TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Generasi Muda Partai Golkar atau GMPG Sirajuddin Abdul Wahab menyesalkan insiden kericuhan yang terjadi saat pihaknya menggelar diskusi bertajuk ‘Selamatkan Partai Golkar: Menuju Kemenangan Pileg 2024' beberapa waktu lalu.
Sirajuddin mengatakan, perilaku penggerudukan yang dilakukan kelompok tak dikenal itu mencoreng nilai-nilai yang selama ini dianut Partai Golkar. Apalagi, kata dia, terjadi pula kekerasan terhadap jurnalis.
Akibat peristiwa itu, Sirajuddin sebagai penggagas diskusi itu hari ini dipanggil Dewan Etik Golkar. Ia ditanya seputar isu musyawarah nasional luar biasa atau munaslub Golkar.
Sirajuddin yang merupakan relawan Anies Baswedan itu dipanggil selama sekitar 3 jam oleh Dewan Etik.
"Yang tegas saya sampaikan kepada Dewan Etik, adalah saya sangat menyayangkan perilaku premanisme dan kekerasan yang kita anggap itu mencoreng daripada nilai-nilai yang selama ini dianut atapun dijaga oleh Partai Golkar," ujar dia seusai bertemu Dewan Etik Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 4 Agustus 2023.
Apalagi, kata dia, terjadi kekerasan terhadap jurnalis yang menurut dia dilindungi oleh undang-undang saat menjalankan tugas profesinya. "Jurnalis itu dilindungi oleh undang-undang,” ujar Sirajuddin.
Sebelumnya diketahui acara diskusi yang diselenggarakan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Jakarta, pada Rabu, 26 Juli 2023 berujung ricuh. Kericuhan itu terjadi sekitar pukul 14.10 WIB menjelang acara diskusi dimulai.
Tindak kekerasan terjadi kepada jurnalis yang meliput acara tersebut. Saat itu sekelompok orang dengan suara lantang melarang para jurnalis untuk meliput momen tersebut. Seorang jurnalis dari salah satu media nampak dipukul di bagian wajah. Sementara jurnalis lainnya, kala tengah meliput momen tersebut, gawainya direbut seketika dan dilempar.
I GUSTI AYU PUTU PUSPASARI