Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ramai Kampus Kritik Jokowi Dibalas Narasi Tandingan, Berikut Tanggapan Dosen Ilmu Politik UGM

image-gnews
Sejumlah civitas akademika dan guru besar dari berbagai fakultas UGM membacakan Petisi Bulaksumur menyesalkan berbagai penyimpangan pemerintahan Jokowi, di Balairung UGM, Yogyakarta, Rab, 31 Januari 2024. EIBEN HEIZER/TEMPO
Sejumlah civitas akademika dan guru besar dari berbagai fakultas UGM membacakan Petisi Bulaksumur menyesalkan berbagai penyimpangan pemerintahan Jokowi, di Balairung UGM, Yogyakarta, Rab, 31 Januari 2024. EIBEN HEIZER/TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sivitas akademika di berbagai kampus di Tanah Air terus menyatakan sikap mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kritik tersebut disampaikan karena mereka menganggap Jokowi telah melenceng dari nilai-nilai demokrasi, terlebih menjelang Pemilu 2024. Hingga kini, tercatat tak kurang dari 40 perguruan tinggi yang menyatakan sikap serupa. 

Menurut Arga Pribadi Imawan, Dosen Ilmu Politik di Universitas Gadjah Mada (UGM) institusi perguruan tinggi memang disiapkan sebagai salah satu kekuatan penyeimbang negara. “Jika negara atau pemerintah menuju ke arah yang tidak benar, maka tugas perguruan tinggi hadir dengan perhitungan saintifiknya atau sesuai dengan kapasitasnya untuk meluruskan pemerintah di jalan yang benar,” ujar Arga. 

Namun, staff Election Corner di Fisipol UGM itu menggaris bawahi situasi menarik yang terjadi. Menurutnya, situasi saat ini yang dimulai dari UGM kemudian merambah ke perguruan lainnya, itu memang mengindikasikan ada kegelisahan yang sama antara perguruan tinggi di Indonesia. 

“Walaupun titik penekanannya berbeda beda, tetapi mereka sepakat dengan salah satu kata bahwa demokrasi elektoral kita sedang berada di situasi krisis atau situasi yang akan mengembalikan Indonesia ke 25 tahun yang lalu,” kata Arga. 

Hal tersebut, lanjur Arga, menjadi kekhawatiran bersama dan apa yang dilakukan perguruan tinggi adalah sewajarnya yang dilakukan sebagai salah satu penyeimbang kekuatan negara, “Jadi sesuatu yang lumrah karena kita melihat masa lampau bagaimana perguruan tinggi bisa menumbangkan rezim,” ujarnya. 

Disinggung mengenai gerakan yang hanya menghitung hari dari pemilu, Arga tidak mempermasalahkan hal tersebut. Baginya, tidak ada kata terlambat untuk kemudian merespons kondisi ini. 

Menurut Arga, pada mulanya kegelisahan publik atau perguruan tinggi melihat kepada kondisi yang masih bisa dibenarkan. Sebelumnya perguruan tinggi pun mempercayai pada sosok akademisi yang ada di lingkaran kursi kekuasaan untuk mengingatkan agar kembali pada jalur demokrasi yang diidamkan indonesia. 

“Tetapi pada kenyataannya itu tidak terwujud, terakhir ketika putusan MK kemudian putusan lainnya yang berimplikasi besar pada situasi demokrasi kita terkait substansial elektoral kita yang bergerak mundur juga itu menjadi kegelisahan sehingga memunculkan gerakan kampus,” ujar Arga. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arga pun menyadari ada upaya untuk membuat narasi tandingan. Namun, dirinya menganggap dalam konteks debat akademik hal tersebut tidak bisa dinafikkan. Menurutnya, sah-sah saja jika ada yang berseberangan dalam argumentasi. 

“Tetapi juga saya merangkum dari pemberitaan yang ada, ini ada efek penggunaan kekuasaan yang menekan terhadap beberapa universitas yang bersuara sebagai pembanding terhadap suara kampus yang mengkuatirkan kondisi demokrasi,” ujarnya. 

Menurutnya, di situasi seperti ini masyarakat tinggal lihat saja siapa yang rasionalitasnya paling kuat. “Kita akan melihat pada dua sisi mata uang dan mungkin publik harus lebih memilih mana yang lebih rasional terkait dengan alasan setiap perguruan tinggi mengadakan gerakan sosial politik,” tegas Arga. 

Di sisi lain, Arga juga menyayangkan bahwa dalam konteks hubungan sains dan politik, Indonesia masih belum siap memasukkan pertimbangan saintifik ke dalam putusan-putusan politik..

“Kita bisa lihat beberapa keputusan MK yang ternyata secara saintifik, secara ilmu hukum dan politik itu melanggar etika politik. Hal tersebut menggambarkan hubungan sains dan politik memang terpisah di Indonesia. Itu yang juga  saya rasakan dalam kontestasi politik saat ini,” kata dia.

Pilihan Editor: Kampus Bergerak Kritik Jokowi Partisan? Dosen Ilmu Politik UGM: Mereka Utamakan Scientific Calculation Dibanding Political Calculation

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

11 menit lalu

Jokowi hadir di PEVS 2024. (Gooto/Rafif Rahedian)
Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo


Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

1 jam lalu

Ratusan warga mengantre saat proses evakuasi menggunakan  KRI Kakap-811  di Pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu, 1 Mei 2024. TNI Angkatan Laut (lantamal) VIII mengevakuasi sekitar 330 orang yang terdampak erupsi Gunung Ruang dengan menggunakan KRI Kakap-811 menuju Pelabuhan Bitung menyusul meningkatnya aktivitas gunung yang berada pada status Level IV Awas. ANTARA/Andri Saputra
Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.


Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.


Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 jam lalu

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina


Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

4 jam lalu

Presiden RI Joko Widodo memimpin rapat terbatas dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jumat 3 Mei 2024. ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi


Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

4 jam lalu

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo


PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

5 jam lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat melakukan pertemuan di kawasan Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 3 Februari 2024. Presiden Joko Widodo meyakini PSI bisa mendapatkan kursi di DPR RI pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.


Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

5 jam lalu

Pemantauan UTBK SNBT 2024 di UGM Yogyakarta Jumat 3 Mei 2024. Dok.istimewa
Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.


Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

5 jam lalu

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Jakarta, Ujang Komarudin. ANTARA/HO-Universitas Al-Azhar Jakarta/am.
Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.


PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

5 jam lalu

Suasana berlangsungnya sidang perdana perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 29 April 2024. MK menggelar sidang perdana PHPU Pileg 2024 yang dibagi menjadi tiga panel Majelis Hakim yang terdiri atas tiga orang Hakim Konstitusi dengan agenda pemeriksaan pendahuluan. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

PPP mengklaim perolehan suara partainya berpindah secara tidak sah ke PKB, Partai Garuda, dan PKN.