TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sempat menyinggung soal peluangnya maju pada ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Di hadapan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, Ridwan memohon doa.
Pria yang akrab di sapa Kang Emil itu menyampaikan hal tersebut saat menggelar apel terakhirnya di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, hari ini, Senin, 4 September 2023. Masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat akan berakhir pada Selasa besok.
Awalnya dia menyatakan lebih ingin kembali menjabat sebagai gubernur. Akan tetapi, dia tetap membuka peluang akan menduduki posisi lain.
“Tujuh puluh persen hati saya adalah akan melanjutkan menjadi Gubernur Jawa Barat lagi karena itu yang paling nyata, paling realistis, Insya Allah bertemu lagi. Tapi jeda setahun itu, takdir manusia bisa berubah-ubah. Mungkin saya tidak sampai umur, saya tidak tahu, atau ada takdir lain dan sebagainya,” kata Ridwan dalam pidatonya.
Dia pun berkomentar soal kabar bahwa dirinya akan maju pada Pilpres 2024. Meskipun menilai politik nasional serba tidak pasti, dia memohon doa jika nantinya terpilih sebagai calon presiden atau pun calon wakil presiden.
“Ada gosip tentang nasional, tapi politik nasional mah banyak tikungan, banyak plot twist. Makanya tunggu saja sampai takdirnya datang di hari pendaftaran Pilpres. Kalau takdirnya, saya mohon doanya, kalau nggak ada, nggak ada masalah karena hidup mah yang penting bermanfaat. Khoirunnas Anfauhum Linnas, mau jabatan apa saja, ini jabatan dunia,” kata Ridwan.
Golkar sempat jamin Ridwan kursi untuk bertarung di Pilkada Jawa Barat
Ridwan Kamil nantinya akan digantikan oleh Deputi Protokol, Pers dan Media, Sekretariat Presiden Bey Machmudin sebagai Pj Gubernur Jawa Barat. Golkar, partai yang menaungi Ridwan, sebelumnya telah menjamin akan kembali mengusung Ridwan pada Pilkada Jawa Barat 2024.
Meskipun demikian, nama Ridwan Kamil, kerap masuk ke dalam bursa calon wakil presiden. Sejumlah lembaga survei menempatkan namanya di papan atas bersaing dengan kandidat lainnya seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dan Menteri BUMN Erick Thohir. Golkar sendiri telah memutuskan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden.