Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jokowi Dilempar Sandal, SBY Dihujani Kelereng, Soeharto Ditimpuk Tomat, Sukarno Dibalang Granat

image-gnews
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menyapa sejumlah relawan saat menghadiri acara Rembuk Kemerdekaan Relawan Bobby Nasution di Gedung Serba Guna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Medan, Minggu 27 Agustus 2023. Acara Rembuk Kemerdekaan yang digagas oleh relawan Bobby Nasution tersebut mengusung tema
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menyapa sejumlah relawan saat menghadiri acara Rembuk Kemerdekaan Relawan Bobby Nasution di Gedung Serba Guna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Medan, Minggu 27 Agustus 2023. Acara Rembuk Kemerdekaan yang digagas oleh relawan Bobby Nasution tersebut mengusung tema "Kepemimpinan Anak Muda Menuju Indonesia 2045" yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar relawan serta merayakan HUT RI yang ke-78. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita nekat melakukan aksi menyiram air mineral dan melempar sandal ke arah Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat berkunjung ke Gedung Serbaguna, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Insiden ini terjadi ketika Jokowi menghadiri acara Rembuk Relawan Wali Kota Medan Bobby Nasution, pada Ahad, 27 Agustus 2023. “Tolong keadilan buat kami, Pak,” teriak wanita berinisial RT itu.

Belakangan dikabarkan wanita tersebut merupakan orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, usai diamankan dari lokasi acara, RT diserahkan kepada pihak keluarga. Setelahnya, kata dia, wanita ODGJ itu dibawa menuju kantor dinas sosial. Dia kemudian diserahkan oleh dinas sosial ke rumah sakit jiwa.

“Informasi yang saya terima dibawa ke dinas sosial, dan dinas sosial menyerahkan kepada RSJ Medan,” kata Hadi.

Selain Jokowi, kejadian tidak mengenakkan dilempar sesuatu juga pernah dialami Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Pada 3 Maret 2010, mobil SBY dilempar kelereng saat kendaraan dan iring-iringannya melintas di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Polda Metro Jaya kemudian mengamankan sejumlah orang yang diduga melempar iring-iringan SBY dengan kelereng tersebut.

Atas kejadian tersebut, polisi melakukan rekonstruksi kejadian perkara di Polda Metro Jaya. Koordinator lapangan Persitara Farid, beberapa anggota Paspampres, dan dua orang Polisi Militer dimintai keterangannya di Biro Operasi Polda Metro Jaya. Setelah itu didapati fakta orang-orang itu sebenarnya bermaksud menyaksikan tim sepak bola kebanggaannya di Stadion Soemantri Brojonegoro.

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha saat itu, mengatakan pelemparan kelereng tersebut sama sekali tidak ada motif politik. Susilo Bambang Yudhoyono dikatakan juga tidak gusar terhadap orang yang melempar kelereng ke arah kendaraan dan iring-iringannya. “Presiden tidak kecewa. Mereka melakukan sekadar iseng saja,” ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Kalau SBY hanya dilempari kendaraannya dengan kelereng, lain lagi dengan cerita Presiden Kedua RI Soeharto. Soeharto pernah dilempari tomat dan telur busuk saat berkunjung ke Australia. Kejadian itu diyakini terjadi karena Soeharto tak mengindahkan “dhawuh” leluhur. Sebelum menjadi presiden, dia memang telah berkecimpung dengan dunia kebatinan Jawa.

Bersama Soedjono Hoemardhani, Soeharto berguru pada Rama Marta. Dan kala memimpin Nusantara, Soedjono tetap memantau Soeharto dengan bantuan guru spiritual dan para leluhur. Kata Dr Budyapradipta, pakar Sastra Jawa Universitas Indonesia, banyak kebijakan politik Soeharto yang dikomunikasikan dahulu dengan leluhur, sebelum disahkan.

“Soeharto terus-menerus meminta pertimbangan dhawuh ini,” kata Budyapradipta dalam artikel Soedjono dan ‘Orde Dhawuh, edisi khusus Majalah Tempo, 10 Februari 2008.

Dhawuh yang dimaksud Budyapradipta adalah pesan leluhur. Budyapradipta sendiri mendengar cerita itu langsung dari Soedjono ketika menjadi sekretaris pribadinya, pada 1983–1986. Kata Budyapradipta, ada sebuah kejadian menarik kala Soeharto tak mengacuhi dhawuh leluhur. Pada waktu Soeharto hendak melakukan kunjungan ke Filipina dan Australia, Rama Dijat pun diundang Soedjono ke rumahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Roh yang masuk dalam diri Rama Dijat mengatakan, perjalanan Soeharto ke Australia haruslah diawasi. Pesan itu disampaikan Soedjono kepada Yoga Soegama, pemimpin Badan Intelijen Negara saat itu. Tapi, kata Yoga, Filipina-lah yang harus diwaspadai. Sebab, Marcos baru saja digulingkan. “Kenyataannya, kondisi di Filipina aman saja,” ujar Budyapradipta.

Tapi, di Australia lah Soeharto disambut demonstran dengan lemparan tomat dan telur busuk yang mengenai dahinya. Waktu pulang ke Jakarta, Yoga Soegama langsung didamprat Soedjono. ”Yoga, mangkane ojo nyepeleake intel spiritualku (Yoga, maka dari itu jangan menyepelekan intel spiritualku).”

Selanjutnya: Sukarno dilempar granat...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Zulhas Temui Jokowi di Istana Sore Ini, Bawa Ketua DPW PAN dari 38 Provinsi

2 menit lalu

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan saat ditemui usai acara Lanjutan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PAN menuju Pilkada 2024 di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat 10 Mei 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Zulhas Temui Jokowi di Istana Sore Ini, Bawa Ketua DPW PAN dari 38 Provinsi

Ketum PAN Zulkifli Hasan akan menemui Presiden Jokowi bersama perwakilan DPW PAN dari seluruh provins


IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

2 jam lalu

Ketua IM57+ Institute M. Praswad Nugraha (tengah) didampingi Dewan Penasehat Novel Baswedan (dua kanan) menunjukkan barkas laporan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat 26 April 2024. IM57+ Institute melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas dugaan pelanggaran kode etik. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.


Prabowo Sindir Ada Partai Ngaku-ngaku Memiliki Bung Karno, Begini Menurut Pengamat Politik

2 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Sindir Ada Partai Ngaku-ngaku Memiliki Bung Karno, Begini Menurut Pengamat Politik

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno.


TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

6 jam lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.


5 Barang di Hotel yang Boleh dan Tidak Boleh Dibawa Pulang

8 jam lalu

Ilustrasi kamar hotel. Freepik.com/Jannoon028
5 Barang di Hotel yang Boleh dan Tidak Boleh Dibawa Pulang

Hampir setiap hotel menyediakan fasilitas seperti perlengkapan mandi, jubah mandi dan lainnya. Namun tidak semua barang bisa dibawa pulang


TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

14 jam lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.


Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

18 jam lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.


Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

20 jam lalu

Presiden Jokowi saat ditemui di Pasar Baru Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu siang, 8 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.


Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

1 hari lalu

Sekretaris Pribadi Ibu Negara Iriana Sendi Fardiansyah siap maju sebagai Calon Wali Kota Bogor. Foto: Isitimewa
Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya


Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

1 hari lalu

Ketua PP Muhammadiyah yang juga mantan Ketua KPK, M. Busyro Muqoddas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi