TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo menyatakan akan serius mengatasi masalah pupuk di Indonesia. Menurut dia permasalahan pupuk menjadi salah satu fokus persoalan yang akan menjadi perhatian bersama dengan calon wakil presiden Mahfud Md.
“Inilah yang kita mesti menjadi perhatian. Maka mesti punya komitmen sungguh-sungguh di sisi hulu pertanian pupuknya jangan dikurangi,” kata Ganjar saat bertemu petani di Blora, pada Kamis, 4 Januari 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Kepada petani di sana, Ganjar berjanji pupuk subsidi jumlahnya tidak akan dikurangi jika dirinya menang di Pilpres 2024. Ganjar menyebut dirinya hanya akan memperbaiki pengelolaan data agar pupuk subsidi bisa tepat sasaran, sehingga bisa menghasilkan ketahanan dan kedaulatan pangan.
“Maka datanya saja diperbaiki agar penyalurannya tepat sasaran. Sambil mereka diedukasi oleh kawan-kawan penyuluh ahar mereka menggunakan pupuk berimbang, kedua pupuk organik sejatinya produksi kita sesuai dengan yang kita harapkan dalam ketahanan dan kedaulatan pangan kita,” kata Ganjar.
Sementara itu, kedatangan bekas Gubernur Jawa Tengah itu disambut dengan ajakan untuk menyebarkan pupuk di lahan persawahan di Desa Kutukan, Blora. Ganjar pun menebarkan pupuk bersama para petani di Desa tersebut.
Sebagai petani di Desa Kutukan, Sukartiono menyampaikan keresahannya terkait sulitnya mendapatkan pupuk subsidi di wilayah Blora, karena kuotanya yang dikurangi sekarang ini.
“Berhubung sekarang dikurangi, jadi koutanya dikurangi. Harapan saya semoga Pak Ganjar menjadi Presiden, supaya petani bisa makmur kembali, pupuk dipenuhi kembali,” ujar Sukartiono saat bertemu Ganjar.
Modernisasi Pertanian
Selain menanggapi masalah pupuk, Ganjar turut berbicara mengenai modernisasi pertanian di Indonesia agar produksinya sesuai dengan target. Menurut Ganjar langkah itu sebagai upaya mensejahterakan para petani.
“Sebenarnya kalau kita ingin produksinya lebih atau produksinya sesuai dengan target dan meningkat maka harus ada modernisasi. Dengan mekanisasi asintan yang baik, termasuk prodinya dipenuhi sehingga budidaya kita akan makin berkualitas sehingga produktivitas tinggi,” kata Ganjar.
Ganjar menyebut jika hasil produksi dari petani tinggi, harga beras akan stabil baik di petani ataupun di masyarakat. “Kalo tinggi akhirnya suplai kita akan cukup dan harga beras akan tidak seperti sekarang enggak mau turun-turun,” jelas Ganjar.
Pilihan Editor: Anies Baswedan Kunjungi Gorontalo Pekan Depan, Dijadwalkan Bertemu Petani