TEMPO.CO, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar Kongres ke-6 yang bertajuk Indonesia Terdepan pada 23 sampai 24 Agustus 2024 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat.
Panitia Kongres PAN sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jakarta Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio memaparkan sejumlah isu menarik yang akan muncul dalam pertemuan lima tahun sekali itu.
1. Kejutan soal Zulhas dan Prabowo
Eko menyebut partainya akan menampilkan kejutan tentang hubungan antara Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas dengan presiden terpilih Prabowo Subianto dalam Kongres PAN.
"Nanti ini yang menarik. Rupanya Pak Zulhas sama Bapak Prabowo itu rupanya saudara. Saya menunjukkan itu. Jadi nanti bisa dilihat, ada kejutan," kata Eko saat menggelar konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN pada Rabu, 14 Agustus 2024.
2. Jokowi dan Ketum Parpol diundang
Eko mengatakan semua ketua umum partai politik akan diundang dalam Kongres PAN. Dia juga menyebut PAN mengundang Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep.
"Insya Allah diundang semuanya. Bapak Presiden hadir, termasuk Mas Kaesang tadi diundang. Semuanya diundang," ujarnya.
Saat ditanya soal kehadiran tokoh politik seperti Anies Baswedan, Eko belum bisa menentukan. "Nanti kami cek ya," kata dia.
3. Zulhas berpotensi jadi ketum lagi
Eko membeberkan Zulhas masih menjadi calon tunggal untuk menjabat kembali posisi ketua umum. "Belum ada (calon lain). Sampai sekarang belum ada, masih beliau (Zulhas)," ujarnya.
Eko mengklaim dukungan untuk Zulhas berasal dari aspirasi akar rumput PAN. Para kader PAN masih menginginkan Zulhas untuk menjabat ketua umum.
"Ya, nanti kita lihat tanggal 23 seperti apa. Tapi, aspirasi dari bawah menginginkan bapak Zulkifli Hasan," kata Eko.
4. IKN sebagai logo kongres PAN
Di kesempatan yang sama, Zulhas menunjukkan logo Kongres PAN. Dalam logo itu terdapat gambar Istana Garuda sebagai unsur Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurut Zulhas, IKN merupakan simbol sejarah peradaban di Indonesia.
Lebih dari itu, Zulhas menilai IKN sebagai wujud dukungan kepada pemerataan pembangunan. "Logonya pakai IKN," ujar Zulhas.
Pilihan Editor: Respons Mundurnya Airlangga Hartarto, PAN: Kami Tetap Bersahabat, Berkawan dengan Golkar