TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi ditengarai menyorongkan sejumlah nama calon menteri dan kepala lembaga negara kepada Prabowo Subianto. Setidaknya ada lebih dari empat menteri yang diusulkan Jokowi untuk mengisi kabinet baru di pemerintahan selanjutnya. Para calon menteri itu adalah orang-orang dekat Jokowi.
Empat petinggi partai pendukung pemerintah dan dua kolega Jokowi menyatakan presiden mengusulkan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua Umum kelompok relawan Projo Budi Arie Setiadi, dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Listyo Sigit Prabowo.
Nama-nama tersebut digadang-gadang masih menempati posisi strategis. Bahlil, misalnya, berpeluang mengisi posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Mantan Menteri Investasi itu belakangan dilantik sebagai Menteri ESDM era Jokowi menggantkan Arifin Tasrif. Selain posisi di kabinet, Jokowi juga disebut mengajukan Listyo Sigit Prabowo untuk tetap menjabat Kapolri.
Budi Arie menuturkan bahwa Prabowo dan Jokowi acap berdiskusi soal pembentukan kabinet. Jokowi memberi masukan kepada Prabowo agar transisi pemerintahan berjalan mulus. “Tapi kalau nama menteri itu hak prerogatif Pak Prabowo,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika itu kepada Tempo, Kamis, 3 Oktober 2024.
Baca juga: Bursa Menteri Kabinet Prabowo Mulai Ramai: Meutya Hafid, Budi Gunawan, AHY, lalu Nusron Wahid
Dua kolega Jokowi menyatakan bekas Gubernur Jakarta itu telah mengusulkan langsung nama Budi Arie kepada Prabowo. Selama menjabat Menkominfo, Budi Arie dianggap berupaya mengurai masalah judi online.
Budi Arie Setiadi adalah loyalis Jokowi yang membantu pemenangannya dalam pemilihan presiden pada 2014 dan 2019. Ia adalah Ketua Umum Projo—relawan Jokowi. Budi juga membantu kampanye Prabowo yang berpasangan dengan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilpres 2024.
Adapun Bahlil pernah menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI pada era pemerintahan lima tahun pertama Jokowi. Bahlil diangkat menjadi kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Oktober 2019 karena kedekatannya dengan presiden. Bahlil beberapa kali pasang badan untuk Jokowi, misalnya dalam perpanjangan masa jabatan. Bahlil juga membantu pemenangan Gibran dengan membentuk Tim Kampanye Strategis.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno adalah operator atau tangan kanan Jokowi. Ia diduga terlibat berbagai manuver politik Jokowi.
Seusai menghadiri peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-79 TNI di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 5 Oktober 2024, Jokowi membantah cawe-cawe untuk penyusunan kabinet Prabowo. “Kabinet ke depan sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden,” ucap Jokowi.
Jokowi juga mengatakan proses transisi pemerintahan menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2024 berjalan lancar tanpa hambatan. Mantan Wali Kota Solo ini menjelaskan sejumlah kebutuhan yang diperlukan sebelum pelantikan, termasuk penyelesaian undang-undang, sedang disiapkan oleh otoritas berwenang. “(Transisi) berjalan dengan baik, tidak ada masalah," kata Jokowi.
Baca laporan Majalah Tempo tentang Cawe-Cawe Terakhir Jokowi di sini.