Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Tangkap Dukun Pengganda Uang di Yogyakarta, Ini Sederet Kasus Penipuan Modus Serupa

image-gnews
Ilustrasi penggandaan uang. Shutterstock
Ilustrasi penggandaan uang. Shutterstock
Iklan

1. Slamet Tohari

Slamet Tohari alias Mbah Slamet, umur 45 tahun, menjadi tersangka pembunuhan berantai terhadap 12 orang. Dia menjebak para korbannya dengan mengaku sebagai dukun pengganda uang. Kemampuannya itu dia promosikan media sosial Facebook. Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Iqbal Alqudusy pada Selasa, 4 April 2023.

“Berisikan tentang keahlian tersangka sebagai orang pintar mampu menggandakan uang,” ujar Iqbal.

Para korban terpikat dan beberapa kali bertemu dengan tersangka. Dalam pertemuan tersebut korban menyerahkan sejumlah uang untuk digandakan. Namun, uang yang diserahkan kepada dukun abal-abal itu tak kunjung membuahkan hasil. Sehingga, kata Iqbal, korban merasa kecewa dan mendatangi tersangka. Kerap ditagih oleh korban, Tohari lantas membunuh pelanggannya dengan minuman beracun.

“Karena korban sering menagih janji pada pelaku terkait penggandaan uang miliknya yang belum diproses dan takut korban melaporkan pada aparat penegak hukum,” tuturnya.

2. Wowon dan Duloh

Wowon Erawan, 60 tahun, asal Cianjur dan Solihin alias Duloh, 60 tahun, asal Bekasi, Jawa Barat adalah pembunuh berantai orang-orang terdekatnya. Sembilan orang tercatat menjadi korban kekejian Wowon dan rekannya itu. Sebagian besar korban merupakan keluarga dari pelaku, mulai dari istri, anak, hingga mertua.

Siti, tenaga kerja asal Garut salah satu korbannya. Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Indrawienny Panjiyoga menjelaskan, Siti menagih hasil penggandaan uang dari Wowon dan kawan-kawannya. Wowon justru mengelabui Siti dengan tidak memberikan uang yang dijanjikan.

“Jadi, TKW ini diiming-imingi penggandaan uang oleh tersangka Solihin alias Duloh. Tapi Siti dieksekusi oleh Noneng atas perintah Wowon,” kata Panjiyoga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. IS

Kasus penipuan berkedok dukun pengganda uang berakhir pembunuhan juga terjadi pada 2021 lalu. Pelaku bernama IS, 57 tahun, warga Sutopati, Kajoran, Magelang, Jawa Tengah. Hingga September tahun itu, sedikitnya ada empat korban yang meregang nyawa di tangan IS. Kesadisan dukun palsu ini terungkap setelah dua mayat korban, yakni Lasma, 31 tahun, dan Wasdiyanto, 38 tahun, ditemukan.

Jasad dua bersaudara warga Sukomakmur, Kajoran itu ditemukan masyarakat berada di dalam mobil yang berhenti di pinggir jalan di Desa Sutopati, tidak jauh dari rumah tersangka, pada 10 November 2021. Kasat Reskrim Polres Magelang AKP M Alfan mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan intensif, terungkap bahwa korban tewas diracun menggunakan apotas.

Sebelum dibunuh, dua korban berniat menggandakan uang Rp 25 juta kepada tersangka. Ternyata korban dan tersangka sudah bertemu sebanyak 4 kali sebelumnya. Awalnya korban melipatandakan uang Rp 200 ribu dan konon berhasil menjadi Rp 300 ribu. Korban percaya dan langsung tergiur untuk melipatgandakan uang lebih banyak lagi.

“Yakni Rp 25 juta hasil menggadaikan mobil milik salah satu korban,” jelas Alfan, dalam gelar perkara di mapolres Magelang, Jumat, 19 September 2021.

4. Ustaz Herman

Pada Maret 2021 lalu, seorang bernama Ustaz Herman ditangkap polisi gara-gara mengaku bisa menggandakan uang. Videonya saat mempraktikkan kemampuannya pun tersebar di media massa. Dalam video viral itu, memperlihatkan pria berambut gondrong tersebut melakukan ritual penggandaan uang pecahan Rp100 ribu. Video berdurasi 12 menit tersebut juga menunjukkan Herman memakai media jenglot dan kotak ajaib.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan ratusan lembar uang pecahan Rp 100 ribu yang digandakan oleh dukun bernama Herman di Babelan, Bekasi, yang sempat viral adalah palsu. “Semua benda dalam video tersebut diduga uang palsu, sudah diserahkan ke mertuanya dan dibakar oleh istrinya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 22 Maret 2021.

Tim penyidik dari Polresta Bekasi yang datang ke rumah Herman, juga menemukan sisa-sisa uang yang terbakar. Penyidik juga menemukan kotak dan jenglot yang digunakan sebagai properti Herman menggandakan uang. “Dia mengaku untuk iseng saja, karena itu hanya trik sulap. Saudara H (Herman) dikenal penjual benda antik dan mistik, bisa mengobati banyak penyakit. Pengunjungnya banyak dari luar kota,” ujar Yusri.

