undangan tersebut. Nama Wihaji dipanggil bersama dengan tokoh-tokoh seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Ketua DPD Sultan Najamudin, serta Menko Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto.
Siapakah Wihaji, bagaimanakah latar belakangnya dan rekam jejak politiknya?
Profil Wihaji
Dikutip dari laman profil Bupati Batang ,Wihaji kelahiran Sragen, 22 Agustus 1976. Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Ngrombo 2 Plupuh Sragen, kemudian ia melanjutkan ke MTSN Plupuh Sragen, dan pendidikan menengah atas di MAN 1 Surakarta.
Wihaji kemudian memilih untuk menempuh pendidikan S1-nya di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Fakultas Tarbiyah. Kemudian, Wihaji melanjutkan pendidikannya ke jenjang Magister di Universitas Negeri Jakarta, lalu kemudian ia melanjutkan S2-nya di Universitas Negeri Jakarta mengambil Jurusan Manajemen Lingkungan.
Perjalanan politik Wihaji dimulai ketika ia memutuskan untuk bergabung sebagai kader Golkar. Lalu, ia terpilih sebagai staf ahli anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan Jawa Tengah IV. Ia juga pernah mengikuti pemilihan legislatif pada 2014, meski pada saat itu ia harus gagal.
Pada 2017, ia terpilih dalam Pilkada Kabupaten Batang berpasangan dengan Suyono dengan meraup 245.181 suara atau sekitar 56 persen dari total suara. Sosok Wihaji pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jendral saat menjadi pengurus DPP Partai Golkar. Selain itu, ia juga menjabat Wakil Ketua Partai Golkar.
Kinerja Wihaji selama menjabat Bupati Batang dinilai cukup cemerlang terutama dalam sektor perekonomian. Wihaji melakukan beberapa program antara lain membangun Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Untuk kebijakannya tersebut, ia berhasil menarik investasi dari dua perusahaan besar asal Korea Selatan dan Swiss.
Wihaji disebut-sebut sebagai salah satu calon menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran setelah berkunjung ke kediaman Prabowo. Dalam pernyataannya usai pertemuan, Wihaji berpotensi ditempatkan di instansi yang menangani isu-isu seperti stunting dan program keluarga berencana.
Wihaji menyatakan bahwa dengan populasi yang sangat besar, diperlukan upaya untuk menciptakan generasi emas yang dimulai dari hulu hingga hilir. Namun, setelah pertemuan tersebut, ia belum memberikan konfirmasi lanjut apakah akan menempati posisi menteri atau tidak.
Selain nama Wihaji, wajah-wajah baru lainnya turut hadir dalam pertemuan pembahasan kabinet Prabowo di antaranya Natalius Pigai yang dikenal sebagai aktivis HAM, Nusron Wahid politisi Golkar yang pernah menjadi Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Anggota DPR, Maruarar Sirait mantan anggota DPR dari PDIP yang sekarang bergabung dengan Partai Gerindra.
Kemudian Widiyanti Putri Wardhana, yang berasal dari kalangan pebisnis yang mengelola bisnis bersama suaminya Wisnu Wardhana, dari kalangan akademisi ada guru besar teknologi industri ITB Yassierli, dan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang juga dari ITB.
Nama lainnya ialah Prasetyo Hadi yang merupakan kader dari fraksi yang sama dengan Prabowo, Gerindra serta kader lain adalah Sugiono, yang menjadi Wakil Ketua Umum Gerindra dan juga ada politisi dari partai lain Yandri Susanto, mantan anggota DPR dari PAN.
TIARA JUWITA | ANTARA
Pilihan Editor: Prabowo Panggil Sejumlah Menteri Jokowi, Kader Parpol, Aktivis, dan Akademisi: Semuanya Menyatakan Sanggup