Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kilas Balik TNI Berbisnis di Era Presiden Sukarno dan Soeharto

Editor

Nurhadi

image-gnews
Prajurit TNI bersiap mengikuti apel bersama Kepolisian dan Satpol PP di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Jumat, 18 Juni 2021. Apel digelar dalam rangka pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Wilayah DKI Jakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Prajurit TNI bersiap mengikuti apel bersama Kepolisian dan Satpol PP di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Jumat, 18 Juni 2021. Apel digelar dalam rangka pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Wilayah DKI Jakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan muncul wacana agar prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) diperbolehkan kembali terlibat di dalam kegiatan bisnis. Sebelum dilarang berdasarkan Undang-undang atau UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, militer Indonesia memang sempat memiliki dwifungsi, penjaga pertahanan negara dan menjalankan usaha.

Usulan prajurit diizinkan berbisnis ini telah didesuskan ke Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan terkait revisi UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Mereka meminta agar Pasal 39 huruf c UU yang berisi larangan tersebut dihapus. Dengan demikian tentara bisa berbisnis lagi

“Kami sarankan ini (Pasal 39 UU TNI huruf c) dibuang. Mestinya yang dilarang adalah institusi TNI untuk berbisnis. Tapi kalau prajurit, orang mau buka warung aja endak (tidak boleh),” ujar Kepala Badan Pembinaan Hukum TNI, Laksamana Muda Kresno Buntoro, pada Kamis, 11 Juli 2024.

Keterlibatan militer dalam bisnis sebelum dilarang ternyata sudah berlaku sejak awal kemerdekaan. Termasuk pada era 1945-1949, di mana militer berbisnis untuk perjuangan meraih kemerdekaan. Saat itu, salah satu alasan utamanya adalah untuk mendapatkan dana tambahan bagi ketentaraan.

Berdasarkan studi pada 2007 oleh Jaleswari Pramodhawardani dan Lex Rieffel berjudul Menggusur Bisnis Militer: Tantangan Pembiayaan TNI Melalui APBN, di era awal kemerdekaan itu, setiap unit perlawanan Indonesia harus menemukan sumber pendapatan mandiri untuk membiayai operasi militer melawan Belanda. Fenomena ini berlanjut hingga akhir 1950-an.

“Masuknya militer ke dalam dunia bisnis setelah Indonesia merdeka merupakan manifestasi ide ‘jalan tengah’ yang dilontarkan Jenderal AH Nasution pada 1958,” tulis laporan tersebut.

Keterlibatan militer dalam bisnis makin nyata ketika perusahaan-perusahaan Belanda dinasionalisasi, dengan penempatan pejabat-pejabat militer di posisi strategis dalam perusahaan tersebut. Kala itu, di bawah UU Darurat Perang, tentara tidak hanya berhasil meningkatkan perannya di bidang politik, tetapi juga ekonomi.

Bahkan jauh sebelum 1958, TNI yang saat itu masih bernama Badan Keamanan Rakyat atau BKR, sudah menunjukkan berbagai aktivitas bisnisnya. Sejak konsolidasi organisasi angkatan bersenjata menjelang 1950, BKR sudah diharuskan mencari dukungan logistik secara mandiri dan terlepas dari markas besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indria Samego dalam buku Bila ABRI Berbisnis (1998) mengungkapkan, bisnis di lingkungan militer awalnya memang hanya untuk memenuhi kebutuhan logistik dan operasional yang tidak terdukung secara layak oleh pemerintah. Namun dalam perjalanannya, keterlibatan militer dalam bisnis kian berkembang.

Bahkan pada masa Orde Baru, hubungan tentara dan bisnis makin terimplementasi secara lebih luas. Tak satu pun sektor produksi dan usaha nasional penting yang tidak tersentuh jaringan bisnis tentara, baik secara individual maupun institusional. Lewat slogan dwifungsi ABRI, tentara melirik lahan-lahan basah guna mencengkeram ekonomi Indonesia.

Tidak mengherankan jika pada masa Presiden Soeharto itu, tentara aktif maupun pensiunan tersebar menduduki posisi strategis di berbagai perusahaan swasta hingga BUMN. Bukan rahasia lagi bahwa perusahaan milik negara seperti PT Berdikari, Badan Urusan Logistik hingga Pertamina, dimanfaatkan sebagai lumbung duit pendanaan militer.

Di era Orde Baru itu pula muncul berbagai yayasan maupun koperasi yang dikelola secara langsung maupun tak langsung oleh militer. Hampir tiap kesatuan yang ada dipastikan memiliki induk koperasi yang menguasai berbagai lahan bisnis. Sebut saja Koperasi Baret Merah (Kobame) milik Kopassus, Induk Koperasi Angkatan Darat, dan Induk Koperasi Angkatan Laut.

Namun, seiring berembusnya angin perubahan menjelang Reformasi 1998, bisnis-bisnis milik tentara semakin berkurang. Kejayaan TNI dalam dunia bisnis pun mulai surut. Setelah larangan berbisnis diteken dalam UU Nomor 34 Tahun 2004, TNI dipaksa harus menyerahkan lahan bisnisnya kepada pemerintah. Sejak itu, haram bagi TNI berurusan dengan bisnis.

