TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo meminta para pendukung capres dan cawapres tidak diam. Praktik culas dalam proses Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 harus dilaporkan. Diam, kata dia, bukanlah pilihan untuk menyaksikan keburukan yang akan mencederai demokrasi.
"Bapak-ibu, diam itu bukanlah pilihan. Bicara, ungkapkan, dan laporkan praktik-praktik tidak baik yang akan mencederai demokrasi," kata Ganjar, di area kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, Selasa malam, 14 November 2023.
Dalam pidatonya, dia juga meminta supaya bersama-sama mengawal cita-cita Reformasi 1998. Supaya Reformasi berjalan baik, dia berujar, demokrasi harus berjalan jujur. "Bapak-ibu saya ingin sampaikan, setelah ini kita harus bisa memastikan bahwa arah Reformasi mesti kita tuntaskan," kata dia.
Demokrasi itu harus berjalan di jalannya. Salah satunya melalui pemilu. Proses yang harus dilakukan dengan penuh integritas. Menurut dia, mutu itu akan membawa demokrasi jauh dari korupsi, kolusi, dan nepotisme atau KKN.
"Harus kita pastikan Reformasi berjalan pada rel. Ini amanat konstitusi, yang sekarang kita pegang," tutur bekas Gubernur Jawa Tengah itu, di hadapan dua capres-cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dalam cita-cita Reformasi itu, Ganjar menjelaskan, perlu untuk menyelamatkan seluruh golongan, seluruh kelompok masyarakat. "Dan bagaimana sejatinya kita menjaga NKRI," ujar dia.
Ganjar mengimbau supaya masyarakat tidak tinggal diam melihat praktik culas terjadi dalam menyelenggarakan pemilu. "Saya berterima kasih karena pasangan nomor 1 dan nomor 2 punya komitmen yang sama," ujar Ganjar. Pasangan nomor urut 1 Anies-Cak Imin, nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
Dia menjelaskan, kejujuran dan integritas harus ditunjukkan sesuai pikiran, batin, dan perkataan. Dalam pemilu ini, dia berujar, bukan sekadar pesta untuk dia dan Mahfud Md, calon wakil presiden. Pemilu, bagi dia bukan sekadar mencari kekuasaan.
"Ini persoalan masa depan Indonesia, yang mesti kita jaga bersama," ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu. Sebelum menutup pidatonya, Ganjar meminta Mahfud Md memberi pantun. "Mohon doa mohon dukungannya."
Pilihan Editor: Ganjar Singgung Drama Politik, Sekjen Gerindra: Yang Disampaikan Baik