Mahfud Md: Bu Mega tak mau buru-buru
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut tiga Mahfud Md mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta seluruh pihak serius mengawal hak angket kecurangan pemilihan umum atau Pemilu 2024.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu mengklaim telah bertemu dengan Megawati bersama belasan pakar hukum, pegiat anti-korupsi, dan pegiat demokrasi di rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat pada Jumat sore, 8 Maret 2024.
Dalam pertemuan tertutup itu, lanjut Mahfud, masyarakat sipil mendorong PDIP agar menggunakan hak angket untuk membongkar dugaan kecurangan dalam proses pemilu dan menjadi oposisi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, yang diperkirakan memenangi Pilpres 2024.
Menurut Mahfud, Megawati mendorong semua pihak sungguh-sungguh mengupayakan hak angket tanpa harus dia turun tangan langsung. Megawati, kata Mahfud, menggunakan sejumlah pertimbangan karena dinamika politik terus berjalan, bukan sekadar urusan angket dan gugatan pemilu melalui Mahkamah Konstitusi.
Hak angket dan gugatan pemilu melalui MK merupakan jangka pendek. Jangka menengahnya adalah menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden pada Oktober 2024 mendatang.
“Bu Mega tidak mau buru-buru, bukan tidak mau bersikap,” kata Mahfud di rumah seniman dan budayawan Butet Kertaredjasa di Kasihan, Bantul, Senin, 11 Maret 2024.
Diketahui, hak angket pertama kali digaungkan oleh calon presiden nomor urut tiga Ganjar Paranowo. Ganjar menyarankan DPR agar menggunakan hak angket setelah bertemu dengan Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada 15 Februari 2024.
SULTAN ABDURRAHMAN | SHINTA MAHARANI
Pilihan Editor: PDIP Belum Gerak Ajukan Hak Angket, NasDem, PKB, dan PKS Usul Jadi Inisiator