Akan tetapi, sebelum video viral itu, rumah pelaku penggandaan uang itu memang kerap didatangi orang. Rumah Herman berada di Gang Veteran, RT 01 RW 03, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

5. Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Dimas Kanjeng Taat Pribadi adalah salah satu kasus penggandaan uang paling fenomenal. Ada sejumlah modus dugaan penipuan penggandaan uang yang dilakukan oleh Taat Pribadi. Salah satu modusnya, para pengikut padepokan tersebut diberi peti ajaib berukuran kecil seperti kotak amal.

“Kotaknya terbuat dari kayu dan ada ukiran bagus,” kata warga Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, yang dengan alasan keamanan minta jati dirinya tidak diungkap, Rabu, 28 September 2016. Kotak tersebut dilengkapi dengan kunci gembok. “Hanya boleh dibuka sewaktu-waktu dan sudah ditentukan tanggal pembukaannya,” katanya.

Namun nyatanya, uang yang dipercaya muncul secara gaib itu tak ada. “Hasilnya nihil,” kata sumber ini lagi. Anehnya, saat itu masih ada pengikut Taat yang percaya ihwal kotak ajaib tersebut. Di Situbondo diperkirakan ada ratusan pengikut Dimas Taat. “Jumlah uang yang mereka setorkan sudah mencapai puluhan miliar,” katanya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | M JULNIS FIRMANSYAH | JAMAL ABDUN NASHR | PUTRI SAFIRA PITALOKA

Pilihan Editor: Mengapa Dukun Pengganda Uang Masih Dipercaya Masyarakat, Ini Kata Psikolog UGM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi akan Bantu Pemprov DKI Tertibkan Parkir Liar di Jakarta

11 jam lalu

Juru parkir (jukir) liar di sebuah minimarket di Jakarta, Rabu 8 Mei 2024. Keberadaan jukir liar, tak terkecuali di minimarket sampai saat ini menjadi momok hingga permasalahan di masyarakat Jakarta. Tak jarang konflik antara jukir liar dengan warga kerap terjadi, umumnya karena masalah biaya atau tarif parkir kendaraan. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berjanji menindak jukir liar di Ibu Kota, termasuk yang berada di setiap minimarket. TEMPO/Subekti.
Polisi akan Bantu Pemprov DKI Tertibkan Parkir Liar di Jakarta

Polda Metro Jaya menyatakan siap membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menertibkan parkir liar


Polisi Hentikan Sementara Lima Nomor WhatsApp untuk Kirim Surat Tilang ETLE

13 jam lalu

Kendaraan dengan perangkat sistem tilang elektronik (ETLE) Mobile yang diluncurkan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 13 Desember 2022. Polda Metro Jaya meluncurkan 11 kendaraan patroli khusus yang dilengkapi 'ETLE mobile' untuk bertugas di ruas-ruas jalan raya se-DKI Jakarta dan Tangerang Selatan yang tidak terpasang kamera ETLE statis. TEMPO/Martin Yogi
Polisi Hentikan Sementara Lima Nomor WhatsApp untuk Kirim Surat Tilang ETLE

Polisi melakukan uji coba pengiriman surat tilang elektronik (ETLE) via WhatsApp


Polda Metro Jaya: Berantas Parkir Liar tidak Sulit

15 jam lalu

Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Polda Metro Jaya: Berantas Parkir Liar tidak Sulit

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengklaim tidak sulit memberantas parkir liar


Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

16 jam lalu

Tugu Yogyakarta, pada awal dibangun pada era Sultan HB I sempat setinggi 25 meter. Dok. Pemkot Yogyakarta.
Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.


Korlantas Polri Bakal Gunakan Nomor Khusus untuk Kirim Surat Tilang via WhatsApp, Beda dengan Polda Metro Jaya

16 jam lalu

Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan. Foto: Istimewa
Korlantas Polri Bakal Gunakan Nomor Khusus untuk Kirim Surat Tilang via WhatsApp, Beda dengan Polda Metro Jaya

Korlantas Polri berencana menggunakan nomor WhatsApp khusus dalam surat pemberitahuan tilang elektronik atau ETLE.


Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

17 jam lalu

Prabowo dan Sri Mulyani. Instagram
Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.


Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

17 jam lalu

Moses Gatotkaca. Cuplikan video AP
Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?


Korlantas Polri Masih Memastikan Jaminan Keamanan Pengiriman Surat Tilang via WhatsApp

18 jam lalu

Sistem tilang elektronik Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) merekam pelanggaran lalu lintas yang dilakuka oleh pengendara sepeda motor. ANTARA/Fianda Rassat
Korlantas Polri Masih Memastikan Jaminan Keamanan Pengiriman Surat Tilang via WhatsApp

Korlantas Polri menyatakan belum akan memberlakukan surat tilang elektronik melalui WhatsApp. Masih memastikan jaminan keamanan.


Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

23 jam lalu

Seorang remaja dengan tubuh penuh cat silver mengamen di jalan kawasan Margahayu, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 15 Februari 2021. Manusia silver kini menjadi salah satu cara mengamen yang populer di kota-kota besar. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

Duel maut terjadi di wilayah Prambanan, Jawa Tengah, Selasa petang, yang telah mengakibatkan dua orang meregang nyawa. Identitasnya belum diketahui.


Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

1 hari lalu

Ombudsman dan Bank Tabungan Negara (BTN) menggelar konferensi pers di Menara BTN, Rabu, 8 Mei 2024. Konferensi pers itu digelar untuk menanggapi tuntutan nasabah yang menjadi korban penipuan salah satu pegawai BTN. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir