Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Guru Besar UI Tegur Jokowi Soal Bansos Politik Gentong Babi, Sama Seperti yang Diungkap Film Dirty Vote

image-gnews
Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, Ahad 11 Februari 2024.
Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, Ahad 11 Februari 2024.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat teguran dari sejumlah guru besar Universitas Indonesia (UI). Kepala Negara ditegur para sivitas akademika tersebut lantaran mempraktikkan politik gentong babi (pork barrel politics) melalui penyaluran bantuan sosial atau bansos.

“Instrumentalisasi bantuan sosial, pork barrel politics (politik gentong babi), dengan alasan menopang rakyat miskin nampak seperti pembiaran terhadap kemiskinan,” kata Guru Besar UI Valina Singka Subekti di Gedung IMERI Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024.

Adapun teguran yang disampaikan sivitas akademika UI kepada Jokowi tersebut merupakan salah satu poin evaluasi para akademisi se-Jabodetabek dalam Seruan Salemba. Alih-alih menebar bansos, para akademisi mengatakan Jokowi seharusnya menghapus kemiskinan dengan memperluas lapangan kerja.

Istilah politik gentong babi dialamatkan kepada Jokowi sebelumnya muncul dalam film dokumenter Dirty Vote. Sinema buatan Dandhy Laksono yang tayang pada 11 Februari 2024 lalu itu, mengungkap sejumlah dugaan kecurangan jelang Pemilu 2024. Termasuk tudingan politisi bansos untuk mengampanyekan salah satu Paslon Pilpres 2024.

Jokowi tercatat acap memberikan bansos jelang Pemilu, baik pada Pilpres 2014, Pilpres 2019, maupun Pilpres 2024 ini. Bagi-bagi bansos itulah yang disebut Dosen Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera, Bivitri Susanti, narasumber Film Dirty Vote, sebagai politik gentong babi atau pork barrel politics.

“Mengapa Bansos dijadikan alat berpolitik? Ada satu konsep dalam ilmu politik yang namanya politik gentong babi,” kata Bivitri dalam film tersebut.

Apa itu Politik Gentong Babi?

Bivitri menjelaskan, politik gentong babi merupakan istilah yang muncul pada era perbudakan di Amerika Serikat (AS). Praktik politik ini adalah pemanfaatan dana publik oleh penguasa untuk mendapatkan dukungan bagi dirinya atau kelompoknya.

Menurut Bivitri, sana publik yang dimaksud bisa berupa uang negara. Uang tersebut digelontorkan ke daerah-daerah pemilihan oleh politisi agar publik mendukungnya. “Tentu saja kali ini Jokowi tidak sedang meminta orang untuk memilih dirinya, melainkan penerusnya,” tutur Bivitri.

Adapun dalam Pemilu 2024, anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Menurut hasil hitung cepat sejumlah lembaga sigi setelah gelaran pemungutan suara pada 14 Februari, palson 02 itu berpeluang menang satu putaran.

Survei Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia terbitan Februari lalu menunjukkan banyak pemilih Prabowo-Gibran salah satunya berkat bansos yang ditebar Jokowi. Hasil survei pasca pencoblosan atau exit poll yang dilakukan Litbang Kompas pada juga menunjukkan hasil mirip. Seperlima responden mengaku mencoblos Paslon tertentu karena bansos.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip studi Electoral Structures and Pork Barrel Politics oleh Lancaster, politik gentong babi acap dipraktikkan para anggota parlemen atau politisi. Mereka ada menggunakan dana publik untuk membiayai proyek-proyek atau program-program yang memberikan manfaat langsung kepada konstituen mereka atau untuk memperkuat posisi politik mereka sendiri.

Meskipun istilah politik gentong babi lahir di AS, praktik serupa dapat ditemukan di berbagai negara dengan sistem politik yang mirip, termasuk Indonesia. Praktik tersebut sering kali melibatkan alokasi dana yang signifikan untuk proyek infrastruktur atau program pemerintah di daerah pemilihan seseorang anggota parlemen.

Contoh konkret proyek-proyek ini termasuk pembangunan jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit, atau fasilitas umum lainnya. Ditinjau dari segi pembangunan daerah, hal ini tentunya tampak positif. Namun, penggunaan dana tersebut biasanya tanpa mempertimbangkan kebutuhan nasional atau pertimbangan kebijakan yang lebih luas.

Dengan mengalokasikan dana untuk proyek-proyek yang memberikan manfaat langsung kepada pemilih setempat, politisi berharap dapat memperoleh kepercayaan dan dukungan pada saat pemilihan berikutnya. Dalam hal ini, politik gentong babi dianggap sebagai alat politik yang siginifikan untuk memperkuat basis politik seseorang.

Praktik ini mendapatkan banyak kritik. Salah satunya menyoal alokasi dana publik seharusnya didasarkan pada pertimbangan kebijakan yang obyektif dan kebutuhan nasional, bukan untuk memperkuat posisi politik individu. Seringnya proyek pork barrel tidak disusun berdasarkan kebutuhan riil atau prioritas nasional, tetapi untuk kepentingan politik dan elektoral.

Selain itu, praktik gentong babi juga dapat menyebabkan pemborosan dana publik dan berpotensi sebagai ladang korupsi. Proyek yang didanai melalui pork barrel acap kali tak melalui proses seleksi yang ketat atau transparan. Hal ini memungkinkan politisi atau pihak terkait untuk memanfaatkan dana publik untuk kepentingan pribadi.

