Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dosen Fisipol UGM Soal Komposisi Parpol di DPR Nyaris Tanpa Oposisi: Potensi Mematikan Demokrasi

image-gnews
Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia. Foto: TEMPO/Rachel Farahdiba Regar
Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia. Foto: TEMPO/Rachel Farahdiba Regar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol), Universitas Gadjah Mada (UGM), Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia atau Alfath Indonesia mengungkapkan tentang fungsi parpol oposisi yang harus terpenuhi dalam komposisi DPR. Namun, menurut Alfath, dalam sistem presidensial, penggunaan kata oposisi kurang tepat. 

“Saya melihat peran oposisi di sini adalah mereka yang berusaha untuk memastikan agar proses penyelenggaraan bisa berjalan dengan baik sehingga pemimpin atau penguasa di kemudian hari ini bisa ada yang mengontrol dari lingkaran pemerintah. Siapa pun yang terpilih dalam Pemilu adalah pemerintah. Tinggal pemerintah ini menunjukkan benar-benar mewakili rakyat atau mengkerdilkan peran dari rakyat,” kata Alfath kepada Tempo.co, pada 7 Oktober 2024.

Alfath menyampaikan, partai politik atau parpol oposisi berperan mengontrol check and balances antar lembaga pemerintahan. Sebab, pemerintahan dengan konsep trias politica membutuhkan fungsi saling mengawasi, menjaga, bersikap, bersuara, dan berpihak pada kepentingan masyarakat. 

Lebih lanjut, Alfath menilai, berdasarkan fungsi tersebut, peran parpol oposisi sangat penting. Jika kekuasaan tidak terkawal dan tidak terkontrol, maka akan ada potensi untuk korup. 

“Pemimpin dan penguasa yang tidak diawasi, mereka bisa abuse of power. Karena mereka merasa digdaya, merasa di atas angin, merasa tidak ada yang mengawasi sehingga bisa berbuat sewenang-wenang, termasuk membuat kebijakan menjauhi kepentingan publik,” kata dia.

Menurut Alfath, ketika semua parpol memiliki suara yang sama tanpa ada suara kritis, sistem pemerintahan legislatif berada dalam situasi bahaya. Pasalnya, parpol hanya akan berjalan menjadi bagian dari kekuasaan dan kedap dari kritik publik serta masukan. 

“Ini yang saya kira akhirnya membuat partai politik menjadi menjauh dari konstituen, menjauh dari masyarakat sehingga laku dan tindaknya tidak merepresentasikan apa kehendak rakyat. Namun, sebagian besar laku dan tindaknya lebih mementingkan kepentingan personal atau individu, kepentingan kelompok, kepentingan bisnis, apalagi kepentingan elite atau oligarki. Ini yang berbahaya,” ujar Alfath. 

Alfath menekankan, imajinasi tentang kerakyatan tidak cukup muncul dalam proses pembuatan kebijakan publik, jika parpol oposisi tidak bekerja dengan baik atau tidak ada. Bahkan, kondisi ini mengarahkan pada demokrasi yang dapat mati. “Ini potensi mematikan demokrasi,” katanya.

Alfath juga mengatakan, parpol oposisi dalam komposisi DPR harus tetap ada dengan jumlah yang seimbang. Dengan kehadiran parpol oposisi, para anggota tetap dapat bersuara kritis, meskipun menjadi bagian dalam pemerintahan. 

“Jumlahnya (parpol oposisi dalam komposisi DPR) tetap harus ada. Jadi, tinggal bagaimana karakteristik tersebut tetap muncul dari parpol yang meskipun berada dalam kekuasaan, tetapi tidak meninggalkan akal sehat dan nalar publik mereka,” ujarnya.

Pilihan Editor: Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi, Jika Tidak Ada Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

DPR Akan Bahas Kesejahteraan Hakim Besok

57 menit lalu

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, saat ditemui di kompleks gedung DPR, Jumat, 4 Oktober 2024. TEMPO/Nandito Putra.
DPR Akan Bahas Kesejahteraan Hakim Besok

DPR akan bertemu dengan perwakilan hakim, Selasa besok. Mereka akan membahas kesejahteraan hakim.


