Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Politik TII Kritik Program Magrib Mengaji Ridwan Kamil-Suswono: Tidak Inklusif

image-gnews
Suasana Magrib Mengaji di Masjid An-Nimah, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis petang, 10 Januari 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Suasana Magrib Mengaji di Masjid An-Nimah, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis petang, 10 Januari 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Bidang Politik The Indonesia Institute, Felia Primaresti, mengkritik program Magrib Mengaji yang diusulkan oleh pasangan nomor urut 1 di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono. Adapun hal yang disorot oleh Felia di program ini berkaitan dengan kebutuhan anggaran yang cukup besar untuk merealisasikannya.

"Tantangan yang muncul adalah terkait alokasi anggaran, mengingat program berskala besar ini akan memerlukan dana yang signifikan," kata Felia dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 3 Oktober 2024. Hal lain yang turut disoroti Felia adalah ketersediaan tenaga pengajar yang kompeten di setiap wilayah untuk mendukung program tersebut.

Magrib Mengaji adalah program yang ditujukan untuk anak-anak muslim usia sekolah. Dengan program ini, kegiatan anak-anak mulai dari adzan Magrib hingga bada Isya, diharapkan bisa diisi dengan kegiatan keagamaan. Ridwan Kamil pernah menggagas program ini  saat menjabat Wali Kota Bandung. 

Felia menilai program Magrib Mengaji hanya eksklusif untuk masyarakat yang beragama Islam saja. Kondisi serupa ini dianggap Felia, tidak inklusif karena di Jakarta terdiri banyak kelompok masyarakat dengan keberagaman agama.

"Banyak umat beragama lain yang hidup berdampingan di kota ini, dan masih menghadapi masalah dalam hal kebebasan beribadah," ujar Felia, sembari memaparkan, "Salah satu contohnya adalah penolakan pembangunan rumah ibadat di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada 2022, yang mengungkapkan ketimpangan perlakuan terhadap berbagai agama di Jakarta."

Felia juga menyadur data Badan Pusat Statistik 2023 terkait tren pembangunan rumah ibadah di Jakarta yang menunjukkan adanya ketimpangan signifikan. Sepanjang 20-2022, jumlah gereja Protestan berkurang sebanyak 1.449 unit akibat penolakan izin, perusakan hingga intimidasi kelompok tertentu.

"Sebaliknya, jumlah masjid dan musala justru meningkat signifikan, dengan penambahan 1.324 unit," ujar Felia membandingkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun maksud Felia mengomentari program Magrib Mengaji itu, bukan perkara usulan ini sebuah hal yang buruk untuk masyarakat Jakarta. Namun dia melihat bahwa ada ketimpangan dari program ini, serta tidak inklusif untuk diikuti dan dinikmati manfaatnya oleh seluruh masyarakat.

"Wacana kebijakan ini, meskipun terkesan berniat baik, namun dapat memperlebar ketimpangan sosial antar agama di Jakarta, terutama kebijakan tersebut tidak mempertimbangkan keberagaman dan inklusivitas," ucap Felia. 

Bicara perihal Magrib Mengaji, sebenarnya bukan program yang baru di Jakarta. Dikutip dari pemberitaan Tempo yang tayang 10 Januari 2019, Anies Baswedan saat menjabat sebagai gubernur Jakarta sudah gencar menggenjot terealisasinya program ini di setiap kelurahan di Jakarta.

Tujuan dari program itu, disebut untuk mengurangi angka kriminalitas seperti tawuran dan kenakalan remaja lainnya. Kelurahan Pondok Labu, Jakarta Selatan, menjadi yang perdana menggelar program Magrib Mengaji ini.

Francisca Christy Rosana, berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Charta Politika: Ada Tren Penurunan Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono

55 menit lalu

Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil dan Suswono di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Rabu, 25 September 2024. RK menjelaskan bahwa ia memilih ziarah ke makam MH Thamrin sebagai langkah awal kampanyenya karena menganggap sosok tersebut sebagai tokoh penting dalam sejarah Jakarta. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Charta Politika: Ada Tren Penurunan Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono

Yunarto Wijaya, mengatakan ada penurunan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono jika membandingkan survei sebelumnya yang dilakukan lembaga lain


Charta Politika: Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono 48,3 Persen, Pramono-Rano Karno 36,5 Persen

1 jam lalu

(ki-ka) Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Porengkun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno berfoto bersama usai Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Pilgub Jakarta di Kantor KPU Jakarta, Salemba, Senin, 23 September 2024. Pilgub Jakarta 2024 diikuti tiga pasang calon, yakni Ridwan Kamil-Suswono dengan nomor urut satu, Dharma Porengkun-Kun Wardana bernomor urut 2, dan Pramono Anung-Rano Karno bernomor urut 3. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Charta Politika: Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono 48,3 Persen, Pramono-Rano Karno 36,5 Persen

Survei Charta Politika Indonesia mencatat elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono masih yang tertinggi dibanding dua pasangan calon lainnya


Ridwan Kamil Bakal Libatkan Seluruh Elemen Masyarakat untuk Bangun Sungai Ciliwung

2 jam lalu

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil tengah bersiap menyusuri sungai Padepokan Ciliwung, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Kamis, 3 September 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Ridwan Kamil Bakal Libatkan Seluruh Elemen Masyarakat untuk Bangun Sungai Ciliwung

Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, berencana membangun kembali Sungai Ciliwung, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.


