Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film 'Dirty Vote' dan 'Yang (Tak Pernah) Hilang' Beredar di Masa Tenang Pemilu, Guru Besar Fisip Unair: Tujuannya Berbeda

Reporter

image-gnews
Petrus Bima Anugerah alias Bimo Petrus ( memakai topi) saat mengunjungi kos-kosan aktivis SMID di Jalan Jojoran Surabaya pertengahan 1997.  Foto: dok Ikohi
Petrus Bima Anugerah alias Bimo Petrus ( memakai topi) saat mengunjungi kos-kosan aktivis SMID di Jalan Jojoran Surabaya pertengahan 1997. Foto: dok Ikohi
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya-Dua buah film dokumenter diluncurkan menjelang pemungutan suara pemilihan umum 14 Februari 2024, yakni Dirty Vote serta Yang (Tak Pernah) Hilang. Dirty Vote yang dapat disaksikan melalui kanal YouTube, merupakan analisis dugaan praktek kecurangan untuk memenangkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, maupun Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.

Penganalisa  dugaan tindak kecurangan itu ialah pakar hukum tata negara Fakultas Hukum Universitas Andalas Feri Amsari, pakar hukum tata negara pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Bivitri Susanti, dan pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada Zainal Arifin Mochtar.

Namun ketiganya lebih banyak menyoroti cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai secara sistematis menggerakkan sumber-sumber kewenangannya untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Misalnya melalui pembagian bantuan sosial kepada masyarakat, pengerahan aparat negara, dan sikap ketidaknetralan yang ditunjukkan secara terang-terangan.

Adapun Yang (Tak Pernah Hilang) merupakan film dokumenter tentang penculikan oleh aparat  pada Herman Hendrawan dan Petrus Bima Anugerah alias Bimo Petrus pada Maret 1998. Film ini diproduksi oleh komunitas #KawanHermanBimo. Dua mahasiswa prodemokrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Airlangga Surabaya itu sampai sekarang tidak jelas keberadaanya.

Dua anggota Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) dan Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu diculik aparat bersenjata dan diduga telah dihabisi karena memperjuangkan reformasi. Yang (Tak Pernah Hilang) diluncurkan secara terbatas di Ruang Adi Sukadana Fisip Unair pada Rabu, 7 Februari 2024.

Guru besar Fisip Unair Hotman Siahaan melihat, dua film dokumenter itu diluncurkan dengan tujuan berbeda. Dirty Vote, menurut Hotman, bertujuan untuk mengingatkan masyarakat atas upaya-upaya yang mungkin bisa mencurangi pemilu.

“Bahwa ternyata ada rekayasa-rekayasa tertentu dari kekuasaan untuk memenangkan calon tertentu. Kan itu inti film yang dibuat tiga ahli hukum tata negara tersebut,” kata Hotman saat dihubungi, Senin, 12 Februari 2024.

Hotman menilai peluncuran Dirty Vote di minggu tenang kampanye mempunyai kesan politik kuat. Hanya saja untuk kepentingan siapa film itu dibuat, Hotman tidak tahu. Namun Hotman menangkap maksud dari Dirty Vote untuk mengingatkan masyarakat agar bila memilih calon pemimpin pilihlah yang benar.

“Karena di film itu kan dikatakan ketiga-tiganya (pasangan calon) melakukan kecurangan terselubung, Tapi paling banyak yang dilakukan kekuasaan to,” tutur Hotman.

Adapun Yang (Tak Pernah Hilang) Hotman tahu persis bahwa tujuannya untuk mengingatkan sejarah kepada mahasiswa-mahasiswa Fisip dan mahasiswa Unair yang muda-muda secara keseluruhan bahwa di kampusnya dulu pernah ada dua mahasiswa yang hilang karena diculik aparat keamanan.

“Tujuan utamanya mengingatkan sejarah pada mahasiswa-mahasiswa Unair era sekarang ini yang tidak paham sejarah, dan dosennya tidak pernah memberi tahu,” kata Hotman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hotman berujar Yang (Tak Pernah Hilang) tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi kondisi politik. Namun karena film tersebut rampung dibuat bersamaan dengan masa kampanye pasangan capres-cawapres, maka terkesan politis.

“Mestinya film ini selesai enam bulan lalu, tapi tersendat-sendat karena berbagai kendala. Mulai dari Covid-19 sampai sutradaranya (Hari Nugroho) meninggal. Film ini tujuan awalnya untuk internal mahasiswa Fisip dan Unair keseluruhan,” kata Hotman.

