INFO NASIONAL - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berkomitmen untuk tidak berseberangan dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam lima tahun ke depan. Hal itu disampaikan oleh Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan, Olly Dondokambey.
Olly menjelaskan, keputusan itu telah disampaikan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Megawati sudah memberikan instruksi untuk mendukung pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Persamuhan Megawati dan Prabowo pun disiapkan sebelum pelantikan Presiden pada 20 Oktober 2024. Olly mengatakan, pertemuan Megawati dan Prabowo akan membahas mengenai rencana masa depan republik. “Apalagi Ibu sudah menyampaikan, kami mendukung Pemerintahan Prabowo,” kata Olly, Ahad, 6 Oktober 2024.
Olly melanjutkan, Megawati menganggap dalam konteks politik Indonesia, tidak ada istilah oposisi dan koalisi. "Pada prinsipnya, kerja sama ini sudah dimulai. Ibu Megawati juga menegaskan bahwa kita tidak mengenal oposisi. Jadi, kami akan bekerja sama dan mendukung Pak Prabowo dalam menjalankan pemerintahan ke depan," ujarnya.
Menurut Olly, kerja sama dengan pemerintahan sudah berjalan sejak awal. Ia mencontohkan pelantikan Puan Maharani sebagai Ketua DPR 2024-2029 sebagai bukti nyata. "Mbak Puan sudah jadi Ketua DPR. Segala program pemerintah Mbak Puan yang ketok. Artinya sudah jalan," kata Olly.
Kendati sudah memutuskan seiring sejalan, Gubernur Sulawesi Utara ini belum bisa memastikan apakah PDIP akan mendapatkan posisi menteri dalam susunan kabinet Prabowo. Menurut Olly, hal tersebut tergantung pada kesepakatan antara Megawati dengan Prabowo. "Jika Pak Prabowo meminta Ibu untuk mengusulkan, dan dia setuju, itu sepenuhnya urusan Pak Prabowo," ujar Olly.
Puan Maharani menanggapi kemungkinan PDIP bergabung ke dalam kabinet Prabowo Subianto dengan pernyataan singkat. "Nanti lihat pada waktunya," ujarnya. Puan meminta agar publik menunggu hingga 20 Oktober untuk keputusan lebih lanjut perihal isu tersebut, termasuk nama-nama kader PDI Perjuangan yang disebut-sebut akan masuk kabinet.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah turut memberikan tanggapan mengenai kabar masuknya petinggi PDIP dalam kabinet Prabowo. Menurut Said, nama-nama yang santer disebut bakal masuk jajaran eksekutif pemerintah pusat, seperti Olly Dondokambey, Azwar Anas, dan Budi Gunawan, masih menunggu keputusan dari Megawati.
Presiden terpilih yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto juga menyampaikan ihwal rencana pertemuan dengan Megawati. Dia memastikan anjangsana itu akan terlaksana sebelum pelantikan pada 20 Oktober. Namun demikian, dia enggan memberikan keterangan lebih lanjut kapan persisnya pertemuan tersebut bakal terwujud. "Insya Allah (akan bertemu)," kata Prabowo.
Rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo sempat berembus sejak Menteri Pertahanan itu ditetapkan sebagai presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada April 2024. Hanya saja, wacana tersebut tak kunjung terealisasi sampai sekarang.
Dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024, PDIP mengusung mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, berhadapan dengan Prabowo yang berpasangan dengan Gibran -putra Presiden Joko Widodo dan pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Setelah KPU menetapkan presiden dan wakil presiden terpilih, sejumlah partai berduyun-duyun merapat kepada sang pemenang. Mereka adalah Partai NasDem, PKB, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Tinggal PDIP yang belum menyatakan bergabung ke Prabowo. Adapun Partai Hanura mengikuti sikap PDIP sesuai komitmen saat berkoalisi. (*)