Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi Prabowo-Gibran? Pengamat Politik UGM: Cut Saja Jokowi, Tak Masalah Jokowi Effect

image-gnews
Tangkapan layar - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat membuka
Tangkapan layar - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat membuka "Hajatan Rakyat" di lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis, 8 Februari 2024. ANTARA/Narda Margaretha Sinambela
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Usai suara Ganjar-Mahfud tersalip jauh versi quick count atau hitung cepat Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP ungkap siap untuk menjadi oposisi di Pemerintahan.

Meskipun Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hitung quick count berkisar antara 16 -17 persen, berbanding terbalik dengan PDIP yang tetap mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan legislatif (Pileg)

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan siap menjadi oposisi dalam pemerintahan dan parlemen di masa pemerintahan kedepannya. Mereka akan menjalankan tugasnya untuk melakukan check and balance.

Hasto menyebutkan pemerintahan berikutnya tetap akan berkaitan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo sehingga berpotensi terjadi manipulasi kekuasaan. Maka dari itu, PDIP akan menyeimbangkan keadaan tersebut berbentuk kritik dalam konteks kebijakan.

“Ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi. Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri,” kata Hasto

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut juga menyinggung keadaan Indonesia saat ini dan kedepannya. Ia menganggap Indonesia saat ini sedang berada dalam dua kondisi.

Kondisi pertama adalah ada pihak yang menginginkan Demokrasi untuk kedaulatan rakyat dengan catatan tanpa intervensi. Sementara kondisi lainnya adalah pihak yang menginginkan kekuasaan terpusat. Kondisi kedua yang Hasto merujuk pada ambisi pihak yang mengawali rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi.

Hasto juga menyampaikan kedepannya akan selalu ada dinamika dalam berpolitik dan sudah menjadi kewajiban pihak oposisi untuk menyampaikan apa yang terjadi kepada rakyat. “Karena apapun yang terjadi dalam dinamika politik nasional kami punya kewajiban untuk menyampaikan apa yang terjadi kepada rakyat,” kata dia.

Untuk kondisi terkini, Ganjar-Mahfud dan Tim Pemenangan Nasional atau TPN sedang membentuk tim investigasi untuk mencari tahu dan mengumpulkan data dugaan kecurangan yang ada saat pelaksanaan perhitungan atau rekapitulasi Pemilu 2024.

"Maka, sikap kami, kami tunggu proses penghitungan berjenjang, karena ada proses satu bulan, artinya tim khusus itu punya kerja waktu satu bulan," kata Hasto

Menurut Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam, jika PDIP menjadi pihak oposisi akan menegaskan PDIP memiliki muruah politik. “Sebab jika bergabung di pemerintah, tentu akan muncul anggapan PDIP pragmatis dan tak ideologis mengingat Prabowo-Gibran lawan dalam Pilpres,” katanya.

PDIP menempati posisi tertinggi dalam perolehan suara Pileg DPR. Berdasarkan real count KPU, PDIP memperoleh suara sebanyak 1.314.748 (17.01 persen), disusul Partai Golkar 1.029.165 (13.31 persen), Partai Gerindra 948.571 (12.27 persen), dan PKB 808.284 (10.46 persen).

Dosen Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arga Pribadi Imawan, beranggapan bahwa suara Ganjar dan PDIP cukup selaras. Menurutnya, jika berbicara tentang anomali, maka sebenarnya hasil quick count menunjukkan suara Ganjar dan PDIP  “Kalau misalnya kita lihat secara real count, suara ganjar dan pdip kan sama menyentuh 17 persen, PDIP 16 sekian,” katanya. 

Menurutnya, kalau memang sudah ada indikasi Jokowi mendukung Prabowo, maka seharusnya PDIP langsung keluarkan Jokowi. “Cut saja, tidak masalah Jokowi Effect atau apa. Bangun lagi citra PDIP dan Ganjar yang benar-benar baru,” kata Arga. 



ADINDA ALYA IZDIHAR  | ADIL AL HASAN | ANDRY TRIYANTO TJITRA | KHUMAR MAHENDRA I  ANANDA RIDHO

Pilihan Editor: Dosen Politik UGM Soal Anomali Hasil Quick Count Ganjar-Mahfud: Keluarkan Jokowi, Bangun Citra Baru PDIP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

3 jam lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.


Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

4 jam lalu

Eks Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Seniman Butet Kartaredjasa saat melihat karya yang dipajang dalam Pameran bertajuk  Seni Rupa Butet Kartaredjasa Melik Nggending Lalu di Galeri Nasional, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2024. Usai melihat pameran, Ganjar menegaskan pada media secure pribadi bahwa dirinya akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.


Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

5 jam lalu

Presiden Jokowi saat ditemui di Pasar Baru Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu siang, 8 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.


Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Diperpanjang, Sediakan Kuota 40 Persen

7 jam lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Pendaftaran Seleksi Mandiri UGM 2024 Diperpanjang, Sediakan Kuota 40 Persen

UGM mengubah waktu pendaftaran untuk semua lokasi tes seleksi mandiri (UM UGM CBT) kecuali di Jakarta.


Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

9 jam lalu

Sekretaris Pribadi Ibu Negara Iriana Sendi Fardiansyah siap maju sebagai Calon Wali Kota Bogor. Foto: Isitimewa
Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya


Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

9 jam lalu

Ketua PP Muhammadiyah yang juga mantan Ketua KPK, M. Busyro Muqoddas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi


Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

10 jam lalu

Komisioner KPU Arief Budiman menunjukkan contoh surat suara Pemilihan Umum Presiden 2014 di Kantor KPU, Jakarta, Kamis, 5 Juni 2014. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan surat suara dalam Pilpres 2014 untuk dua pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan ukuran 18 x 23 cm, dari kertas seberat 80 gram. (Sumber: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/Asf/ama/14)
Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.


Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

11 jam lalu

Tugu Yogyakarta, pada awal dibangun pada era Sultan HB I sempat setinggi 25 meter. Dok. Pemkot Yogyakarta.
Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.


Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

11 jam lalu

Prabowo dan Sri Mulyani. Instagram
Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.


Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

11 jam lalu

Moses Gatotkaca. Cuplikan video AP
Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?