TITIS SETIANINGTYAS | BOBBY CHANDRA | ANTIKORUPSI.ORG

Pilihan Editor: Bolehkah Anggota TNI Memiliki Usaha Sampingan?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

TNI Siagakan Sniper dan Antidrone untuk Pengamanan Pelantikan Presiden

29 menit lalu

Ilustrasi Sniper.Getty Images
TNI Siagakan Sniper dan Antidrone untuk Pengamanan Pelantikan Presiden

TNI kerahkan 100 ribu personel untuk amankan pelantikan presiden pada 20 Oktober nanti.


Perang Gaza, Pertumbuhan Bisnis Starbucks Indonesia Perlahan Membaik

11 jam lalu

Starbucks Indonesia
Perang Gaza, Pertumbuhan Bisnis Starbucks Indonesia Perlahan Membaik

Pertumbuhan bisnis Starbucks Indonesia sempat terdampak oleh sentimen boikot buntut dari serangan Israel ke Gaza. Namun sekarang perlahan membaik


Serba-serbi Persiapan Pengamanan Pelantikan Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Belasan kendaraan taktis bersiaga di halaman kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2024. ANTARA/Rio Feisal
Serba-serbi Persiapan Pengamanan Pelantikan Prabowo-Gibran

TNI AU menyiapkan satu pesawat intai Boeing 737 selama operasi pengamanan pelantikan Prabowo-Gibran.


Prancis Larang Perusahaan Israel Tampil di Pameran Militer Euronaval

23 jam lalu

Pameran militer Prancis EuroNaval. Foto : EuroNaval
Prancis Larang Perusahaan Israel Tampil di Pameran Militer Euronaval

Pemerintah Prancis melarang perusahaan kontraktor industri pertahanan Israel ikut serta dalam pameran militer Euronaval pada awal November


Pertamina Patra Niaga Sidak Penggunaan LPG 3 Kg, Sasar Pelaku Bisnis Laundry dan Restoran di Karanganyar

1 hari lalu

Tim gabungan dari PT Pertamina Patra Niaga Regional JBT dan sejumlah instansi terkait melakukan sidak dengan sasaran bisnis laundry dan restoran di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 15 Oktober 2024. Foto: Istimewa
Pertamina Patra Niaga Sidak Penggunaan LPG 3 Kg, Sasar Pelaku Bisnis Laundry dan Restoran di Karanganyar

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) melakukan inspeksi mendadak (sidak) dengan sasaran usaha binatu (laundry) dan restoran di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 15 Oktober 2024.


Perjalanan Karier Muhammad Herindra, Calon Kepala BIN Pengganti Budi Gunawan

1 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra, sebelum mengikuti fit and proper test sebagai Kepala BIN di Dewen Perwakilan Rakyat, Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Nandito Putra
Perjalanan Karier Muhammad Herindra, Calon Kepala BIN Pengganti Budi Gunawan

Herindra merupakan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) untuk mendampingi Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto.


Korea Utara Klaim 1,4 Juta Anak Muda Bergabung dengan Militer, Siap Perang?

2 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat memeriksa unit tank Tentara Rakyat Korea, dalam gambar selebaran yang diperoleh Reuters pada 25 Maret 2024. KCNA via REUTERS
Korea Utara Klaim 1,4 Juta Anak Muda Bergabung dengan Militer, Siap Perang?

Hubungan antara Korea Utara dengan Korea Selatan kian tegang setelah dihancurkannya jalan dan kereta api di perbatasan.


TNI Bangun Dapur untuk Program Makan Bergizi Gratis

2 hari lalu

Sejumlah siswa mengikuti uji coba makan bergizi gratis di SDN Manggarai 01, Jakarta, Senin 9 September 2024. Makan bergizi gratis berupa nasi uduk dengan lauk telor bulat dan tempe orek serta buah pisang dan potongan timun. TEMPO/Subekti.
TNI Bangun Dapur untuk Program Makan Bergizi Gratis

TNI terlibat membangun dapur untuk program makan bergizi gratis.


Rekam Jejak Militer Herindra yang Akan Jalani Fit and Proper Test Kepala BIN Hari Ini

2 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024. Rapat tersebut membahas persetujuan penerimaan hibah Alpalhankan dari luar negeri. TEMPO/M Taufan Rengganis
Rekam Jejak Militer Herindra yang Akan Jalani Fit and Proper Test Kepala BIN Hari Ini

Berikut ini perjalanan karier kemiliteran Herindra, Wamen Pertahanan yang diusulkan menjadi Kepala BIN.


Taipe Menemukan 153 Pesawat Militer Cina Latihan Tempur Dekat Taiwan

2 hari lalu

Jet tempur Mirage 2000-5 Angkatan Udara Taiwan bersiap untuk mendarat di Pangkalan Udara Hsinchu di Hsinchu, Taiwan 11 April 2023. Jet tempur Taiwan terlihat lepas landas dan mendarat di pangkalan udara Hsinchu utara ketika Cina melanjutkan serangkaian latihan militer di dekat pulau itu. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Taipe Menemukan 153 Pesawat Militer Cina Latihan Tempur Dekat Taiwan

Latihan tempur oleh Cina ini dilakukan persis sehari setelah Presiden Taiwan Lai Ching-te menyampaikan pidato nasional akhir pekan lalu.