TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberikan alasan ihwal dirinya mundur sebagai Komisaris Utama PT Pertamina menjelang akhir masa kampanye pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Ahok menyebut keinginannya mundur sebenarnya sudah sejak lama, namun ia menunggu hingga Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS Pertamina selesai.
Ahok menyebut hal itu merupakan bagian dari tanggung jawabnya sebagai Komisaris Utama Pertamina untuk memastikan BUMN migas itu dikelola sesuai aturan yang berlaku. Dia mengatakan harus memastikan bahwa rencana kerja perusahaan dan KPI sudah di RUPS-kan dan memastikan Pertamina menghemat minimal 45 persen dari pengadaan barang.
"Makanya harus saya pastikan dulu di RUPS. Dan saya juga ingin ada Direktur Risiko di Pertamina. Kemarin sudah dilantik, makanya saya berani melepas," kata Ahok saat menghadiri Konser Salam Metal di Stadion Gelora Bung Karno, pada Sabtu, 3 Januari 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Jika tidak mundur, kata Ahok, dirinya tidak bisa mengikuti kampanye. Ahok menyebut dalam konstitusi mensyaratkan semua pejabat BUMN wajib mundur jika mendukung pasangan calon tertentu dan ikut kampanye.
"Kita selalu diajari untuk taat konstitusi. Konstitusi mengatur siapapun yang ikut kampanye dan anggota BUMN wajib mundur. Saya taat pada konstitusi, saya memutuskan keluar untuk memperjuangkan Mas Ganjar," tutur Ahok.
Mengenai pejabat lain yang ikut kampanye mendukung paslon lain, tapi tidak mundur, Ahok berpendapat seharusnya semua taat pada konstitusi. Ahok enggan berkomentar terkait menteri dan kepala daerah yang saat ini ikut kontestasi pada Pilpres 2024, apakah sebaiknya mundur atau tidak.
"Kalau menteri dan kepala daerah kan katanya enggak perlu mundur, meskipun Pak Mahfud Md memilih mundur, karena mempertimbangan etika dan menghindari conflict of interest," tutur Ahok.
Bekas Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan usai dirinya mundur akan fokus berkampanye untuk Ganjar-Mahfud di Jakarta dan sekitarnya. Ahok mengungkapkan keputusannya mendukung Ganjar-Mahfud karena menilainya sebagai kesempatan sekali seumur hidup, yang layak diperjuangkan."Iya, saya kira ini kesempatan saya seumur hidup ya. Bahwa kalau kita tidak memperjuangkan Mas Ganjar, kita akan menyesal seumur hidup nanti," ucap Ahok.
Selain itu, Ahok mengklaim Ganjar Pranowo adalah calon presiden yang paling pantas menjadi presiden 2024. Untuk itu, Ahok memilih mundur agar bisa ikut memperjuangkan Ganjar dalam kontestasi Pemilu 2024.
Pilihan Editor: Mahfud MD hingga Ahok Mundur, Ini Alasan Pejabat Jokowi Hengkang Menjelang Pilpres 2024