Dalam konsep Merealisasikan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan, Anies Baswedan menyebut dirinya akan membuat program pemerataan pembangunan ekonomi yang bisa segera dieksekusi. Kemudian, Anies mengatakan industrialisasi dijadikan program sebagai jangka panjang.
“Tidak cukup hilirisasi, harus ada re-industrialisasi dan dorongan untuk menggembangkan sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja lebih banyak,” kata Anies.
Sementara itu, dalam konsep Mewujudkan Ekonomi Hijau dirinya akan membuat program mitigasi dan adaptasi berkeadilan sebagai program jangka pendek yang segera dilaksanakan. Sementara menciptakan energi yang memanusiakan akan menjadi program jangka menengah dan panjang.
“Pengelolaan energi kita, pemanfaatan energi itu kita berkeadilan,” ujar dia.
Sebut politik luar negeri Indonesia masih transaksional
Selain itu, Anies mengatakan politik luar negeri Indonesia selama ini masih transaksional. Menurut Anies, Indonesia bergerak ketika politik luar negeri memberikan keuntungan investasi, perdagangan, dan bukan tanggung jawab sebagai warga dunia.
“Kita mengejar kepentingan sempit dalam berhubungan internasional,” kata Anies.
Oleh karena itu, Anies menilai konsekuensi dari politik luar negeri transaksional adalah mengabaikan potensi dan institusi di Indonesia. Dia menunjukan salah satu data yang menunjukkan Indeks Kekuatan Indonesia di Asia mengalami stagnasi.
“Dari tahun 2018 ke 2023 itu 19.8 menjadi 19.4,” kata Anies. “Padahal untuk negeri sebesar ini, sumber daya sebesar ini, rasanya skor Indonesia seharusnya lebih baik.
Anies Baswedan merupakan calon presiden yang diusung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anies akan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.