TEMPO.CO, Jakarta - Momen menarik terjadi saat Menteri Sosial atau Mensos Tri Rismaharini dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024, mulai dari menangis hingga dicecar soal realisasi anggaran Kemensos 2023.
Mensos Tri Rismaharini atau Risma kedapatan terharu bahkan hingga menitikkan air mata dalam rapat kerja dengan komisi VIII DPR di Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Raut muka mantan Wali Kota Surabaya itu tampak memerah ketika mendengar cerita anggota Komisi VIII dari Fraksi Golkar Ali Ridho tentang penderitaan seorang nenek berusia 90 tahun di Magetan Jawa Timur.
Mula-mula Ridho berkisah bahwa ia membaca di sebuah media online soal nenek sebatang kara yang tidak menerima bantuan sosial, dan setelah ia cari tahu kebenarannya memang seperti itu adanya. Menurut Ridho nenek bernama Semi tersebut masih cukup sehat, fisik dan pendengarannya juga masih bagus. Bahkan ia mengatakan pengelihatan nenek Semi lebih baik darinya.
Ridho bercerita dengan suara tercekat saat mengatakan bahwa nenek Semi hanya memasak tahu dan kacang panjang yang direbus, sebab tak mampu membeli beras.
Risma pun tampak menutup mulutnya dengan mata yang berkaca-kaca. Ia terlihat menunduk beberapa detik sebelum mengangkat wajahnya yang tampak sembab.
Selanjutya Komisi VIII DPR meminta Mensos Risma untuk memastikan penyaluran bansos agar tepat waktu, tepat nilai, tepat jumlah, dan tepat sasaran. “Sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi.
Selain itu, dalam rapat tersebut membahas pula mengenai realisasi anggaran Kemensos, pada laporan realisasi anggaran Kementerian Sosial pada 2023 tersebut Risma menjelaskan kepada Komisi VIII DPR RI terkait realisasi anggaran Kemensos tahun lalu yang mencapai 98 persen. Namun dalam realisasinya beberapa anggaran dan Program Kemesos melebihi 100 persen bahkan 300 persen.
Seperti program Asistensi Rehabilitasi (ATENSI) bagi lanjut usia yang mulanya ditargetkan menyasar 29 ribu orang, malah terealisasi untuk lebih dari 62 ribu orang atau 216,05 persen. Hal yang sama terjadi pada program ATENSI bagi korban bencana dan kedaruratan yang realisasinya menembus 237,7 persen atau 47.554 orang sementara target awalnya 20 ribu orang. Serta bantuan yang awalnya ditargetkan 110 lumbung sosial, realisasinya mecapai 167 lumbung sosial atau 151,82 persen.
Paparan tersebut mengundang pertanyaan dari anggota DPR RI terkait perencanaan Kemensos di awal sehinggan terdapat perbedaan signifikan antara rencana dan hasil.
“Realisasinya lebih dari 100 persen, jadi begini kalau misalnya dihitung saat, menyusun perencanaan satu orang Rp5 juta. Kenyataannya, di lapangan dia hanya butuh Rp2 juta, ini yang ATENSI,” kata Risma di rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024.
“Kami lakukan, karena mohon maaf permohonanannya juga banyak. Kalau memang butuh, tidak satupun teman-teman (Kemensos) nggak ada yang ngentit, gak ada yang nyopet satu rupiah pun,” kata dia usai dicecar anggota DPR RI.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I KUKUH S.WIBOWO
Pilihan Editor: Kisah Tentang Nenek do Magetan Jawa Timur yang Bikin Menteri Risma Nangis di DPR