TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan tidak ada arahan khusus dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk memenangkan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Menurut Bahlil apa pun yang disampaikan dirinya merupakan aspirasi pribadi.
Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) menyampaikan deklarasi untuk Prabowo-Gibran, di Jakarta Selatan pada Ahad, 12 November 2023. Bahlil merupakan Ketua Dewan Pembina Repnas.
“Enggak ada arahan-arahan lah. Masak semuanya arahan, gimana sih? Kayak kita anak kecil aja diarah-arahkan. Gini lho, berpolitik itu nikmatin aja,” kata Bahlil saat ditemui di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 27 November 2023.
Dalam Pilpres 2024, Prabowo-Gibran diusung sebagai calon presiden oleh Koalisi Indonesia Maju mencakup, Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Prima, Partai Garuda, dan Partai Gelora, dan Partai Solidaritas Indonesia.
Dukungan Bahlil untuk pasangan Prabowo-Gibran ini sebelumnya telah menuai kritik keras dari berbagai kalangan. Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah buka suara soal hal ini.
"Mereka (menteri yang terlibat kampanye) harus mundur. Meskipun semua tergantung presiden, tapi secara etika publiknya harus mundur, mereka harus fokus sama tugasnya," ujar Trubus dalam keterangannya yang dikutip Tempo pada Selasa, 14 November 2023.
Bahkan, menurut Trubus, menteri yang terlibat dalam kegiatan kampanye pasangan capres cawapres tertentu, seharusnya langsung mundur. Hal itu perlu dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan antara tugas sebagai menteri dan tim kampanye.
Di sisi lain, Trubus mengatakan, upaya beberapa menteri untuk memberikan dukungan ke capres dan cawapres tertentu malah akan merugikan pasangan itu sendiri.
"Malah kasihan Prabowo-Gibran yang harusnya dapat dukungan, pendukungnya bisa lari karena enggak empati. Jadi harusnya kalau Prabowo - Gibran itu misalnya menang ya, menang saja tanpa konflik kepentingan," ujar Trubus.
Adapun Bahlil saat ditemui di Istana Merdeka pada Senin mengatakan dirinya membentuk tim relawan tanpa perintah Jokowi. Dan dirinya menjalankan kegiatan di luar jam dinas. Eks pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini tidak masuk Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.
“Andaikan saya ikut kampanye memperjuangkan aspirasi politik pribadi saya itu saya melakukan cuti, tapi selama ini yang saya lakukan dalam dalam kondisi hari Sabtu Minggu,” kata Bahlil.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sendiri sudah berulang kali dalam pernyataannya menyerukan netralitas pada aparat dan pejabat publik. Ia sempat mengumpulkan ratusan pejabat kepala daerah di Istana Negara pada Senin, 30 Oktober 2023, untuk mengingatkan hal ini.
“Jangan sampai memihak. Itu dilihat, loh. Hati-hati, bapak dan ibu dilihat, mudah sekali kelihatan kalau bapak dan ibu memihak,” kata Jokowi saat mengumpulkan ratusan penjabat kepala daerah di Istana Negara, Senin siang, 30 Oktober 2023.
Pilihan Editor: Anies Baswedan Kritik IKN, Bahlil Lahadalia: PKB Dulu Setuju, yang Konsisten Aja Lah
DANIEL A. FAJRI | YOHANES MAHARSO