Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebocoran Data Publik Terjadi Lagi, Elsam Singgung Minimnya Kepatuhan Pemerintah terhadap UU PDP

image-gnews
Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) menyoroti terjadinya kembali kasus kebocoran data yang berasal dari institusi publik. Pemerintah dinilai tak belajar dari kesalahan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Elsam, Wahyudi Djafar, mengatakan rentetan kasus kebocoran data di institusi publik menunjukan rendahnya kepatuhan pemerintah terhadap pelaksanaan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP).

"Sebagai pengendali, pemerintah diwajibkan menjamin kerahasiaan dan keharusan menerapkan sistem keamanan yang kuat," kata Wahyudi dalam keterangan tertulis yang diperoleh Tempo, Selasa, 13 Agustus 2024.

Kuatnya sistem keamanan, kata dia, menjadi salah satu persyaratan utama yang harus dipenuhi pemerintah dalam pengembangan sistem informasi. Masalahnya, dengan kasus kebocoran data di sektor publik ini, ia melanjutkan, pemerintah seakan abai terhadap kepatuhan yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang PDP.

"Pemerintah seperti tidak pernah belajar dari berbagai insiden yang terjadi sebelumnya," ujar Wahyudi.

Wahyudi mencontohkan saat Pusat Data Nasional Sementara (PNDS) diretas pada 20 Juni 2024. Dari kasus tersebut mestinya pemerintah dapat mengambil pelajaran untuk memperkuat sistem keamanan data siber guna melindungi kerahasiaan data publik.

Rentetan kasus ihwal keamanan siber ini, kata dia, memperlihatkan adanya permasalahan konsistensi pemerintah dalam melakukan assessment dan audit keamanan terhadap sistem yang dijalankan.

"Bahkan setiap kali terjadi insiden, pemerintah tidak pernah memberikan notifikasi kepada subjek data maupun publik secara luas," ucap dia. Padahal, keterbukaan informasi yang menyangkut keamanan data publik, pelayanan publik oleh pemerintah telah diatur dalam ketentuan Pasal 46 Undang-Undang PDP.

Pada 10 Agustus lalu, Data pribadi pegawai negeri sipil (PNS) yang disimpan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) diduga menjadi sasaran peretasan oleh peretas anonim “TopiAx”. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data-data itu ditawarkan peretas di BreachForums, sebuah forum jual-beli hasil peretasan, seharga US$ 10 ribu atau sekitar Rp 160 juta. Dugaan itu diungkapkan oleh Communication dan Information System Security Research Center (CISSReC), sebuah lembaga riset keamanan siber. 

Dalam temuan mereka, akun “TopiAx” mengunggah sebuah postingan di BreachForums pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Dalam postingan itu, dia mengklaim mendapatkan data dari BKN sejumlah 4.759.218 baris.

Data itu berisi antara lain tempat lahir, tanggal lahir, gelar, tanggal Calon Pegawai Negeri Sipil (SK CPNS), tanggal PNS, Nomor Induk Pegawai Negeri Sipil (NIP), Nomor Surat Keputusan, Nomor Surat PNS, golongan, jabatan, instansi, alamat, nomor identitas, nomor telepon, email, pendidikan, jurusan, dan tahun lulus.

“Selain data tersebut, masih banyak lagi data lainya baik yang berupa cleartext maupun text yang sudah diproses menggunakan metode kriptografi,” kata chairman CISSReC, Pratama Persadha, dalam keterangan tertulis, Ahad, 11 Agustus 2024.

Pelaksana Tugas Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja Sama BKN, Vino Dita Tama mengatakan institusinya bersama BSSN, dan Kemkominfo akan menginvestigasi kebocoran data ASN yang diungkap oleh CISSReC.

"Investigasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan data ASN dan mitigasi risiko yang perlu dilakukan," ucap Vino melalui laman resmi BKN.