Sigi Charta Politika: Ridwan Kamil Paling Dikenal, Rano Karno Lebih Disukai

2 jam lalu

(ki-ka) Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Porengkun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno berfoto bersama usai Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Pilgub Jakarta di Kantor KPU Jakarta, Salemba, Senin, 23 September 2024. Pilgub Jakarta 2024 diikuti tiga pasang calon, yakni Ridwan Kamil-Suswono dengan nomor urut satu, Dharma Porengkun-Kun Wardana bernomor urut 2, dan Pramono Anung-Rano Karno bernomor urut 3. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Sigi Charta Politika: Ridwan Kamil Paling Dikenal, Rano Karno Lebih Disukai

Tingkat kesukaan Rano Karno mencapai 86 persen di atas Ridwan Kamil yang hanya 82 persen.


Charta Politika: Tingkat Pengenalan Ridwan Kamil Tertinggi Dibanding Calon Lain

3 jam lalu

Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata berfoto bersama ketiga pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno saat deklarasi Kampanye Damai Pilkada di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Deklarasi tersebut sebagai bentuk kesepakatan dan komitmen bersama untuk mewujudkan kampanye damai tanpa konflik pada Pilkada serentak 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Charta Politika: Tingkat Pengenalan Ridwan Kamil Tertinggi Dibanding Calon Lain

Charta Politika menyebut tingkat pengenalan Ridwan Kamil merupakan yang tertinggi dari enam calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.


Survei Charta Politika: Ada 3 Persoalan yang Bakal Pengaruhi Elektabilitas di Pilkada Jakarta

3 jam lalu

Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata berfoto bersama ketiga pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno saat deklarasi Kampanye Damai Pilkada di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Deklarasi tersebut sebagai bentuk kesepakatan dan komitmen bersama untuk mewujudkan kampanye damai tanpa konflik pada Pilkada serentak 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Survei Charta Politika: Ada 3 Persoalan yang Bakal Pengaruhi Elektabilitas di Pilkada Jakarta

Persoalan sulit mencari kerja, kemacetan, dan biaya pendidikan, menjadi isu besar yang akan pengaruhi elektabilitas.


Jadwal Debat Cagub-Cawagub Pilkada Jakarta 2024 dan Lokasinya

3 jam lalu

Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata berfoto bersama ketiga pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno saat deklarasi Kampanye Damai Pilkada di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Deklarasi tersebut sebagai bentuk kesepakatan dan komitmen bersama untuk mewujudkan kampanye damai tanpa konflik pada Pilkada serentak 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jadwal Debat Cagub-Cawagub Pilkada Jakarta 2024 dan Lokasinya

Debat cagub-cawagub Pilkada Jakarta 2024 bakal digelar tiga kali, ketahui jadwal debat Cagub dan Cawagub Pilkada DKI Jakarta.


Janji Kampanye untuk Satu Agama Saja di Pilkada Jakarta Jadi Sorotan

4 jam lalu

Ketiga paslon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno foto bersama setelah meneken Deklarasi Damai di Kota Tua, Selasa, 24 September 2024. TEMPO/Alfitria Nefi Pratiwi
Janji Kampanye untuk Satu Agama Saja di Pilkada Jakarta Jadi Sorotan

Menurut organisasi ini, seharusnya paslon di Pilkada Jakarta mengusulkan program-program yang bisa dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat.


Pegiat Sungai: Belum Afdol Calon Pimpin Jakarta Kalau Belum ke Kali Ciliwung

5 jam lalu

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil tengah bersiap menyusuri sungai Padepokan Ciliwung, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Kamis, 3 September 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pegiat Sungai: Belum Afdol Calon Pimpin Jakarta Kalau Belum ke Kali Ciliwung

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menyusuri Kali Ciliwung.


Relawan Anies Anggap Gerakan Coblos Tiga Paslon di Pilkada Jakarta Hak Politik Masing-masing

5 jam lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Relawan Anies Anggap Gerakan Coblos Tiga Paslon di Pilkada Jakarta Hak Politik Masing-masing

Menurut La Ode, gerakan untuk memilih seluruh pasangan calon tidak memiliki dampak apa pun terhadap Pilkada Jakarta.