Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jogja Darurat Sampah: Warga Mengeluh, Begini Respons Sultan Hamengkubuwono X

image-gnews
Masih tampak sampah menggunung di berbagai daerah di Yogyakarta antara lain di Terban, Rabu, 11 Oktober 2023. Foto: Ananda Ridho/TEMPO
Masih tampak sampah menggunung di berbagai daerah di Yogyakarta antara lain di Terban, Rabu, 11 Oktober 2023. Foto: Ananda Ridho/TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tersorotnya gunungan sampah di Depo Kotabaru, Jalan Merbabu, Kota Yogyakarta membuat publik menilai Jogja darurat sampah. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X angkat bicara. Ia menyoroti persoalan sampah yang sempat viral di media sosial. Gunungan sampah di Kotabaru diperkirakan seberat 60 ton. Gunungan sampah tersebut berada di kawasan area cagar budaya. 

“Kemarin kami sudah mencoba melihat kondisi di Kotabaru, kami sudah minta agar (sampah di situ) segera diangkut sehingga tetap bersih,” ujar Sultan Hamengkubuwono X, Selasa 10 Oktober 2023.

Selain itu, Sultan menghimbau kepada pemerintah kota untuk memprioritaskan kebersihan kawasan dari tumpukan sampah sesuai aturan dan kewenangan yang ada di wilayahnya. Sultan juga meminta warga untuk bersabar karena pengelolaan sampah menggunakan mesin belum bisa direalisasikan.

Tumpukan sampah di Depo Kotabaru adalah imbas dari terbatasnya kapasitas Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan. Setelah sempat ditutup hingga 5 September 2023, TPA Piyungan kembali beroperasi dengan sistem terbatas. 

Tumpukan sampah tak hanya terjadi di Depo Kotabaru, di daerah Gondokusuman, Kota Yogyakarta juga terjadi penumpukan sampah yang berimbas pada warga sekitar. Penumpukan tersebut tepatnya ada di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Jalan Munggur, Gondokusuman.  Hal tersebut diamini oleh Kustini, warga sekitar TPS di Jalan Munggur, Gondokusuman. Menurutnya, dulu tempat tersebut hanyalah tempat pembuangan sampah bagi warga RW-nya. “Dulu tempatnya kecil, tapi kok sekarang sampah dari mana-mana dimasukkan ke situ,” kata Kustini.

Menurutnya, dulu kondisi gunungan sampah tidak seperti itu. “Ini karena bak-bak sampah kecil itu sudah ditutup, jadi larinya ke sini semua,” ujarnya. Selain itu, ia menambahkan bahwa pembuang sampah di daerah tersebut ada yang dari daerah Papringan, Caturtunggal, Kabupaten Sleman. 

Gunungan sampah tersebut membuatnya resah, apalagi ia berjualan makanan yang hanya berjarak puluhan meter saja dari gunungan sampah. “Dampak penumpukan sampah jadi banyak lalat ijo, apalagi saya jual makanan. Terus itu kalau hujan baunya minta ampun. Kalo ada angin juga bau,” ujarnya. Bahkan, menurutnya, sempat ada pembeli yang tidak jadi beli karena melihat lalat ijo di sekitar warungnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keresahan juga disampaikan oleh Adi, pengawas TPS di Jalan Argolubang, Gondokusuman. Adi sebenarnya adalah petugas Pemeliharaan Taman di Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Namun, sudah seminggu lebih ia ditugaskan untuk mengawasi TPS tersebut. “Kalau ada truk mengangkut, saya foto, lalu dijadikan laporan,” terangnya.

Menurutnya, seluruh TPS di Kota Yogya menggunakan sistem berkala dalam mengelola sampah. “Pengangkutan sampah itu tiga hari kerja dan satu hari libur. Walaupun sudah diangkut tiap hari kerja, sampah tetap numpuk karena TPA Piyungan dibatasi,” ujar Adi. Selama seminggu mengawasi, ia juga mendengar keluhan dari warga sekitar, terutama soal bau sampah.

Terkait usulan sampah, ia mengatakan bahwa solusinya adalah lahan., “Kalau ada lahan mungkin bisa bersih. Dulu tidak seperti ini, bebas dibuang ke Piyungan. Sekarang 3 hari dibatasi.” ujarnya. Ia mengatakan bahwa tenaga untuk mengangkut sampah sudah cukup, hanya lahan pengelolaan yang kurang. 

Adi pun menyinggung soal sampah di Depo Kotabaru. “Memang sampah (Depo Kotabaru) diambil, tapi sampah tersebut dipindah ke kantor DLH Kota Yogyakarta dulu. Sekarang masih ada beberapa truk sampah kotabaru di kantor DLH Kota Yogyakarta,” ujarnya.

ANANDA RIDHO SULISTYA   I  PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Jogja Darurat Sampah: Begini Kata Warga, Begitu Kata Staf Dinas Lingkungan Hidup

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

8 jam lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul


Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

17 jam lalu

Salah satu varietas anggrek yang akan dipamerkan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT)  UGM pada Festival Anggrek Sabtu 18 Mei 2024 di Sleman. Dok.istimewa
Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.


Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

18 jam lalu

Sisi selatan Benteng Vredeburg Yogyakarta yang hampir rampung direvitalisasi pada Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.


Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

19 jam lalu

Seri prangko Buk Renteng diluncurkan di Sleman Yogyakarta Kamis (16/5). Dok. Istimewa
Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.


Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

1 hari lalu

Proses pemilahan sampah di TPS 3R Nitikan Kota Yogyakarta. Dok.istimewa
Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).


Ajak Pemilih Berpartisipasi Aktif di Pilkada 2024, KPU Rencanakan TPS di Lokasi Khusus

2 hari lalu

Ajak Pemilih Berpartisipasi Aktif di Pilkada 2024, KPU Rencanakan TPS di Lokasi Khusus

KPU mengungkapkan, penyelenggaraan pilkada sedang memasuki tahapan pemutakhiran data dan rencana TPS di lokasi khusus.


Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

2 hari lalu

Mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto, seusai menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Eko akan disidang dalam perkara dugaan penerimaan gratifikasi sejumlah Rp.18 miliar di Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan RI.TEMPO/Imam Sukamto
Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.


Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

3 hari lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.


Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

3 hari lalu

Pekerja menurunkan sampah dari truk pengangkut di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara Tamanmartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 7 Agustus 2023. Pemerintah Kabupaten Sleman mengoperasikan TPS Sementara Kalasan selama 45 hari untuk mengatasi permasalahan sampah terkait penutupan TPST Piyungan yang ditutup karena sudah melebihi kapasitas. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.


Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

3 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.