INFO NASIONAL - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menjawab aspirasi mahasiswa, usai rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang merayakan hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Serang, Selasa, 8 Oktober 2024.
Mahasiswa menyampaikan aspirasi tentang kemiskinan, pengangguran, hingga ketenagakerjaan. Saat mendengar penjelasan Ratu Tatu, para mahasiswa yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) membubarkan diri.
Kemudian muncul lagi organisasi PMII Kabupaten Serang, di saat Ratu Tatu menemani para tamu makan siang di pendopo. Teriakan mahasiswa PMII terdengar hingga ke pendopo. Akhirnya, usai menemani para tamu makan siang, Ratu Tatu mengajak para mahasiswa untuk masuk dan berdiskusi.
Mahasiswa mengajak duduk, kemudian dituruti meski Ratu Tatu tengah memakai kebaya. Aspirasi HMI maupun PMII tidak jauh berbeda. Menurut Tatu, dalam program pendidikan, Pemerintah Kabupaten Serang sudah menggulirkan program beasiswa SD, SMP, hingga perguruan tinggi. “Untuk infrastruktur pendidikan, saat ini sudah diatasi, termasuk mebeler untuk para siswa,” ujarnya.
Terkait angka pengangguran, kata Tatu, pihaknya terus menggulirkan program job fair yang bekerja sama dengan industri. Selain itu, pihaknya juga menggulirkan program UMKM dengan berbagai pelatihan. “Kabupaten Serang adalah daerah industri, ini menjadi magnet pencari kerja. Dan setiap tahun angka pengangguran ini terus turun,” ujarnya.
Tatu bersyukur, persoalan infrstruktur sudah diatasi. Kewajiban terhadap perbaikan jalan sepanjang 601,13 kilometer sudah dilakukan betonisasi. “Untuk pusat pemerintahan, bertahap kami bangun. Jika bangun semua gedung, anggaran belum cukup. Kami berharap, ada support dari pemerintah provinsi,” ia mengimbuhkan.
Ihwal kemiskinan, Tatu menyatakan Kabupaten Serang kategori terendah ketiga di Banten. “Jika mahasiswa menyampaikan aspirasi agar kami mampu menurunkan angka kemiskinan menjadi nol persen, tentu sesuatu yang tidak mudah. Namun kami terus berusaha menekan dengan berbagai program , termasuk 13.000 lebih rumah tidak layak huni kami perbaiki,” katanya.
Tatu mengaku siap berdiskusi dengan mahasiswa jika menemukan masalah sosial atau pembangunan. “Berikan kami bukti dan fakta, saya akan tindaklanjuti sesuai aturan. Kami butuh mitra untuk terus mengawasi pembangunan,” ujarnya.
Usai berdiskusi, Ratu Tatu sempat kesulitan berdiri karena kesemutan atau parestesia. Hampir satu menit Tatu membungkukan diri untuk bisa berdiri. Dibantu sejumlah staf, dengan muka pucat, akhirnya berdiri dan kembali ke pendopo bupati.
Kemudian datang lagi gelombang mahasiswa ketiga datang dari organisasi yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Kabupaten Serang. Mereka berdiskusi dengan Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum.
Ulum menegaskan, siap meneruskan diskusi dengan mahasiswa di waktu yang berbeda. “Silakan sesuaikan jadwal, saya yang datang ke sekretariat mahasiswa, atau diskusi di gedung DPRD. Intinya, kami siap menampung aspirasi dari siapa pun,” ujar Ulum. (*)