Produser Yang (Tak Pernah) Hilang, Dandik Katjasungkana, membenarkan pembuatan film yang dimulai sejak 2019 itu sempat terhenti karena Covid-19. Selain terganggu pandemi, proses produksi juga tersendat karena penggagas film tersebut, Hari Nugroho, meninggal dunia pada 2020 lantaran hipertensi. Ia membantah peluncuran film tersebut untuk mempengaruhi kondisi politik menjelang pencoblosan.

“Tidak, karena kami memutar film ini dengan audience yang terbatas dan terseleksi. Kami sebisa mungkin menghindari salah satu calon presiden, sehingga jangan sampai isu besar kemanusiaan soal penghilangan paksa yang kami angkat dalam film ini akhirnya dianggap recehan,” ujar koordinator Ikatan Keluarga Orang Hilang (Ikohi) Jawa Timur itu.

Ihwal mengapa soft launching itu bersamaan dengan momentum pemilu, menurut alumi Fisip Unair 1991 ini karena sebagai bentuk pertanggung jawaban mereka kepada publik. Sebab, kata dia, #KawanHermanBimo sudah lama berproses membuat film dokumenter itu.

“Prosesnya terbuka, kami umumkan ke publik dengan harapan mendapatkan umpan balik, simpati, dukungan moril maupun materiil. Sehingga kalau soft launching film ini kami tunda-tunda lagi, tidak bagus juga bagi pertanggungjawaban pada publik,” kata Dandik.

Dosen Fisip Unair Airlangga Pribadi menilai film Yang (Tak Pernah) Hilang sangat bagus karena membongkar stigma dan hegemoni yang dipertontonkan elite politik maupun penguasa sejak era Soeharto hingga sekarang bahwa kalangan mahasiswa prodemokrasi yang berani mengguat kekuasaan sering dicitrakan sebagai kriminal.

"Ternyata kita bisa melihat di sini bahwa mereka yang berjuang ternyata adalah orang-orang yang mencintai negaranya, mereka memiliki wawasan serta visi mendalam tentang demokrasi. Mereka mengorbankan semuanya untuk perubahan keadilan di Republik ini,” kata Airlangga.

Pilihan Editor: Dirty Vote Menurut Sandiaga Uno: Bivitri Susanti, Zainal Arifin dan Feri Amsari Sangat Berintegritas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

1 jam lalu

Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-jufri (kanan) bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kedua kanan), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri) dan mantan capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kedua kiri)  berfoto bersama saat milad ke-22 PKS di kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu 27 April 2024. Tasyakuran milad ke-22 PKS tersebut dihadiri sejumlah kader dan ketua umum partai politik. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menanggapi kemungkinan jika PKS bergabung dengan Prabowo-Gibran.


Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

1 jam lalu

Mantan calon Presiden Anies Baswedan hadir dalam acara  Halal Bihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.


Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

1 jam lalu

Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya. TEMPO/Ade Ridwan Yandwiputra
Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.


Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

2 jam lalu

Mantan calon Presiden Anies Baswedan hadir dalam acara  Halal Bihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

PKS belum menentukan apakah bergabung dengan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto atau berada di luar pemerintahan.


Akhir Politik Jokowi di PDIP

2 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.


Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

3 jam lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di Kartanegara IV, Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Surya Paloh menemui Prabowo Subianto setelah ditetapkan oleh KPU sebagai Presiden terpili 2024-2029 serta menyatakan NasDem  mendukung sepenuhnya ke pemerintahan baru di bawah Prabowo dan Gibran. TEMPO/M Taufan Rengganis
Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

Prabowo belum menawarkan posisi menteri untuk Partai NasDem.


Halalbihalal PKS, Prabowo dan Gibran Tak Hadir

5 jam lalu

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar halalbihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024. Sejumlah pimpinan partai politik hadir dan lembaga negara hadir dalam acara ini. Tempo/Yohanes Maharso
Halalbihalal PKS, Prabowo dan Gibran Tak Hadir

PKS menggelar halalbihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024.


Deretan Komentar Mengenai Kabinet Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Deretan Komentar Mengenai Kabinet Prabowo-Gibran

Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia berharap partai berlambang beringin ini mendapat tempat dalam kabinet Prabowo-Gibran


Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

7 jam lalu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ditemui di kediaman Calon Presiden Prabowo Subianto, Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Maret 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.


Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

9 jam lalu

Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Kaesang Pangarep dalam konferensi pers penutupan pembekalan anggota legislatif terpilih PSI di Hotel Aryaduta, Menteng, Jumat, 26 April 2024. Dok. PSI
Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.