TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Ujang Komaruddin menilai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), hingga NasDem berpeluang masuk kabinet Prabowo Subianto. Ujang menyebut ada perbedaan alasan mengapa dua partai muslim dengan akar rumput berbeda itu berpotensi merapat ke Prabowo.
Ujang mengatakan PKB selama ini tidak memiliki DNA oposisi. Sedangkan PKS, kata Ujang, memiliki kedekatan dengan Prabowo. Kedua pihak pernah bekerja sama dalam Pilpres 2014, pemilihan gubernur Jakarta 2017, dan pemilihan presiden 2019.
"Yang kelihatannya beroposisi hanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Ujang yang merupakan dosen ilmu politik di Universitas Al Azhar Indonesia saat dihubungi pada Senin, 19 Februari 2024.
Sejauh ini, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan partainya siap berada di luar pemerintahan. Pernyataan Hasto dilontarkan Kamis, 15 Februari 2024 atau satu hari setelah penyelenggaraan pencoblosan.
Hasto menyebut partai berlambang banteng moncong putih itu siap berjuang di luar pemerintahan, melalui parlemen untuk menjalankan tugas check and balance.
Sebelumnya, Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Istana Merdeka, Jakarta pada Ahad, Senin, 18 Februari 2024. Partai NasDem pimpinan Surya Paloh mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
"Ini dilihat sebagai indikasi NasDem gabung kubu Prabowo dalam pertemuan dengan Jokowi karena selama hampir 10 tahun partai itu ada dalam pemerintahan," ujarnya. Jokowi, menurut Ujang, berdampak besar sebagai king maker Prabowo yang berpasangan dengan putra sulungnnya, Gibran Rakabuming Raka.
Jokowi mengatakan pertemuannya dengan Surya merupakan persamuhan politik biasa. Namun, dia mengharapakan pertemuannya dengan Surya dapat sangat bermanfaat.
Presiden menyebut komunikasi dia dan Surya masih tahap awal. Dia mengatakan politik adalah urusan partai. Meski begitu, Jokowi ingin menjadi 'jembatan'.
"Ya (jembatan) semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya," kata Jokowi usai peresmian Rumah Sakit Pertahanan di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada Senin, 19 Februari 2024.
Politik Dinamis Bisa Tinggalkan Anies
Di Pilpres 2024, Anies berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Anies sudah menyatakan kepada para pendukungnya bahwa dirinya tetap berada di gerakan perubahan tanpa bergeser sedikitpun.
"Saya sampaikan seluruh pejuang perubahan. Bahwa saya berada dalam gerakan perubahan ini tak bergeser sedikit pun," kata Anies Rabu, 14 Februari 2024.