INFO NASIONAL – Berbagai perayaan pergantian Tahun Baru 2024 di Indonesia berlangsung meriah. PT PLN (Persero) berhasil mengamankan sistem kelistrikan nasional dalam kondisi prima. PLN terus memonitor beban kelistrikan secara real time.
"Kami bersyukur, pasokan listrik di malam pergantian tahun ini dalam kondisi aman. Seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi normal. Saat ini kita berada di Pusat Pengatur Beban Kelistrikan Jawa, Madura dan Bali (Jamali) untuk melakukan peninjauan kelistrikan di malam Tahun Baru 2024," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat meninjau PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jamali di kawasan Gandul, Kota Depok, Jawa Barat, Senin dini hari, 1 Januari 2024.
Darmawan menambahkan, pasokan listrik untuk malam pergantian tahun 2024 memiliki beban puncak sebesar 35 Gigawatt (GW). Naik 11 persen dari beban puncak tahun sebelumnya. Sedangkan realisasi daya mampu pasok seluruh pembangkit listrik sebesar 50 GW. Dengan kondisi beban puncak yang lebih tinggi ini, cadangan pasokan dalam keadaan cukup dan aman.
Pasokan listrik yang cukup ini didukung dengan pasokan energi primer pembangkit PLN yang juga dalam status sangat aman dengan rata-rata hari operasi (HOP) di atas 20 hari, lebih tinggi dari standar HOP yang ditetapkan pemerintah yaitu 15 hari. Sedangkan untuk pembangkit dari independent power producer (IPP) pasokan energi primernya juga dalam kondisi aman dengan HOP di atas 15 hari.
"Kami telah memajukan seluruh perawatan pembangkit, jalur transmisi, dan jaringan distribusi kami. Hal ini dilakukan agar sepanjang Natal dan Tahun Baru 2024 tidak ada kegiatan maintenance, sehingga keandalan sistem pada kondisi terbaik dan prima," tutur Darmawan.
Menurutnya, tantangan penyediaan listrik justru timbul akibat cuaca ekstrem di beberapa daerah. Karena itu, PLN telah melakukan antisipasi seperti assessment dan maintenance di seluruh sistem operasi. PLN juga memastikan potensi gangguan direspon secara cepat, hingga menjalankan protokol anti blackout.
"Memang ada beberapa wilayah yang mengalami gangguan kelistrikan akibat cuaca ekstrem dan bencana saat perayaan Natal kemarin, seperti hujan lebat yang berakibat banjir di Aceh, kemudian terjadinya tanah longsor di Mandailing Natal, Sumatera Utara dan cuaca ekstrem di Bengkayang, Kalimantan Barat. Namun dengan kesigapan petugas siaga di lapangan, kelistrikan yang mengalami gangguan dapat dipulihkan dengan cepat," ucapnya.
PLN juga memastikan keandalan pasokan untuk lokasi-lokasi publik strategis dan vital seperti bandara, rumah sakit, dan terutama lokasi-lokasi perayaan Tahun Baru. Di setiap lokasi tersebut akan dilakukan penguatan pasokan dengan pengerahan 1.800 Genset, 750 Uninterruptible Power Supply (UPS), dan 1.100 Unit Gardu Bergerak (UGB).
Selama masa siaga Nataru hingga 8 Januari 2024, PLN terus menyiagakan lebih dari 18 ribu pegawai dan lebih dari 63 ribu personel lapangan yang bersiaga 24 jam menjaga keandalan listrik di 1.853 posko yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tidak hanya dari sisi jaringan listrik, PLN juga memastikan kesiapan infrastruktur pendukung bagi pengguna electric vehicle dengan menyediakan 624 unit Stasiun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 411 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Selama masa libur Nataru, penggunaan SPKLU meningkat lebih dari 4 kali lipat dibandingkan tahun lalu, dari hanya 2.000 transaksi menjadi 9.000 transaksi. Jumlah konsumsi daya SPKLU di Nataru tahun ini pun meningkat 4,5 kali lipat dari tahun lalu, dari hanya 40 ribu kWh menjadi 190 ribu kWh. Artinya peningkatan jumlah dan penggunaan kendaraan di masyarakat semakin tinggi,” kata Darmawan. (*)