TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi mengklaim Indonesia sukses menurunkan angka stuntung atau kekurangan gizi kronis pada tahun lalu. Selain itu, dia juga menyatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik pada 2022.
Presiden memaparkan angka stunting Indonesia pada 2022 mencapai 21,6 persen. Angka itu turun dari 24,4 persen pada tahun sebelumnya.
"Menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 di 2022, menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 di 2022, dan menyiapkan anggaran perlindungan sosial total sejak 2015 sampai 2023 sebesar Rp3.212 triliun," kata presiden pada pidatonya dalam acara Sidang Tahunan MPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023.
Menurut presiden, sejumlah pencapaian tersebut merupakan hasil dari upaya penyiapan sumber daya manusia (SDM). Dalam anggaran perlindungan sosial pada tahun 2015—2023, kata Jokowi, terdapat sejumlah program seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, serta perlindungan kepada lansia.
Dalam anggaran tersebut, Pemerintah juga menerapkan upaya kepada penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya, serta pelatihan dan penaikan kemampuan atau re-skilling dan up-skilling tenaga kerja melalui balai latihan kerja dan Program Kartu Pra-Kerja.
Upaya untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia
Berbagai program tersebut, menurut Jokowi, merupakan langkah pemerintah untuk mempersiapkan SDM Indonesia agar dapat mengisi lapangan kerja yang dibutuhkan. Hasil akhirnya, menurut dia, adalah meningkatkan produktivitas nasional.
SDM Indonesia, kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP itu, juga dapat mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru yang memberikan banyak lapangan kerja dan nilai tambah sebesar-besarnya.
Kepala Negara mengatakan bahwa penyiapan SDM yang unggul juga ditujukan agar Indonesia meningkatkan kredibilitasnya dan memperoleh kepercayaan internasional (international trust). Dia menyatakan hal itu penting agar Indonesia bisa mendapatkan tempat lebih baik di dunia internasional.
"Suara Indonesia akan lebih didengar sehingga memudahkan kita dalam bernegosiasi. Peluang (international trust) tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu kita akan kembali memilikinya," kata Presiden Jokowi.
Dalam Sidang Tahunan MPR ini, Presiden Jokowi juga bakal membahas RUU APBN 2024. Sidang tahunan MPR ini diawali oleh pidato pengantar dari Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dilanjutkan dengan pidato dari Ketua DPR RI, Puan Maharani. Setelah itu presiden akan menyampaikan kinerja lembaga-lembaga negara selama setahun terakhir.
Berita ini menarik banget loh: Jokowi Sedih Disebut Planga Plongo, Bodoh Hingga Firaun Oleh Netizen