Ariandi pun membenarkan pernyataan Indra bahwa pihaknya akan berkolaborasi dengan Sekjen DPR RI sebagai langkah proteksi kejadian serupa terulang kembali. Dia menyatakan BSSN akan melakukan penguatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia di lingkungan Sekjen DPR RI.
"Dalam hal ini juga terkait dengan proses dan teknologi yang digunakan terhadap DPR research. BSSN sebagai pembina komputer sekuriti insidentas di setiap kementerian atau lembaga," ucapnya.
Imbauan BSSN Proteksi Keamanan Siber
Ariandi pun menghimbau kepada para pengelola media sosial, admin media sosial sekaligus masyarakat secara umum serta penyelenggara sistem elektronik waspada terkait dengan serangan siber.
"Terkhususnya malware dan sejenisnya," kata dia.
Ariandi mengatakan bahwa serangan siber ini dapat dicegah, dengan menerapkan angkah-langkah pencegahan. Pertama kata Ariandi, pastikan seluruh perangkat yang digunakan untuk mengelola akun media sosial baik di smartphone dan komputer sudah terpasang anti virus.
Kedua, memastikan mengaktifkan dua cara autentifikasi (two factor authentification). Lalu ketiga kata Ariandi melakukan pemindaian dengan antivirus antimalware secara berkala terhadap perangkat yang digunakan.
"Keempat, memastikan tidak menginstal software bajakan karena ini penting agar kita terhindar dari berbagai upaya serangan siber,"kata dia.
Kelima, dia meminta seluruh pihak selalu waspada dalam melakukan eksplorasi di media maya karena berpotensi terjadi phishing. Ia juga mengingatkan agar pengguna internet selalu membersihkan cookies dan riwayat penelusuran (browsing history) dari perangkat yang mereka gunakan.
"Tentu juga tidak sembarang menginstal extension tambahan di browser," ucapnya.