Dasco: Penambahan Komisi Diumumkan 14 Oktober

1 jam lalu

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui usai pelantikan anggota DPR, DPD dan MPR periode 2024-2029 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 1 Oktober 2024. Tempo/Annisa Febiola
Dasco: Penambahan Komisi Diumumkan 14 Oktober

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad memastikan jumlah final komisi akan diumumkan pada Senin, 14 Oktober 2024.


Arah Politik PDIP Jelang Pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto

3 jam lalu

Pertemuan Prabowo dan Megawati akan memperjelas arah politik PDIP mendatang: bergabung ke pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.
Arah Politik PDIP Jelang Pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto

Pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri memperjelas arah politik PDIP: bergabung ke pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.


DPR Bentuk AKD Baru Bernama Badan Aspirasi Rakyat

3 jam lalu

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, saat ditemui di kompleks gedung DPR, Jumat, 4 Oktober 2024. TEMPO/Nandito Putra.
DPR Bentuk AKD Baru Bernama Badan Aspirasi Rakyat

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut bahwa DPR sudah membentuk AKD baru bernama Badan Aspirasi Rakyat.


Sekjen: Rumah Dinas Anggota DPR yang Layak Huni hanya 45 Persen

4 jam lalu

Suasana Kompleks Rumah Dinas DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu 5 Oktober 2024. TEMPO/Hendrik Yaputra
Sekjen: Rumah Dinas Anggota DPR yang Layak Huni hanya 45 Persen

Sekjen DPR Indra Iskandar menyebut mayoritas rumah dinas anggota DPR sudah tidak layak huni.


Sekjen Targetkan Penyerahan Rumah Dinas DPR ke Negara Rampung di Awal 2025

6 jam lalu

Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar saat menjadi narasumber kegiatan Dialektika Demokrasi dengan tema 'DPR Mengawal Demokrasi Menuju Indonesia Maju'. Foto: Farhan/nr
Sekjen Targetkan Penyerahan Rumah Dinas DPR ke Negara Rampung di Awal 2025

Sekjen DPR bakal menyerahkan rumah dinas anggota dewan yang terletak di kompleks Kalibata, Jakarta Selatan ke Kementerian Keuangan


Sekjen Sebut Rumah Dinas Anggota DPR di Ulujami Bakal Difungsikan untuk Pelatihan ASN

7 jam lalu

Penampakan rumah dinas DPR RI Kalibata dari balik pagar tembok pada Ahad, 10 Maret 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Sekjen Sebut Rumah Dinas Anggota DPR di Ulujami Bakal Difungsikan untuk Pelatihan ASN

Sebanyak 51 rumah dinas anggota dewan di Ulujami itu aset milik DPR.


Politik Dinasti di Kalangan Anggota Dewan Muda Dikhawatirkan Jadi Tantangan Demokrasi

7 jam lalu

Sejumlah karangan bunga berjejer di halaman kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024. Lautan karangan bunga berisi ucapan selamat bagi anggota DPR dan DPD yang dilantik, menghiasi halaman kompleks Parlemen. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Politik Dinasti di Kalangan Anggota Dewan Muda Dikhawatirkan Jadi Tantangan Demokrasi

Banyaknya anggota DPR muda yang terafiliasi dengan politik dinasti menjadi tantangan demokrasi Indonesia ke depan.


Sekjen: Rumah Dinas Anggota DPR Rusak Akibat Tikus dan Rayap

7 jam lalu

Suasana Kompleks Rumah Dinas DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu 5 Oktober 2024. TEMPO/Hendrik Yaputra
Sekjen: Rumah Dinas Anggota DPR Rusak Akibat Tikus dan Rayap

Sekjen DPR lewat aplikasi PERJAKA kerap menerima keluhan dari anggota Dewan yang menempati kompleks rumah jabatan di Kalibata, Jaksel.


Ketika PKS Ajak Milenial dan Gen Z Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim

11 jam lalu

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa serta Emil Elestianto Dardak. ANTARA/HO-Tim KIP
Ketika PKS Ajak Milenial dan Gen Z Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim

PKS berharap memberikan kontribusi terbaik untuk Indonesia dan Jatim melalui upaya pemenangan Khofifah-Emil dan paslon lain di daerah.