Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Deretan Pahlawan Nasional yang Muncul Di Uang Kertas Baru

image-gnews
Warga mengikuti sosialisasi ciri keaslian Rupiah di Kota Langgur, Maluku Tenggara, Maluku, 5 November 2018. Bank Indonesia menerima penukaran uang lama atau uang lusuh dengan kualitas fisik 3/4 bagian yang utuh. Artinya, bila ada uang kertas yang robek dalam 1/4 bagiannya, masih bisa ditukar ke uang baru. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Warga mengikuti sosialisasi ciri keaslian Rupiah di Kota Langgur, Maluku Tenggara, Maluku, 5 November 2018. Bank Indonesia menerima penukaran uang lama atau uang lusuh dengan kualitas fisik 3/4 bagian yang utuh. Artinya, bila ada uang kertas yang robek dalam 1/4 bagiannya, masih bisa ditukar ke uang baru. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kemerdekaan Indonesia yang dirayakan setiap 17 Agustus tak luput dari perjuangan para pahlawan. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berkorban untuk negara ini, sejumlah nama pahlawan yang digunakan untuk nama jalan atau tempat. Bahkan wajah beberapa pahlawan menghiasi uang Indonesia. Berikut deretan pahlawan nasional Indonesia yang wajahnya menghiasi uang kertas baru 2022:

1. Cut Nyak Meutia dalam pecahan uang Rp 1.000

Wajah pahlawan wanita asal Aceh ini turut menghiasi uang kertas Rp 1.000 dengan warna dominan hijau dan ukuran 121 milimeter x 65 sentimeter. Cut Nyak Meutia merupakan pahlawan perempuan yang berjuang melawan penjajahan Belanda. 

2. Mohammad Hoesni Tamrin dalam pecahan uang Rp 2.000

Mohammad Hoesni Tamrin menghiasi tampilan uang Rp 2.000 dengan warna uang kertas keabu - abuan. Melansir dari budaya.jogjaprov.go.id, Mohammad Hoesni Thamrin merupakan pahlawan asal Betawi. Beliau banyak berjuang demi Indonesia. Seperti membentuk Dewan Volksraad, memprakarsai berdirinya Fraksi Nasional, dan turut membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menjelang kemerdekaan Indonesia.

3. Dr. K.H. Idham Chalid dalam pecahan uang Rp 5.000

Dr. K.H. Idham Chalid merupakan ulama dan politisi yang banyak berperan semasa orde lama dan orde baru. Beliau juga sempat menduduki jabatan sebagai ketua umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU). Gambar Dr. K.H. Idham Chalid muncul dalam pecahan Rp 5.000. 

4. Frans Kaisiepo dalam pecahan uang Rp 10.000

Frans Kaisiepo merupakan pahlawan yang wajahnya dijadikan gambar dalam uang Rp 10.000. Frans Kaisiepo merupakan tokoh nasionalis Indonesia sekaligus politikus yang pernah menjabat Gubernur Papua. Frans Kaisiepo menjadi simbol perjuangan rakyat Papua. Dilansir dari djpb.kemenkeu.go.id, perjuangan Frans sangatlah besar di antaranya pada 31 Agustus 1945, ketika Papua masih diduduki Belanda. Frans termasuk salah satu orang menegakkan eksistensi Republik Indonesia dan orang pertama yang mengibarkan Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di Papua.

5. Dr. G.S.S.J. Ratulangi dalam pecahan uang Rp 20.000

Pecahan uang kertas Rp 20.000 dihiasi dengan wajah Sam Ratulangi. Sam Ratulangi merupakan seorang pahlawan nasional dan gubernur pertama Sulawesi. Sam Ratulangi adalah intelektual yang pernah menjadi seorang guru, ia juga seorang jurnalis di beberapa surat kabar.

6. Ir. H. Djuanda Kertawidjaja dalam pecahan uang Rp 50.000

Ir. H. Djuanda Kertawidjaja juga turut menghiasi uang kertas Indonesia yakni Rp 50.000. Beliau sempat menjabat sebagai Menteri Perhubungan Republik Indonesia. Tak hanya itu, Djuanda juga ditunjuk sebagai Perdana Menteri Indonesia ke 10 menggantikan Ali Sastromiadjojo.

7. Ir. Sukarno dan Drs. Mohammad Hatta dalam pecahan uang Rp 100.000

Kedua tokoh ini masuk dalam pecahan uang Rp 100.000. Keduanya adalah tokoh yang berjasa sebagai proklamator sekaligus Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pertama.

Pilihan Editor: Kisah Abdulrachman Saleh, Pahlawan Nasional Multitalenta yang Gugur saat Membawa Obat-obatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

4 hari lalu

Ruhana Kuddus. Wikipedia
15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

15 tokoh Sumbar dinobatkan sebagai pahlawan nasional, antara lain Proklamator Mohamad Hatta, Imam Bonjol, Rohana Kudus, Rasuna Said, hingga AK Gani.


Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

4 hari lalu

Prabowo Subianto (kiri) dan Megawati Soekarnoputri. TEMPO/ Subekti
Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

Basarah menganggap pernyataan Prabowo itu membuktikan keberhasilan PDIP mengembalikan status, peran, dan nama baik Sukarno.


Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

5 hari lalu

Pasangan calon presiden, Megawati Soekarnoputridan calon wakil presiden, Prabowo Subianto, saatmenghadiri Rakernas Partai Geridra  Jakarta (23/5). Foto: TEMPO/Panca Syurkani
Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

Pernyataan Prabowo bisa menjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari, untuk menjalin hubungan dengan Megawati.


Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

6 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno. Apa kata PDIP dan pengamat?


Prabowo Sindir Ada Partai Ngaku-ngaku Memiliki Bung Karno, Begini Menurut Pengamat Politik

6 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Sindir Ada Partai Ngaku-ngaku Memiliki Bung Karno, Begini Menurut Pengamat Politik

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno.


Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

7 hari lalu

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

Presiden Sukarno pernah melarang Manifesto Kebudayaan pada 60 tahun lalu. Apa itu Manikebu dan Lekra yang mengemuka saat itu?


Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

9 hari lalu

Bung Hatta atau Mohammad Hatta. Wikipedia
Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

Bung Hatta sejak lama mengidamkan sepatu merek Bally. Namun, keinginannya tersebut tidak pernah terealisasi sampai ia meninggal.


Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

16 hari lalu

Umar Kayam. TEMPO/Rully Kesuma
Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.


54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

21 hari lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah), bersama Ketua DPP Puan Maharani (kiri), Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi Prananda Prabowo (kanan) yang juga anak-anaknya berpegangan tangan saat berfoto bersama dalam penutupan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Juni 2023. Rakernas III PDI Perjuangan itu menghasilkan 17 poin rekomendasi eksternal seperti visi-misi Capres-Cawapres dari PDIP, dan memerintahkan seluruh kader Partai menangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. TEMPO/M taufan Rengganis
54 Tahun Prananda Prabowo, Profil Putra Megawati dan Perannya di PDIP

Prananda Prabowo putra Megawati Soekarnoputri, organisatoris PDIP yang pernah dipuji Jokowi, genap berusia 54 tahun pada 23 April 2024.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

21 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.