INFO NASIONAL - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut dua, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido (Anwar-Reny), mempunyai komitmen memperkuat ekonomi kreatif bagi generasi muda Sulteng. Pelatihan ekonomi kreatif yang digagas oleh Anwar Hafid menjadi solusi nyata dalam menghadapi tantangan masa depan dan mengatasi pengangguran di daerah.
Menurut pengamat politik Universitas Tadulako, Darwis, langkah Anwar Hafid yang fokus pada pemberdayaan generasi muda melalui pelatihan ekonomi kreatif, patut didukung. Dirinya menganggap program itu tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi angka pengangguran, tetapi juga melengkapi generasi muda dengan keterampilan yang relevan dan dibutuhkan di era modern.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat dalam mengurangi pengangguran dan memberikan skill yang sesuai dengan tantangan masa depan,” kata Darwis, Sabtu, 28 September 2024.
Langkah strategis Anwar Hafid yang merancang program penguatan ekonomi kreatif itu berdasarkan prediksi bonus demografi yang akan dialami Sulteng. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, jumlah penduduk usia produktif di Sulteng mencapai 42,48 persen dari total populasi. Generasi muda yang mendominasi ini merupakan aset penting yang perlu dikelola dengan baik agar dapat berkontribusi pada pembangunan daerah.
“Langkah ini sangat sesuai dengan kondisi demografi Sulteng, ketika generasi muda mendominasi. Program Anwar Hafid ini akan menyerap potensi besar dari generasi muda,” kata Darwis.
Salah satu program unggulan Anwar-Reny adalah pendirian Balai Latihan Kerja (BLK) bertaraf internasional yang dilengkapi dengan pelatihan kewirausahaan. Keterampilan wirausaha adalah elemen penting yang harus dimiliki oleh generasi muda untuk menghadapi persaingan di masa depan. Dengan pelatihan ini, anak-anak muda Sulteng akan siap menghadapi tantangan global dan mampu menciptakan peluang kerja baru.
Anwar Hafid menyatakan bahwa BLK ini akan menjadi pusat pengembangan keterampilan bagi generasi muda, terutama dalam bidang kewirausahaan. “Wirausaha adalah keterampilan yang sangat penting di era sekarang, dan kami ingin memastikan generasi muda Sulteng memiliki kemampuan tersebut,” katanya.
Gagasan ini tidak hanya menjawab tantangan masa depan, tetapi juga menjadi solusi nyata untuk mengatasi masalah pengangguran di Sulawesi Tengah. Menurut data BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulteng pada Februari 2024 tercatat sebesar 3,15 persen. Program pelatihan ini diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran dengan memberikan keterampilan yang siap pakai kepada generasi muda.
Pasangan Anwar-Reny juga berfokus pada program pendidikan gratis melalui program Berani Cerdas. Program ini akan memastikan bahwa seluruh anak-anak di Sulteng dapat mengakses pendidikan tanpa harus khawatir tentang biaya. Dengan pendidikan yang kuat dan keterampilan kewirausahaan, generasi muda Sulteng akan menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi daerah.
Komitmen Anwar Hafid dalam memberdayakan generasi muda menjadi bukti nyata bahwa pasangan Anwar-Reny tidak hanya menawarkan janji politik. Programnya dirancang dengan tujuan yang jelas dan konkret, yaitu memastikan masa depan yang lebih baik bagi Sulteng.
“Kami tidak hanya membawa janji, tapi solusi nyata untuk menghadapi tantangan masa depan,” kata Anwar Hafid.
Dengan dukungan program-program ini, Anwar-Reny menunjukkan bahwa mereka benar-benar peduli terhadap masa depan generasi muda Sulteng. Dengan demikian, masyarakat akan melihat bahwa pasangan ini membawa perubahan nyata yang dibutuhkan oleh daerah, terutama dalam bidang pendidikan, keterampilan, dan ekonomi kreatif. (*)