TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jakarta, telah menerima kunjungan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Setelah menerima kunjungan Pramono Anung-Rano Karno pada Ahad, 29 September 2024, PW Muhammadiyah juga menerima Ridwan Kamil-Suswono pada Senin, 7 Oktober 2024.
Kendati demikian, kata Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jakarta, Ramilan, organisasi keagamaan tersebut tidak akan mengarahkan pilihan warga Muhammadiyah kepada calon tertentu. Ramilan mengatakan organisasinya membebaskan masyarakat untuk menentukan pilihan kepada calon gubernur Jakarta mendatang.
"Warga Muhammadiyah itu memiliki kemampuan cerdas dalam memilih. Pasti warga Muhammadiyah bisa memilih mana calon yang terbaik bagi Jakarta ke depan," kata Ramlian saat ditemui di gedung PW Muhammadiyah, Matraman, Senin, 7 Oktober 2024.
Ramilan mengatakan, secara umum terdapat tiga kriteria calon gubernur Jakarta versi Muhammadiyah. Pertama, kata dia, harus amanah. "Jadi landasan kita memilih adalah amanah, siapapun yang terpilih harus bisa menjaga amanah selama lima tahun ke depan," katanya.
Kriteria kedua yakni mengedepankan keadilan untuk semua. Ramilan mengatakan gubernur Jakarta tidak boleh diskriminasi dan harus memberikan kesetaraan terhadap semua warga Jakarta. "Kesempatan yang sama, dan keinginan yang sama bisa terwujud melalui program-program para calon gubernur," ujarnya.
Kriteria terakhir, ujar Ramilan, yakni mampu menarik minat warga Jakarta untuk memilih mereka. "Artinya kita ingin siapa pun yang jadi gubernur Jakarta, bisa bersama-sama mengentaskan kemiskinan, menaikkan grade Jakarta menjadi kota yang lebih baik, lebih sejahtera," katanya.
Pilihan editor: Dharma Pongrekun Sebut Dekat dengan Semua Kandidat Cagub, tapi Tak Punya Nomor Telepon Ridwan Kamil
