Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset: BPA Penyebab Disfungsi Ereksi, Ejakulasi Dini, dan Anjloknya Gairah Seksual Pria

image-gnews
Mor wearable patch, yang dirancang untuk mencegah ejakulasi dini pada pria, ditampilkan di stan Morani Medical selama CES Unveiled, acara pratinjau media, di CES 2022 di Las Vegas, Nevada, AS 3 Januari 2022. REUTERS/Steve Marcus
Mor wearable patch, yang dirancang untuk mencegah ejakulasi dini pada pria, ditampilkan di stan Morani Medical selama CES Unveiled, acara pratinjau media, di CES 2022 di Las Vegas, Nevada, AS 3 Januari 2022. REUTERS/Steve Marcus
Iklan

INFO NASIONAL – Kebiasaan mengonsumsi minum atau makan dari kemasan plastik keras polikarbonat, atau terpapar senyawa berbahaya Bisphenol A (BPA) di rumah atau tempat kerja dapat menyebabkan gangguan seksual seperti disfungsi ereksi, ejakulasi dini, dan gairah seksual menurun drastis. Hal itu seperti dipaparkan melalui studi dengan judul “Hubungan antara Paparan Harian Bisphenol A dan Fungsi Seksual Pria: Studi dari Pusat Reproduksi”.

Studi yang melibatkan 353 partisipan di China itu merupakan hasil temuan riset yang dipublikasikan di Jurnal Zhonghua Nan Ke Xue pada 2018 oleh pusat reproduksi Taiyuan atau Shanxi Reproductive Center, China. “Pekerja yang terpapar BPA memiliki risiko lebih tinggi terhadap disfungsi seksual pria di semua aspek fungsi seksual, dibandingkan dengan pekerja yang tidak terpapar, Menariknya, terdapat hubungan dosis-reaksi, yang berarti semakin tinggi paparan BPA, semakin tinggi pula risiko disfungsi seksual,” tulis kesimpulan hasil studi tersebut.

Riset dilakukan di Shanxi Reproductive Center antara September 2014 dan April 2015, dengan mengeksplorasi hubungan antara fungsi seksual pria dan paparan harian terhadap BPA. Metodenya melibatkan pria pasien yang mencari pengobatan infertilitas akibat masalah yang disebabkan oleh salah satu pasangan mereka. Data mengenai karakteristik umum, fungsi seksual, dan sampel darah vena puasa dikumpulkan.

Hasil penelitian kemudian menggambarkan hubungan yang kuat antara paparan BPA dengan disfungsi seksual, termasuk hasrat seksual yang rendah, kemampuan ereksi yang menurun, intensitas ejakulasi yang berkurang, dan ejakulasi dini. Dari 353 partisipan, 45,0 persen di antaranya mengalami disfungsi seksual, dengan kurangnya hasrat seksual (47,3 persen) sebagai penyebab utama. BPA terdeteksi pada semua pasien dengan konsentrasi berkisar antara 0,38-21,93 ng/ml dan rata-rata sebesar 5,79 ng/ml.

Hasil temuan terbaru ini, mengukuhkan hasil riset sebelumnya yang dilakukan oleh para peneliti gabungan dari Amerika Serikat dan China pada 2010. Penelitian yang didukung dana hibah dari US National Institute of Occupational Safety and Health ini, difokuskan pada pekerja pabrik di China yang terpapar BPA di lingkungan kerja mereka.

Kesimpulan kedua penelitian tersebut juga sama, bahwa paparan BPA, senyawa kimia yang umumnya digunakan dalam produk plastik dan resin konsumen, memiliki dampak serius terhadap fungsi seksual pria. “Para pembela keamanan BPA selama ini telah meminta bukti dampak negatif BPA pada manusia melalui penelitian ilmiah,” ungkap De-Kun Li, penulis utama penelitian ini sebagaimana dikutip dari jurnal Nature Reviews Urology (Feb. 2010). “Kini, temuan kami mulai menunjukkan dampak buruk BPA pada fungsi seksual pria.”

Penelitian ini melibatkan 164 pria yang terpapar BPA dalam kadar tinggi di tempat kerja dan 386 pria yang tidak terpapar. Hasilnya menunjukkan bahwa pekerja yang terpapar BPA memiliki risiko signifikan berkurangnya hasrat seksual, disfungsi ereksi, disfungsi ejakulasi, dan menurunnya kepuasan seksual; semua diukur menggunakan Indeks Fungsi Ereksi Internasional dan Inventaris Fungsi Seksual Pria Singkat.

