TEMPO.CO, Jakarta - Baliho dan spanduk bergambar Kepala Kepolisan Daerah Jawa Tengah (Kapolda Jateng), Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi bersanding dengan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maemoen, tersebar di sejumlah titik di Solo Raya.
Ahmad Luthfi belakangan ini santer mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya kalangan relawan, untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah di Pilkada 2024.
Taj Yasin atau karib disapa Gus Yasin merupakan mantan wakil Ganjar Pranowo saat memimpin Provinsi Jawa Tengah untuk periode 2018-2023. Pasangan Ganjar-Taj Yasin dulunya diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, dan Partai NasDem.
Selain gambar Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, pada baliho dan spanduk itu bertuliskan kalimat Bismillah, untuk Jateng Lebih Baik, Solo Bersatu untuk Ahmad Luthfi, dan Jateng Lebih Hebat bersama Umaro dan Ulama.
Ketua DPW PPP Jateng, Masruhan Samsuri mengatakan sejauh ini belum ada pembicaraan serius yang dilakukan pihaknya baik dengan Ahmad Luthfi maupun Taj Yasin berkaitan dengan pencalonan keduanya di Pilkada Jawa Tengah.
Ia menilai munculnya baliho dan spanduk itu sah-sah saja bagi para relawan atau masyarakat yang senang kepada kedua tokoh itu untuk maju bersama di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jateng.
"Kalau selama ini sudah banyak foto Gus Yasin disandingkan dengan Pak Luthfi, tentunya kami senang sekali, karena beliau adalah bagian dari keluarga besar PPP. Tapi sejauh ini kami belum ada pembicaraan serius baik dengan Gus Yasin maupun dengan Pak Luthfi," ujar Masruhan melalui sambungan telepon, Sabtu, 29 Juni 2024.
Menurut dia, pemasangan baliho atau spanduk merupakan upaya bagi tim relawan atau pemenangan yang mendukung dan memenangkan calon yang akan diusung.
"Itu sah-sah saja. Boleh. Saya kira gambar-gambar itu bagian dari upaya tim untuk memenangkan calon yang akan diusung," ucap dia.
Disinggung peluang pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin, Masruhan berpendapat jika pasangan itu potensial meraih dukungan banyak pihak. Musababnya, keduanya punya basis massa yang cukup besar.
Untuk Taj Yasin, Masruhan menyebut mantan wakil gubernur Jawa Tengah itu memiliki peluang juga untuk bersanding dengan calon lainnya. Terlebih lagi dengan ketokohan Gus Yasin yang bukan hanya dimiliki PPP namun juga didukung masyarakat luas.
Hal itu terbukti, dalam pemilu DPD, Taj Yasin meraup suara terbanyak hingga 3 juta lebih. Hasil survei pun nama Taj Yasin unggul dengan calon lainnya untuk maju sebagai calon gubernur Jateng.
"Untuk itu, Gus Yasin patut disandingkan dengan siapa pun," katanya.
Masruhan menyatakan untuk saat ini, PPP masih terus berkomunikasi dengan partai politik lainnya untuk memetakan koalisi dalam Pilkada mendatang. Komunikasi hingga saat ini masih cair baik dengan PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra maupun partai lainnya.
"Dengan Partai Demokrat kami sudah saling silaturahmi, dengan PKB sudah biasa komunikasi," ujar dia.
Pilihan Editor: Kemendagri Ungkap Indikator Keberhasilan Pilkada 2024, Apa Saja?
.