Han Revanda Putra dan Aisyah Namira Wakang berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Kandidat Kuat Gantikan Airlangga Hartarto, Ini Sederet Fakta Agus Gumiwang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tito Karnavian Klaim Server Dukcapil Belum Pernah Diretas: Tapi Saya Gak Nantang Hacker

2 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian saat tiba untuk menemui Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang bakal menjadi calon Menteri/Kepala Lembaga negara untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tito Karnavian Klaim Server Dukcapil Belum Pernah Diretas: Tapi Saya Gak Nantang Hacker

Mendagri Tito Karnavian mengklaim bahwa server Ditjen Dukcapil hingga kini belum pernah diretas, namun dia menyebut tak menantang peretas.


Dugaan Kebocoran Data KSP, Fitur AI MagicOS 9.0 Honor, dan Prediksi BMKG dalam Top 3 Tekno

6 hari lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Dugaan Kebocoran Data KSP, Fitur AI MagicOS 9.0 Honor, dan Prediksi BMKG dalam Top 3 Tekno

Dugaan kebocoran data di Kantor Staf Presiden (KSP)menjadi salah satu artikel Top 3 Tekno pada Ahad, 27 Oktober 2024. Ramai dibincangkan di X.


3.000 Data KSP Diduga Dibobol Peretas, Istana: Data dalan Keadaan Aman

7 hari lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
3.000 Data KSP Diduga Dibobol Peretas, Istana: Data dalan Keadaan Aman

Data dari KSP Indonesia diduga telah diretas dan bocor ke dark web.


Google: Upaya Transformasi Digital Menjadi Target Serangan Siber

9 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Google: Upaya Transformasi Digital Menjadi Target Serangan Siber

Data Mandiant, bagian dari Google, menyebut banyak industri global dari berbagai bidang yang menjadi target.


Ada 600 Juta Serangan Siber Per Hari, Microsoft: Pelaku Semakin Sering Pakai AI Generatif

10 hari lalu

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)
Ada 600 Juta Serangan Siber Per Hari, Microsoft: Pelaku Semakin Sering Pakai AI Generatif

Serangan ini berasal dari kriminal siber yang bertindak atas nama sendiri, hingga level state-based actor atau aktor negara.


Beasiswa S2 Cybersecurity dari Kominfo Solusi untuk Perlindungan Data Pribadi di Indonesia? Ini Kata Pakar Siber

11 hari lalu

Ilustrasi - Hacker atau peretas mencoba membongkar keamanan siber. Pemerintah Indonesia menganggap banyak data pribadi yang dibocorkan Bjorka dari berbagai institusi bukanlah ancaman bagi negara dan data bersifat umum. (ANTARA/Shutterstock/am)
Beasiswa S2 Cybersecurity dari Kominfo Solusi untuk Perlindungan Data Pribadi di Indonesia? Ini Kata Pakar Siber

Pakar dan praktisi keamanan siber ini bicara program kerja sama Kominfo dan Telkom University sediakan beasiswa S2 penuh bidang keamanan siber.


CISSReC Sebut Rencana Pembangunan PDN Bisa Jadi Bumerang bagi Keamanan Data Masyarakat

11 hari lalu

Ilustrasi kebocoran data. (TEMPO/Kuswoyo)
CISSReC Sebut Rencana Pembangunan PDN Bisa Jadi Bumerang bagi Keamanan Data Masyarakat

Kebocoran data berpotensi terjadi apabila aplikasi serta situs PDN tidak dijaga dengan sistem keamanan yang memadai.


Rawan Serangan Siber, IDSF Sarankan Pengelola Bandar Udara Terapkan Lima Hal Ini

12 hari lalu

Server imigrasi mengalami gangguan termasuk di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis, 20 Juni 2024. Foto Istimewa
Rawan Serangan Siber, IDSF Sarankan Pengelola Bandar Udara Terapkan Lima Hal Ini

Indonesia Digital Society Forum (IDSF) menilai bandar udara memang sangat rawan serangan siber karena terhubung dengan jaringan internal.


Cara Melaporkan Email Phishing

15 hari lalu

Gmail dengan tema gelap. Kredit: CNET
Cara Melaporkan Email Phishing

Salah satu yang bisa dilakukan agar terhindar dari email phishing adalah melaporkan email yang mencurigakan. Berikut caranya.


Tips Agar Terhindar dari Email Phishing

15 hari lalu

Logo Gmail. Kredit: Google Play
Tips Agar Terhindar dari Email Phishing

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengamankan akun Gmail dan terhindar dari phishing.