Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

15 Desember Hari Juang Kartika TNI AD, Peringati Pertempuran Palagan Ambarawa

image-gnews
Defile pasukan TNI AD dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika Ke-70 di Makodam V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, 15 Desember 2015. Perjuangan yang kemudian dikenal dengan palagan Ambarawa inilah, yang kemudian ditetapkan sebagai tonggak Hari Juang Kartika. ANTARA/Didik Suhartono
Defile pasukan TNI AD dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika Ke-70 di Makodam V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, 15 Desember 2015. Perjuangan yang kemudian dikenal dengan palagan Ambarawa inilah, yang kemudian ditetapkan sebagai tonggak Hari Juang Kartika. ANTARA/Didik Suhartono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini, setiap 15 Desember diperingati sebagai Hari Juang Kartika TNI AD.

Hari Juang Kartika TNI AD diperingati karena latar belakang peristiwa sejarah di Kota Ambarawa. Peristiwa sejarah itu terjadi pertengahan Desember 1945 yang juga biasa disebut Pertempuran Palagan Ambarawa. Pertempuran itu dipimpin oleh Jenderal Soedirman.

Dikutip dari artikel ilmiah berjudul Pembelajaran Sejarah Palagan Ambarawa melalui Game Edukasi berbasis FPS oleh Muqtadiroh dan Kuswardayan, pertempuran itu dipicu peristiwa pada 20 Oktober 1945. Saat itu, tentara sekutu di bawah komando Brigadir Bethell mendarat di Semarang. Mereka berniat untuk mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah.

Kedatangan mereka didampingi oleh NICA (Netherlands-Indies Civil Administration). Awalnya, kedatangan sekutu disambut baik oleh rakyat Indonesia. Bahkan gubernur Jawa Tengah, Mr Wongsonegoro, setuju untuk menyediakan bahan makanan dan kebutuhan lainnya demi mendukung kelancaran tugas sekutu.

Kendati disambut baik, bantuan itu punya syarat bahwa tentara sekutu berkomitmen untuk tidak mengganggu kedaulatan Republik Indonesia.

Namun, ketika pasukan sekutu dan NICA tiba di Ambarawa dan Magelang untuk membebaskan tawanan tentara Belanda, para tawanan itu malah dipersenjatai. Hal itu memicu kemarahan pihak Indonesia.

Pada 11 Desember 1945, Kol. Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan Laskar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Serangan kepada sekutu kemudian dimulai pada 12 Desember 1945 pukul 04.30 pagi. Serangan dimulai dengan tembakan mitraliur di awal, diikuti oleh penembak-penembak karaben. Pertempuran memanas di Ambarawa, dan dalam satu setengah jam, jalan raya Semarang-Ambarawa dikuasai oleh pasukan TKR.

Pertempuran di Ambarawa berlangsung sengit dengan Kol. Soedirman langsung memimpin pasukannya menggunakan taktik gelar supit urang. Taktik itu merupakan taktit pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh terkurung sepenuhnya.

Suplai dan komunikasi dengan pasukan utama mereka terputus sama sekali. Setelah bertempur selama 4 hari, pada 15 Desember 1945 pertempuran berakhir. Pertempuran itu membuat Indonesia berhasil merebut Ambarawa, memaksa Sekutu mundur ke Semarang.

Kemenangan dalam pertempuran ini sekarang dikenang dengan didirikannya Monumen Palagan Ambarawa dan peringatan Hari TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.

Hari Juang Kartika TNI AD ini kerap dijadikan momen para anggota TNI untuk mengingat amanat Jenderal Soedirman. “Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasadku, tetapi jiwaku yang dilindungi benteng Merah Putih akan tetap hidup,” katanya.  

Pilihan Editor: Palagan Ambarawa Tonggak Sejarah Hari Juang Kartika

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sidang Praperadilan Anandira Puspita Ditunda hingga 16 Mei 2024, Polda Bali Tidak Hadir

4 hari lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Sidang Praperadilan Anandira Puspita Ditunda hingga 16 Mei 2024, Polda Bali Tidak Hadir

Kuasa hukum mengajukan praperadilan karena menganggap penangkapan Anandira Puspita tidak prosedural dan dipaksakan.


Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

5 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.


Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

8 hari lalu

Pelaku pencurian ratusan celana dalam wanita dihadirkan saat pers rilis di Polsek Banyumanik Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/I.C. Senjaya
Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

Polisi menangkap seorang pemuda berinisial J, 31 tahun, karena diduga mencuri ratusan celana dalam wanita dari berbagai indekos


Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

8 hari lalu

Kepadatan Arus Balik di Tol Semarang- Kepadatan jalan tol Kota Semarang arah Jakarta pada pagi hari saat masih dibuka 2 arah baik ke arah Jakarta maupun arah Solo, Senin, 15 April 2024. Setelah pukul 06.46 jalan tol dibuka dua arah, Jasamarga Transjawa Tol kembali menerapkan rekayasa one way ke arah Jakarta kembali pada pukul 09.42 WIB. Tempo/Budi Purwanto
Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) .


Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

10 hari lalu

Pekerja industri kawasan pelabuhan menumpang truk trailer untuk dapat menembus banjir rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin, 20 Juni 2022. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.


Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

14 hari lalu

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.


Anandira Puspita Jadi Tersangka Usai Bongkar Perselingkuhan Anggota TNI, Ini Kata Pengacara Pelapor

20 hari lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anandira Puspita Jadi Tersangka Usai Bongkar Perselingkuhan Anggota TNI, Ini Kata Pengacara Pelapor

Unggahan konten tuduhan perselingkuhan Bianca dan Lettu Agam itu dianggap menyerang kehormatan Bianca dan keluarga.


126 Ribu Penumpang Lintasi Bandara Ahmad Yani Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Meningkat 13 Persen

23 hari lalu

Para pemudik menggunakan terminal baru Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, Selasa, 12 Juni 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
126 Ribu Penumpang Lintasi Bandara Ahmad Yani Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Meningkat 13 Persen

Puncak arus mudik Lebaran di Bandara Ahmad Yani terjadi pada 6 April 2024 yaitu sebanyak 10.193 penumpang.


Istri Anggota TNI Anandira Puspita Mengaku Sempat Diminta Mencabut Laporan Dugaan Perselingkuhan Suaminya

23 hari lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Istri Anggota TNI Anandira Puspita Mengaku Sempat Diminta Mencabut Laporan Dugaan Perselingkuhan Suaminya

Istri anggota TNI, Anandira Puspita mengaku sempat didatangi seseorang yang memintanya mencabut laporan dugaan perselingkuhan suaminya.


Anggota TNI Suami Anandira Puspita Ditahan Pomdam Udayana atas Dugaan KDRT dan Perselingkuhan

23 hari lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anggota TNI Suami Anandira Puspita Ditahan Pomdam Udayana atas Dugaan KDRT dan Perselingkuhan

Letnan Satu Malik Hanro Agam disebut telah ditahan oleh Pomdam Udayana sejak Senin, 18 April 2024 atas dugaan KDRT dan perselingkuhan.