Para peneliti juga menemukan hubungan dosis-reaksi antara paparan BPA dan risiko disfungsi seksual. Bahkan, dampak signifikan terhadap fungsi seksual sudah terlihat pada pria yang terpapar BPA selama 1 tahun atau kurang. De-Kun Li lebih jauh menjelaskan, “Pada hewan, BPA berdampak buruk pada fungsi seksual hewan jantan melalui efek estrogenik dan antiandrogeniknya. Sebelum publikasi kami ini, belum pernah ada sebelumnya penelitian pada manusia yang menunjukkan efek BPA pada fungsi seksual pria.”

Bisphenol A (BPA) adalah senyawa kimia sintetis yang banyak digunakan dalam pembuatan resin epoksi, material polimer, dan plastik polikarbonat seperti pada galon isi ulang yang melimpah peredarannya di Indonesia. BPA melimpah di lingkungan sekitar kita, hadir dalam bentuk wadah makanan, galon air minum isi ulang, botol susu bayi, kertas termal, mainan, perangkat medis, dan masih banyak lagi, serta meresap ke dalam tanah dan air melalui proses pelarutan.

BPA merupakan zat pengganggu endokrin yang sangat kuat dan memiliki potensi untuk mengubah beberapa mekanisme tubuh. Banyak penelitian telah mengonfirmasi tindakan anti- androgen dan efek mirip estrogennya, yang memberikan dampak negatif pada kesehatan, terutama pada sistem kekebalan tubuh, proses neuroendokrin, dan mekanisme reproduksi.

Selain itu, BPA juga dapat menyebabkan mutagenesis dan karsinogenesis yang bisa memicu risiko kanker pada tubuh manusia. Hasil kedua riset internasional tersebut tampaknya perlu disikapi serius. Untuk mengatasi ancaman BPA yang sangat meluas, khususnya di Indonesia, selain menunggu kebijakan dan regulasi pemerintah yang lebih ketat, agaknya masyarakat selaku konsumen perlu lebih proaktif dengan mengurangi paparannya.

Mengurangi produk kemasan plastik yang mengandung BPA bisa dimulai dengan menghindari produk-produk galon plastik dengan tanda daur ulang nomor 7, yang menunjukkan keberadaan BPA. Selain itu, penggunaan botol atau galon air dan wadah makanan yang terbuat dari bahan alternatif yang bebas BPA, seperti galon plastik bening jenis polyethylene terephthalate (PET) adalah pilihan yang lebih dianjurkan karena lebih aman.

Dalam menghadapi ancaman BPA, pengetahuan adalah senjata terbaik. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya BPA dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, masyarakat dapat melindungi diri dan generasi mendatang dari risiko kesehatan akibat senyawa kimia berbahaya ini. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

60 Persen Lulusan BINUS SCHOOL Serpong diterima di Kampus Luar Negeri

2 jam lalu

60 Persen Lulusan BINUS SCHOOL Serpong diterima di Kampus Luar Negeri

BINUS SCHOOL Serpong, sekolah yang mengusung kurikulum Cambridge, mencatat lebih dari 60 alumni mereka di tahun 2024 ini diterima untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.


Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

2 jam lalu

Bamsoet Berikan Kuliah Pembaharuan Hukum, Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) masih menyisakan pekerjaan rumah bagi parlemen dan pemerintah yang akan datang


Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

3 jam lalu

Mahasiswa FIA UI Gelar Company Visit ke Jasa Marga Toll Road Command Center

PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menerima agenda Company Visit dari para Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, ke Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk belajar sekaligus mengenal proses bisnis dan digitalisasi layanan operasional Jasa Marga


Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024

4 jam lalu

Foto: Dok.Detikcom
Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024

Siapapun masyarakat Indonesia yang ingin membantu dan ingin membangun pasti diakomodir oleh Partai PDIP


KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

5 jam lalu

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim
KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung


Perjalanan Politik Nikson Nababan Menuju Gubernur Sumatera Utara

16 jam lalu

Perjalanan Politik Nikson Nababan Menuju Gubernur Sumatera Utara

April yang lalu, suasana kediaman Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr. H. Ahmad Sabban El-Ramaniy Rajagukguk, M.A di Simalungun menjadi saksi pertemuan penting antara Nikson Nababan, Ketua DPC PDI Perjuangan Tapanuli Utara, dengan tokoh agama yang berpengaruh.


Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

17 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028.


Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

18 jam lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.


DLH Sumbawa Tambah Sarpras Penanganan Sampah

19 jam lalu

DLH Sumbawa Tambah Sarpras Penanganan Sampah

Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), terus melakukan upaya dalam penanganan sampah.


Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

19 jam lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan