TEMPO.CO, Jakarta - Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan mengaku merasa bingung dengan isu memasangkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai capres dan cawapres dalam gelaran Pilpres 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP yang diselenggarakan di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta pada Ahad, 1 Oktober 2023.
“Lho saya sendiri sampai bingung lho di media tiba-tiba dibilang sudah ada persetujuan bahwa nanti Pak Prabowo jadi presidennya Pak Ganjar jadi wakil presiden," ujar Megawati.
Lebih lanjut, Megawati menyebut bahwa tidak pernah mengetahui mengenai persetujuan tersebut. Selain itu, Megawati juga turut menanyakan kepada para peserta Rakernas mengenai ketersediaan menerima pasangan tersebut, yang kemudian dijawab tidak oleh para peserta.
"Aku terus di rumah ngelongok. Sing ngomong-ngomong iki sopo yo (yang bilang begini siapa ya). Nah aku kok ketua umumnya malah enggak ngerti," ujar dia.
“Kok enak banget gitu lho di-gathuk-gathuk. Kamu mau enggak?" ujar Megawati menanyakan kepada peserta Rakernas.
Megawati pun mengatakan bahwa perjodohan Prabowo dan Ganjar diibaratkan seperti laki-laki dan perempuan yang sudah punya pacar. Lebih lanjut, menurutnya sebagai Ketua Umum, Megawati memiliki hak untuk menentukan calon wakil presiden, dia mengatakan tidak akan menyampaikan hal tersebut kepada orang lain sebelum pengumuman resmi.
“Bukannya lalu sombong, enggak, kan yang diberi oleh Kongres Partai sebagai petugas ketua umum untuk mendapatkan hak prerogatif. Jadi ngapain saya mau ngomong sama orang?" ujar dia.
Respons Lain
Selain secara langsung direspons Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan, isu mengenai duet Prabowo dan Ganjar juga direspon oleh Djarot Saiful Hidayat selaku Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai. Seperti dilansir dari laman Antaranews.com, pernyataan Djarot tersebut sekaligus menutup rapat pintu perjodohan antara bacapres Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto pada gelaran Pilpres 2024.
Lebih lanjut, Djarot menyebut bahwa tidak mungkin Ganjar diturunkan posisinya menjadi bakal cawapres. Pasalnya, empat parpol yang mengusung Ganjar telah bersepakat untuk mengusung eks Gubernur Jawa Tengah tersebut sebagai capres.
“Artinya apa, artinya tidak mungkin ya, sekali lagi, tidak mungkin, dan menutup kemungkinan sama sekali untuk diturunkan sebagai capres. Beliau adalah capres,” ujar Djarot seperti dilansir dari laman Antaranews.com di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Ahad, 1 Oktober 2023.
Sebelumnya Didukung
Sebelumnya, isu mengenai duet Prabowo dan Ganjar cukup mendapatkan respon yang positif baik dari beberapa petinggi PDIP dan dari Prabowo sebagai capres dari Koalisi Indonesia Maju. Bahkan dari petinggi PDIP yang merespon isu tersebut terdapat nama Djarot Saiful Hidayat selaku Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi serta Puan Maharani selaku Ketua DPP PDI Perjuangan.
Sebelum menolak isu duet Prabowo dan Ganjar, Djarot mengaku bahwa dinamika politik menjelang Pilpres 2024 masih bersifat dinamis, karena sebulan jelang pendaftaran capres cawapres ke KPU akan banyak dinamika politik yang terjadi. Sementara itu, Puan Maharani menyebut bahwa peluang Ganjar Pranowo berpasangan dengan Prabowo Subianto sebagai suatu hal yang mungkin bisa saja terjadi.
Prabowo Subianto juga turut merespon isu yang memasangkan dirinya dengan Ganjar dalam gelaran Pilpres 2024 mendatang. Dalam responnya, Prabowo tidak memberikan penolakan secara terang-terangan, melainkan malah menyinggung soal kerukunan.
“Yang kita dambakan adalah selalu persatuan, kerukunan," kata Prabowo usai acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis malam, 21 September 2023 lalu.
RENO EZA MAHENDRA I HAN REVANDA PUTRA
Pilihan Editor: 15 Poin Pernyataan Megawati Saat Rakernas IV PDIP: Jokowi Petugas Partai, Konflik Agraria sampai Syarat Ketua Umum PDIP