Dalam beberapa kasus, praktik politik gentong babi juga dapat menciptakan ketidaksetaraan dan ketidakadilan dalam alokasi sumber daya publik. Wilayah yang memiliki hubungan politik yang lebih kuat dengan anggota parlemen sering kali mendapatkan alokasi dana yang lebih besar dibanding wilayah lain.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | RADEN PUTRI | EIBEN HEIZAR

Pilihan Editor: Disebut dalam Film Dirty Vote, Ini Penjelasan Politik Gentong Babi Ala Jokowi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Persamuhan Terakhir Jokowi dengan Menteri Kabinet Indonesia Maju

19 menit lalu

Presiden Joko Widodo bersama Iriana Joko Widodo menanam pohon di halaman tengah Istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis sore, 17 Oktober 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
Persamuhan Terakhir Jokowi dengan Menteri Kabinet Indonesia Maju

Presiden Jokowi makan siang bersama dengan para menteri di Kabinet Indonesia Maju pada hari ini. Ini merupakan makan siang terakhir dengan mereka.


Jokowi Bentuk Kortas Tipikor Polri, Novel Baswedan Bakal Gabung?

31 menit lalu

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jokowi Bentuk Kortas Tipikor Polri, Novel Baswedan Bakal Gabung?

Wakil Kepala Satgasus Pencegahan Korupsi Polri, Novel Baswedan, meresposns apakah ia akan bergabung atau tidak dengan Kortas Tipikor yang baru terbentuk.


Tak Dipinang Prabowo, Retno Marsudi Malah Jadi Utusan Khusus Sekjen PBB, Begini Rekam Jejaknya Sebagai Menlu

34 menit lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Tak Dipinang Prabowo, Retno Marsudi Malah Jadi Utusan Khusus Sekjen PBB, Begini Rekam Jejaknya Sebagai Menlu

Apa saja pencapaian Menlu Retno Marsudi? Meski tak dipanggil Prabowo, ia telah diminta menjadi utusan khusus Sekjen PBB.


Kemensetneg Siapkan Mobil Alphard AD 1 JKW untuk Skenario Jokowi Pulang ke Solo Via Jalur Darat

49 menit lalu

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat menerima Bintang Jasa Utama dari Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Senin (14/8/2023). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.
Kemensetneg Siapkan Mobil Alphard AD 1 JKW untuk Skenario Jokowi Pulang ke Solo Via Jalur Darat

Kemensetneg mempersiapkan mobil Alphard bernomor polisi AD 1 JKW untuk keperluan kepulangan Presiden Jokowi ke Solo setelah purnatugas.


Karangan Bunga Penuhi Lokasi Sidang Terbuka Promosi Doktor Hasto Kristiyanto di UI

1 jam lalu

Sejumlah karangan bunga terpampang di sekitaran Balai Sidang UI jelang Sidang Terbuka Promosi Doktor Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Jumat, 18 Oktober 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Karangan Bunga Penuhi Lokasi Sidang Terbuka Promosi Doktor Hasto Kristiyanto di UI

Hari ini, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto akan menjalani sidang terbuka promosi doktor di UI.


Megawati Hadiri Sidang Doktor Hasto Kristiyanto

1 jam lalu

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri saat menjadi pembicara kunci di acara HUT Universitas St. Petersburg, Rusia ke-300 pada Rabu, 18 September 2024. Dok. PDIP
Megawati Hadiri Sidang Doktor Hasto Kristiyanto

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tampak hadir dalam sidang promosi doktoral Hasto Kristiyanto di Universitas Indonesia, Depok.


Menteri Jokowi yang Tak Dilirik Prabowo dari Retno Marsudi, Nadiem Makarim, Sandiaga Uno, hingga Basuki Hadimuljono

1 jam lalu

Menlu Retno Marsudi bersiap memimpin jalannya Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) bersama China di Jakarta, Kamis 13 Juli 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menteri Jokowi yang Tak Dilirik Prabowo dari Retno Marsudi, Nadiem Makarim, Sandiaga Uno, hingga Basuki Hadimuljono

Separuh menteri Jokowi diangkut Prabowo dalam kabinetnya. Ini mereka yang tak diundang ke Kertanegara dari Retno Marsudi, Nadiem Makarim, Sandiaga Uno


Jokowi Masih Sibuk Menjelang Lengser, Kunjungan ke Dearah dan Teken Berbagai Peraturan

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo. Tempo/Ijar Karim
Jokowi Masih Sibuk Menjelang Lengser, Kunjungan ke Dearah dan Teken Berbagai Peraturan

Menjelang lengser, Jokowi masih sibuk tandatangani Keppres, Perpres, Revisi UU dan lakukan kunjungan kerja ke daerah.


Soal Gelar Doktor Bahlil, Dosen UI Nilai Tidak Wajar dan Tidak Logis

2 jam lalu

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Studi Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia, Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
Soal Gelar Doktor Bahlil, Dosen UI Nilai Tidak Wajar dan Tidak Logis

Dosen UI menilai ada ketidakwajaran dari gelar Doktor yang diperoleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dari SKSG UI.


Dewan Guru Besar UI Adakan Rapat Bahas Gelar Doktor Bahlil

3 jam lalu

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Studi Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia, Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
Dewan Guru Besar UI Adakan Rapat Bahas Gelar Doktor Bahlil

Dewan Guru Besar UI mengadakan rapat untuk membahas gelar doktor yang diperoleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.