TEMPO.CO, Jakarta - Dampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini meluas di Kabupaten Lumajang. Sebanyak 17 desa di 7 kecamatan merupakan daerah terdampak.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan setiap hari melakukan dropping air bersih. "Di Lumajang berdasarkan asesmen rapat koordinasi terakhir, ada 17 desa di 7 kecamatan berpotensi terdampak kekeringan," kata Patria, Jumat, 15 September 2023.
Ia mengatakan pada waktu rapat awal, pada Juli lalu status tanggap darurat kekeringan karhutla ditetapkan, baru beberapa minggu terakhir ini wilayah yang sudah masuk potensi kekeringan atau krisis air bersih mulai mendapat pasokan air.
"Sekarang kami dropping, total titiknya yang disepakati dengan masyarakat biar mereka mudah mengambilnya, ada 86 titik dropping yang tersebar di 17 desa 7 kecamatan," ujar Patria.
Setiap hari mobil tangki BPBD Lumajang turun ke sejumlah desa untuk memasok air bersih. " Kami ada armada 4 truk tangki yang setiap hari turun," katanya.
Setiap truk mengirim enam rit. Sehingga sehari ada 24 rit. "Untuk memenuhi kebutuhan air itu, terus kami lakukan setiap hari mulai pagi sampai sore dan malam hari. Apabila nanti ada penambahan laporan lagi yang terdampak, kami asesmen dan segera kami pasok air," ujarnya.
Patri mengatakan kekeringan pada 2023 ini berbeda dengan tahun sebelumnya. "Kalau yang tahun lalu memang murni daerah-deerah terdampak kekeringan. Tapi sekarang beberapa daerah yang kami droping air itu karena dampak bencana banjir dan longsor kemarin itu," kata dia.
Berdasarkan analisisnya, banjir lahar yang kemungkinan mengakibatkan sumber air rusak atau terputus. "Sehingga sumur-sumur warga mengalami kekeringan. Sementara di Lumajang bagian Utara murni setiap tahun terjadi krisis air bersih kalau memasuki bulan kemarau," ujar dia.
Patria menambahkan dampak El Nino dan kemarau panjang ini berdasarkan prediksi dari BMKG, pada akhir Oktober baru turun hujan. "Sementara kami menyiapkan dropping air sampai dengan itu. Tetapi mudah-mudahan segera berakhir," kata dia.
Namun kalau nanti kemaraunya sampai panjang lagi, kata Patria, dia akan sesuaikan dengan kemampuan. "Yang penting tujuan kami mengurangi dampak krisis air bersih di masyarakat itu, sehingga masyarakat bisa mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari dari hasil droping kita," katanya.
Pilihan Editor: Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor
DAVID PRIYASIDHARTA