TEMPO.CO, Surabaya - Aktivis lingkungan hidup asal Gresik, Jawa Timur, Aeshnina Azzahra Aqillani mengirimkan surat kepada tiga calon presiden atau capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Surat dalam amplop besar warna cokelat itu dikirimkan melalui Kantor Pos Kecamatan Wringinanom.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah atau Ecoton (Ecological Observation and Wetlands Coservation) Prigi Arisandi yang juga ayah Aeshnina, mengatakan surat untuk capres itu dikirim pada Jumat kemarin, 19 Januari 2024.
"Surat Aeshnina adalah ungkapan hati gen Z agar capres-cawapres yang terpilih peduli pada kelestarian lingkungan hidup,” kata Prigi ketika dihubungi, Sabtu, 20 Januari 2024.
Dalam keterangannya, Aeshnina berujar bahwa ia memilih hari baik Jumat untuk mengirimkan surat. Surat tersebut, kata dia, adalah kompilasi dari 862 surat Gen Z Indonesia yang menginginkan agar masalah lingkungan mendapat prioritas dari calon presiden.
Kegiatan pengumpulan surat di mulai sejak Juni 2023. Para pengirim surat itu sebanyak 56% perempuan dan 61% akan mencoblos pada pemilu 14 Februari 2024.
"Sejak Juni 2023 kami menerima surat melalui akun IG @aeshnina dan @suratuntukpresidenku2024 dengan googleform. Sedangkan untuk offline kami lakukan dengan door to door mendatangi sekolah-sekolah,” ujar siswi SMA Muhammadiyah 10 Gresik ini.
Menurut dia tujuan menulis surat untuk membuka mata para capres tentang kerusakan lingkungan, terutama di Jawa Timur. Aeshnina ingin capres memiliki aksi nyata menjaga bumi Indonesia dari kerusakan, terutama penanganan sampah plastik sekali pakai yang menjadi problem serius.
Buruknya pengelolaan sampah, kebiasaan membuang sampah sembarangan dan pembakaran sampah mencemari udara, memperparah kondisi lingkungan.
Survei Aeshnina pada 862 responden menunjukkan 69,8% orang melaporkan bahwa pembakaran sampah adalah masalah lingkungan yang paling sering mereka temui. Sedangkan 53,1% 0rang merasa tidak disediakan tempat pengolahan sampah sementara terpilah(TPST) di desanya, sehingga sampah ditimbun dimana mana.
Ia menambahkan sebuah studi baru yang dipimpin oleh University of Oxford mengembangkan model resolusi tinggi yang menyimulasikan pergerakan sampah plastik di lautan dunia. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah sumber utama sampah plastik berbasis darat yang ditemukan di pantai-pantai di Seychelles.
Sampah yang dihasilkan dari Sungai Cisadane mengalir hingga pantai di Seychelles, Afrika. Penelitian Ecoton 2023 menyebutkan 64 sungai Nasional telah tercemar Mikroplastik. Pencemaran sungai mempercepat kepunahan ikan-ikan air tawar di Indonesia. “Sampah plastik pada akhirnya akan mengancam kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia” ujar Aeshnina.
Surat pada Presiden TrumpIklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Pada 2019, saat masih duduk di Kelas I SMPN 12 Gresik, Aeshnina pernah menulis surat buat Presiden Amerika Donald Trump. Isinya berupa protes dia terhadap negara adidaya itu karena membuang sampahnya ke Indonesia.
Awalnya Aeshnina memberi gambaran suasana Desa Bangun, Kabupaten Mojokerto yang tiap hari masyarakatnya menghirup asap pembakaran sampah Amerika. Dampaknya, warna air tanah jadi hitam dan tak layak minum.
“Saya menuntut Amerika berhenti membuang sampahnya ke Indonesia, mereka harus mendaur ulang sampahnya sendiri dan seruan ‘ambil kembali sampahmu’”, kata Aeshnina kepada Tempo.
Surat tulisan tangan tersebut ia titipkan pada Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya bersamaan dengan saat Ecoton menggelar aksi unjuk rasa. Dua bulan kemudian surat Aeshnina dibalas oleh Gedung Putih. Nina kecewa karena Amerika tidak mau mengakui kesalahannya.
"Amerika justru menyalahkan Indonesia karena bersedia menerima sampah dari mereka,” kata dia.
Selanjutnya Aeshnina mengirim surat pada Kanselir Jerman, Perdana Menteri Australia, Perdana Menteri Kanada dan Presiden Amerika pengganti Trump, Joe Biden, dengan tuntutan yang sama. Surat buat Kanselir Jerman dan PM Australia disampikan langsung oleh Aeshnina lewat duta besar mereka di Jakarta. Kebetulan waktu itu ia diundang syuting film dokumenter oleh produser asal Jerman di Jakarta.
"Produser itu tertarik membuat film dokumenter tetang sampah plastik di Mojokerto karena tahu saya menulis surat untuk Presiden Trump dan dibalas,” ujar Aeshnina.
Pilihan Editor: Gen Z Idamkan Capres-Cawapres Peduli Lingkungan Hidup, Salah Satu Tema dalam Debat Cawapres